kedatangan Yesus yg ke 2

samiaji wrote:

Salam Mas Striker,
seperti yang telah saya posting sebelumnya, saya belum mempelajari tentang hal akhir zaman.. Tetapi karena mas Striker meminta juga, maka saya coba copas dari situs gotquestion. [Harap diingat bahwa nubuatan seperti akhir zaman, pengadilan terakhir, kedatangan Yesus, dll memiliki beberapa versi tafsiran]

Gotquestion wrote:

Alkitab berbicara banyak mengenai akhir zaman. Hampir setiap kitab
dalam Alkitab mengandung nubuat mengenai akhir zaman. Berusaha mengerti
dan menata setiap nubuat ini dapat merupakan pekerjaan yang sulit. Berikut ini
adalah ringkasan yang sangat singkat mengenai apa yang Alkitab katakan akan
terjadi pada akhir zaman:

Kristus akan memindahkan semua orang percaya yang merupakan bagian dari
Gereja (orang-orang suci Perjanjian Baru) dari dunia ini melalui peristiwa yang
disebut Pengangkatan (1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:51ff). Pada Tahta
Penghakiman Kristus, orang-orang percaya ini akan diberikan pahala untuk
perbuatan baik dan pelayanan mereka. Mereka mungkin saja kehilangan pahala
mereka karena tidak melayani dan tidak taat, namun tidak akan kehilangan hidup
kekal (1 Korintus 3:11-15; 2 Korintus 5:10).

Anti Kristus (binatang) akan berkuasa dan menandatangani pakta perdamaian
(perjanjian) dengan Israel untuk masa tujuh tahun (Daniel 9:27). Masa tujuh
tahun ini dikenal sebagai masa Tribulasi (kesengsaraan). Dalam masa Tribulasi ini
akan terjadi peperangan, kelaparan, wabah dan berbagai bencana alam. Tuhan
mencurahkan murkanya terhadap dosa dan kejahatan. Tribulasi menjadi tempat
untuk ke empat penunggang kuda dalam Wahyu dan ke tujuh meterai,
sangkakala dan cawan murka Allah.

Kurang lebih setengah dari masa 7 tahun, antikristus akan melanggar perjanjian
damai dengan Israel dan berperang dengan mereka. Antikristus akan melakukan
kekejian yang membinasakan dan membuat patung dirinya untuk disembah di
tempat kudus (Daniel 9:27, 2 Tesalonika 2:3-10). Bagian kedua dari Tribulasi
dikenal sebagai Kesengsaraan Besar dan waktu kesusahan bagi Yakub.
Pada akhir dari tujuh tahun Tribulasi, antikristus akan melakukan serangan
terakhir terhadap Yerusalem yang memuncak pada Perang Harmagedon. Yesus
Kristus akan datang kembali, membinasakan antikristus dan bala tentaranya dan
membuang mereka ke dalam lautan api (Wahyu 19:11-21). Kristus akan
membelenggu Iblis dalam jurang maut untuk 1000 tahun dan akan memerintah
di atas bumi selama 1000 tahun (Wahyu 20:1-6).

Pada akhir dari 1000 tahun Iblis akan dilepaskan, kembali dikalahkan dan
dilemparkan ke dalam lautan api (Wahyu 20:7-10). Kristus akan menghakimi
orang-orang yang tidak percaya (Wahyu 20:10-15) di Tahta Putih yang Besar,
membuang mereka ke dalam lautan api. Akan ada Langit yang Baru dan Bumi
yang Baru – tempat kediaman kekal bagi orang-orang percaya. Tidak akan ada
lagi dosa, kesusahan atau kematian. Demikian pula Yerusalem yang Baru akan
turun dari Surga (Wahyu 21-22).

Mungkin bisa membantu untuk memberikan gambaran saja..



Salam Damai

Mas Samiaji bilang tdk mempelajari tentang hari akhir, apakah sampai saat ini ketika mas Samiaji ke gereja, tdk pernah diberikan penjelasan tentang hari akhir? hayoo... sering bolos ke gereja ya? :)
thanks anyway atas jawaban yg diberikan, boleh bertanya lebih lanjut mas, sesuai yg mas tahu saja.

samiaji wrote:

Kristus akan memindahkan semua orang percaya yang merupakan bagian dari
Gereja (orang-orang suci Perjanjian Baru) dari dunia ini melalui peristiwa yang
disebut Pengangkatan (1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:51ff). Pada Tahta
Penghakiman Kristus, orang-orang percaya ini akan diberikan pahala untuk
perbuatan baik dan pelayanan mereka. Mereka mungkin saja kehilangan pahala
mereka karena tidak melayani dan tidak taat, namun tidak akan kehilangan hidup
kekal (1 Korintus 3:11-15; 2 Korintus 5:10).

Lho ternyata dlm kristen ada PAHALA juga ya mas? :)

samiaji wrote:

Kurang lebih setengah dari masa 7 tahun, antikristus akan melanggar perjanjian
damai dengan Israel dan berperang dengan mereka. Antikristus akan melakukan
kekejian yang membinasakan dan membuat patung dirinya untuk disembah di
tempat kudus (Daniel 9:27, 2 Tesalonika 2:3-10). Bagian kedua dari Tribulasi
dikenal sebagai Kesengsaraan Besar dan waktu kesusahan bagi Yakub.
Pada akhir dari tujuh tahun Tribulasi, antikristus akan melakukan serangan
terakhir terhadap Yerusalem yang memuncak pada Perang Harmagedon. Yesus
Kristus akan datang kembali, membinasakan antikristus dan bala tentaranya dan
membuang mereka ke dalam lautan api (Wahyu 19:11-21). Kristus akan
membelenggu Iblis dalam jurang maut untuk 1000 tahun dan akan memerintah
di atas bumi selama 1000 tahun (Wahyu 20:1-6).

Apakah artinya menurut protestan Yesus akan datang sebelum kiamat? karena sepengetahuan saya menurut katolik Yesus akan datang bertepatan dengan datangnya kiamat (kalau saya tdk salah menafsirkan penjelasan mas Bruce).

Kalau Yesus datang sebelum kiamat, menurut protestan apakah yesus akan datang sebagai manusia (berdaging) ataukah sebagai Allah (Roh)? mohon penjelasannya mas. Thanks.

striker wrote:

Saya mengatakan: Alhamdulillah saya masih dengan ajaran saya Islam, setidaknya walaupun saya berdosa, saya masih dipastikan masuk surga meskipun harus menebus dosa saya dulu ke dlm neraka (SEMOGA TIDAAAAAAAAAKKKKKKK).

Karena Allah menjanjikan siapapun yg tdk menyekutukan Allah dan mengakui Muhammad adalah rasulullah, berusaha melaksanakan segala perintah-Nya dan berusaha menjauhi apa yg dilarang-Nya, maka Allah menjanjikan surga kepadanya.
Tapi saya tdk mau sombong, karena sebagai seorang muslim saya harus berserah dan menyerahkan semua keputusan kepada Allah mas.
Karena bagaimanapun Allah pemilik Surga dan Neraka, dan saya percaya Allah Maha Adil lagi Maha Bijaksana :)

Jadi bolehkah seorang muslim merasa yakin ia pada akhirnya akan masuk surga (Walaupun mungkin harus mampir di neraka lebih dahulu ?)

Striker wrote:

samiaji wrote:

Kalau dia tidak menyekutukan Allah, hanya berbuat maksiat saja (saat menjelang ajal), tapi hidup sebelumnya sangat taat, gimana mas ? Apakah ke neraka dulu ato langsung ke surga karena amalnya lebih banyak

Wallahu Alam, tapi menurut yg saya dengar, ketika ajal menjemput pada saat kita berbuat maksiat (berzina, mabuk atau yg lainnya), meskipun besar amal perbuatannya sebelum itu, Allah akan mengirimnya ke neraka.
Maka utk itu kita diharuskan berhati2 dlm hidup ini, karena kita tdk tahu kapan ajal menjemput.

Jadi perhitungannya sudah bukan berdasarkan besar amal / dosa lagi ya mas ?
Tetapi lebih kepada bagaimana saat akhir hidup seseorang ?

Pertanyaan lanjutan mengenai "singgah" sementara di neraka menurut Islam :
- Apakah seseorang akan dihukum di neraka hingga timbangan nya seimbang (dosanya terhapus sebagian saja, hanya cukup hingga amalnya lebih besar dari sisa dosa) ? ataukah
- dihukum hingga seluruh dosanya bersih, tidak ada lagi dosa, baru boleh ke surga ?

Mudah-mudahan mas Striker paham dengan pertanyaan saya ..


Salam Damai

@Striker

Eskatologi atau ilmu tentang akhir zaman biasanya tidak di pakai sebagai topik dalam khotbah minggu seperti normal (mungkin hanya menyerempet ke arah situ, atau hanya mengambil beberapa point saja dari topik eskatologi). Yang lebih memungkinkan adalah kelas khusus seperti Pemahaman Alkitab [Kalau di Islam mungkin Kajian Alquran], dimana topik tersebut dapat dikupas dengan fokus dan mendalam.
Bukan berarti saya ngeles, karena saya tidak menampik bahwa ibadah minggu saya juga banyak bolongnya :)

Pahala dalam Kristen, seperti yang Oom Bruce katakan sedikit berbeda dengan pahala dalam Islam. Pahala dalam Kristen memang penghargaan terhadap ketaatan dan perbuatan baik seseorang namun tidak dapat dipakai untuk mengurangi dosa seorang Kristen, dan tidak berpengaruh pada keselamatan seseorang.

Akhir zaman atau Kiamat dipercaya sebagai rangkaian atau rentetan kejadian-kejadian seperti yang disebutkan di atas, bukan hanya mengacu pada penghancuran bumi secara total.. Menurut pendapat saya pribadi, Yesus akan datang kedua kali dengan tubuh kemuliaanNya. Tubuh yang tidak serupa dengan tubuh fana kita ini. Tapi itu hanya pendapat / perkiraan pribadi saya saja.

Saya pernah membaca semacam poster / diagram mengenai rangkaian peristiwa penting menjelang, saat, dan setelah kiamat versi Islam [ada imam mahdi, dajjal, padang apa saya lupa, majuj, dll]. Mungkin bisa diceritakan sedikit mas ? Untuk tambah-tambah pengetahuan..


Salam Damai

samiaji wrote:

striker wrote:

Saya mengatakan: Alhamdulillah saya masih dengan ajaran saya Islam, setidaknya walaupun saya berdosa, saya masih dipastikan masuk surga meskipun harus menebus dosa saya dulu ke dlm neraka (SEMOGA TIDAAAAAAAAAKKKKKKK).

Karena Allah menjanjikan siapapun yg tdk menyekutukan Allah dan mengakui Muhammad adalah rasulullah, berusaha melaksanakan segala perintah-Nya dan berusaha menjauhi apa yg dilarang-Nya, maka Allah menjanjikan surga kepadanya.
Tapi saya tdk mau sombong, karena sebagai seorang muslim saya harus berserah dan menyerahkan semua keputusan kepada Allah mas.
Karena bagaimanapun Allah pemilik Surga dan Neraka, dan saya percaya Allah Maha Adil lagi Maha Bijaksana :)

Jadi bolehkah seorang muslim merasa yakin ia pada akhirnya akan masuk surga (Walaupun mungkin harus mampir di neraka lebih dahulu ?)

Striker wrote:

samiaji wrote:

Kalau dia tidak menyekutukan Allah, hanya berbuat maksiat saja (saat menjelang ajal), tapi hidup sebelumnya sangat taat, gimana mas ? Apakah ke neraka dulu ato langsung ke surga karena amalnya lebih banyak

Wallahu Alam, tapi menurut yg saya dengar, ketika ajal menjemput pada saat kita berbuat maksiat (berzina, mabuk atau yg lainnya), meskipun besar amal perbuatannya sebelum itu, Allah akan mengirimnya ke neraka.
Maka utk itu kita diharuskan berhati2 dlm hidup ini, karena kita tdk tahu kapan ajal menjemput.

Jadi perhitungannya sudah bukan berdasarkan besar amal / dosa lagi ya mas ?
Tetapi lebih kepada bagaimana saat akhir hidup seseorang ?

Pertanyaan lanjutan mengenai "singgah" sementara di neraka menurut Islam :
- Apakah seseorang akan dihukum di neraka hingga timbangan nya seimbang (dosanya terhapus sebagian saja, hanya cukup hingga amalnya lebih besar dari sisa dosa) ? ataukah
- dihukum hingga seluruh dosanya bersih, tidak ada lagi dosa, baru boleh ke surga ?

Mudah-mudahan mas Striker paham dengan pertanyaan saya ..


Salam Damai

Saya rasa seorang muslim boleh merasa yakin dirinya akan masuk surga setelah bersaksi kepada Allah bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah.
Yach mungkin seperti yakinnya seorang kristen yg akan masuk surga :)
tapi dia juga harus berhati2 dlm hidup ini, terpeleset dlm syirik ketika ajal menjemput, maka surga akan diharamkan utk dirinya.

Sepengetahuan saya, akhir hidup seseorang juga mempengaruhi timbangan amalnya, karena ada juga cerita pembunuh 100 manusia yg masuk surga karena meninggal dlm rangka pertobatannya yg sungguh2 kepada Allah.
karena Alllah Maha penerima Tobat mas, sebesar apapun dosa manusia, kalau dia mau bersungguh bertobat sebelum ajalnya, Insya Allah akan diampuni dosanya oleh Allah.

-Apakah seseorang akan dihukum sampai timbangannya seimbang, atau sampai amalnya lebih besar?
saya rasa kalau di neraka seseorang tdk bisa menambah amal mas hehehe...

Hukuman sampai bagaimana, hanya Allah yg maha memperhitungkan, karena ada juga karena sesuatu hal Allah mengambil seseorang itu dari neraka, seperti amal sholeh anaknya (yg bisa disebut syafaat dari anaknya yg sholeh), atau syafaat dari anakny yg masih bayi meningal dan dia ihklas karenanya, atau mungkin ketika hidup pernah beramal kepada anak yatim, dan anak itu meninggal sehingga sang anak tersebut bisa meminta kepada Allah utk mengambil seseorang tersebut dari neraka.
Banyak hal yg akan bisa membuat Allah menurunkan rahmat-Nya kepada hamba-Nya yg di neraka dan memasukkannya ke surga, meskipun mungkin hukumannya di neraka bisa jauh lebih lama lagi.

Sejatinya Allah pastilah Maha Adil dlm mengadili hamba2-Nya :)
Allah Maha Pengasih, Penyayang lagi maha bijaksana. :)

Quote :

Sepengetahuan saya, akhir hidup seseorang juga mempengaruhi timbangan amalnya, karena ada juga cerita pembunuh 100 manusia yg masuk surga karena meninggal dlm rangka pertobatannya yg sungguh2 kepada Allah.

Koq tahu dia masuk surga, mas? Tahu darimana?

bruce wrote:

Quote :

Sepengetahuan saya, akhir hidup seseorang juga mempengaruhi timbangan amalnya, karena ada juga cerita pembunuh 100 manusia yg masuk surga karena meninggal dlm rangka pertobatannya yg sungguh2 kepada Allah.

Koq tahu dia masuk surga, mas? Tahu darimana?

pertanyaan yg sulit dijawab juga

Ketika saya membaca cerita tersebut, saya juga lupa menanyakan pada penulis tahu darimana ya kalau si pembunuh masuk surga

Mungkin pada intin ceritanya, Allah akan mengampuni dosa hamba2-Nya (sebesar apapun dosanya) yg mau benar2 bertobat dan memohon ampun kepada-Nya. :)

striker wrote:

bruce wrote:

Quote :

Sepengetahuan saya, akhir hidup seseorang juga mempengaruhi timbangan amalnya, karena ada juga cerita pembunuh 100 manusia yg masuk surga karena meninggal dlm rangka pertobatannya yg sungguh2 kepada Allah.

Koq tahu dia masuk surga, mas? Tahu darimana?

pertanyaan yg sulit dijawab juga

Ketika saya membaca cerita tersebut, saya juga lupa menanyakan pada penulis tahu darimana ya kalau si pembunuh masuk surga

Mungkin pada intin ceritanya, Allah akan mengampuni dosa hamba2-Nya (sebesar apapun dosanya) yg mau benar2 bertobat dan memohon ampun kepada-Nya. :)

He he he he

@Striker
mas mengatakan bahwa berapa lama hukuman neraka juga dipengaruhi oleh doa syafaat orang lain, bisa berkurang ?. Apa mungkin maksud mas Pertimbangan-pertimbangan dan syafaat terjadi saat hari penghakiman, karena saat ini belum ada manusia yang masuk surga atau neraka kan ?
- saat ini orang yang sudah lebih dulu mati berada di alam barzah (info dari Kang Lancah)
- saat kiamat semua orang akan dibuat meninggal
- saat hari penghakiman semua amal dan dosa serta semua doa syafaat yang pernah terucap bagi dia (mungkin juga doa kutuk?) akan dipertimbangkan
- keputusan yang berupa final adalah masuk surga langsung, masuk surga tetapi singgah di neraka untuk berapa lama, atau masuk neraka selamanya..
- Tidak ada lagi faktor yang bisa mengubah pelaksanaan keputusan
Bukankah prosedur nya seperti itu mas ? Ataukah masih ada hal lain yang dapat mengubah saat pelaksanaan keputusan (di neraka nya dipercepat, atau yang asalnya di surga lalu entah kenapa harus pindah ke neraka) ?

Maksud saya dengan amal lebih besar dari dosanya saat seseorang di neraka adalah bahwa hukuman di neraka kan sifatnya menghapuskan dosanya, sehingga dosanya menjadi semakin berkurang semakin lama dia di neraka.. Jadi akan ada saat sisa dosanya lebih sedikit dari amalnya yang tidak berkurang itu.. Apakah saat itu dia sudah boleh ke surga belum ?


Salam Damai

samiaji wrote:

@Striker
mas mengatakan bahwa berapa lama hukuman neraka juga dipengaruhi oleh doa syafaat orang lain, bisa berkurang ?. Apa mungkin maksud mas Pertimbangan-pertimbangan dan syafaat terjadi saat hari penghakiman, karena saat ini belum ada manusia yang masuk surga atau neraka kan ?
- saat ini orang yang sudah lebih dulu mati berada di alam barzah (info dari Kang Lancah)
- saat kiamat semua orang akan dibuat meninggal
- saat hari penghakiman semua amal dan dosa serta semua doa syafaat yang pernah terucap bagi dia (mungkin juga doa kutuk?) akan dipertimbangkan
- keputusan yang berupa final adalah masuk surga langsung, masuk surga tetapi singgah di neraka untuk berapa lama, atau masuk neraka selamanya..
- Tidak ada lagi faktor yang bisa mengubah pelaksanaan keputusan
Bukankah prosedur nya seperti itu mas ? Ataukah masih ada hal lain yang dapat mengubah saat pelaksanaan keputusan (di neraka nya dipercepat, atau yang asalnya di surga lalu entah kenapa harus pindah ke neraka) ?

Maksud saya dengan amal lebih besar dari dosanya saat seseorang di neraka adalah bahwa hukuman di neraka kan sifatnya menghapuskan dosanya, sehingga dosanya menjadi semakin berkurang semakin lama dia di neraka.. Jadi akan ada saat sisa dosanya lebih sedikit dari amalnya yang tidak berkurang itu.. Apakah saat itu dia sudah boleh ke surga belum ?


Salam Damai

Syafaat yg berlaku ketika hari penghakiman hanyalah syafa'at para Rasul, khususnya Muhammad Rasulullah (semoga hamba diakui beliau sebagi umatnya dan mendapat syafaatnya, memohonkan kepada Allah supaya mengampuni dosa2 hamba)

Syafaat manusia biasa berlaku ketika seseorang sdh dipastikan masuk surga tetapi ada anggota keluarga yg masuk neraka (setelah hari penghakiman), jadi seseorang yg di surga itu bisa memberikan syafaat dan memohon kepada Allah utk mengangkat anggota keluarganya tersebut ke dlm surga, Insya Allah dikabulkan oleh Allah.
Kecuali mungkin karena sebab2 lain yg Allah tdk bisa mengabulkan pengangkatan orang tersebut dari neraka (hanya Allah yg tahu sebabnya)

Kalau amal kita lebih besar dari dosa kita, maka manusia tersebut akan selamat dan masuk surga tanpa harus merasakan neraka (tapi mungkin hanya sedikit manusia yg demikian), karena kalau kita mau jujur dan membuat catatan apa yg kita lakukan tiap hari, saya yakin masih banyak dosanya daripada amalnya (karena dlm Islam banyak hal yg bisa menyebabkan dosa, atau lebih bisa dikatakan dosa kecil).
Tapi dengan pengecualian, kalau dia mau selalu beristighfar memohon ampun kepada amal, Insya Allah amalnya bisa lebih besar, karena dosa2nya Insya Allah diampuni oleh Allah :)

Lain dengan katolik (menurut mas bruce), sesedikit apapun dosa manusia katolik pasti akan menebusnya dlm neraka (api penyucian).

Kalau neraka dibagi masing2 agama, saya yakin neraka katolik yg akan penuh dulu, karena setiap manusia/katolik pasti mempunyai dosa walau sedikit, jadi bisa dipastikan mampir ke neraka dulu.
Kalau nerakanya protestan pasti paling sepi ya mas, kan yg masuk neraka yg murtad2 saja (bukan protestan) hehe :)

@strike

Quote :

Lain dengan katolik (menurut mas bruce), sesedikit apapun dosa manusia katolik pasti akan menebusnya dlm neraka (api penyucian).

Koreksi dikit mas, api penyucian (purgatory) bukan neraka lho. Kalau neraka, sekali masuk ngga keluar lagi.

:)

@ Striker
Kalau membaca posting dari mas, saya mendapat kesan bahwa kehidupan akhirat sangatlah bersifat aktif, mungkin sekali terjadi perubahan status tinggal [surga atau neraka] :

- Yang kafir atau syirik sih sudah pasti selamanya di neraka .. Ataukah masih mungkin sesuatu terjadi yang bisa menyebabkan dia pindah ke surga , misal syafaat penghuni surga ?
- Umat Islam yang tidak syirik pada akhirnya pasti masuk surga, walaupun beberapa orang harus masuk neraka dulu untuk disiksa.. Kemungkinan masa hukuman dipercepat selalu ada, misalnya akibat syafaat penhuni surga..
- Umat Islam yang langsung masuk surga ataupun sudah habis masa hukumannya dan dipindahkan ke surga bisa memberi syafaat untuk penghuni neraka lainnya
- Tentu saja yang menentukan tetap Allah. Bagaimana kehendakNya..
Apakah kesimpulan saya sudah tepat ?

Satu lagi pertanyaan mas, apakah para rasul juga dihakimi dulu atau kah tidak ?
Sewaktu peristiwa Miraj, kalau tidak salah Nabi bertemu Musa dan Isa di surga, apakah artinya para rasul tidak berada di alam barzah dulu ?

Salam Damai

Kalau boleh diizinkan untuk berkomentar sedikit sebelum striker memberikan jawaban

samiaji wrote:

@ Striker
Kalau membaca posting dari mas, saya mendapat kesan bahwa kehidupan akhirat sangatlah bersifat aktif, mungkin sekali terjadi perubahan status tinggal [surga atau neraka] :

Mainstream umat Islam meyakini bahwa seseorang yang sudah mengucapkan syahadat dan meyakininya walaupun kemudian berbuat dosa hebat .. pada akhirnya dia akan dimasukkan ke dalam surga. Kalau tidak salah ada hadits2nya, tapi saya kurang hapal.
Ada yang meyakini bahwa begitu seseorang diputuskan masuk neraka (setelah ditimbang pahala dan dosanya) maka dia akan kekal selama2nya di sana QS Al Baqarah 2:81 "yang benar, barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." --> di sini tidak disebutkan apakah yang berbuat dosa itu muslim atau non muslim

Namun bila seseorang sudah diputuskan masuk surga (pahala lebih besar dari dosa atau dosa2nya dihapuskan sehingga yang tersisa di timbangan adalah pahalanya) maka dia tidak bisa lagi keluar untuk dijebloskan ke dalam neraka
QS At Thaagabun 64:9 "Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam surga "
QS An Nisaa 4:32 "Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).”
QS Al Baarah 2:82 "Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya."

samiaji wrote:

- Yang kafir atau syirik sih sudah pasti selamanya di neraka .. Ataukah masih mungkin sesuatu terjadi yang bisa menyebabkan dia pindah ke surga , misal syafaat penghuni surga ?

QS Al Baqarah 2:174 "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab (maksudnya orang2 kafir) ... Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan menyucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih"
QS An Nisaa 4:48 "Dan Allah akan mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki” "
QS Al Bayyinah 98:4 "Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. "

Mengena syafaat ... bila Allah SWT tidak mengizinkan orang tersebut (bahkan Rasulullah SAW) untuk memberikan syafaat maka niscaya orang yang kafir atau syirik tersebut tidak akan bisa pindah ke surga ... sebagaiman halnya dengan paman Rasulullah SAW, Abu Thalib, yang mati dalam keadaan kafir dan tidak terselamatkan lagi.
Qs Al Baqarah 2:255 "...Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya..."

samiaji wrote:

- Umat Islam yang tidak syirik pada akhirnya pasti masuk surga, walaupun beberapa orang harus masuk neraka dulu untuk disiksa.. Kemungkinan masa hukuman dipercepat selalu ada, misalnya akibat syafaat penhuni surga..

Mainstream Islam meyakininya seperti itu ...
QS Thaahaa 20:109 "Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridai perkataannya."

samiaji wrote:

- Umat Islam yang langsung masuk surga ataupun sudah habis masa hukumannya dan dipindahkan ke surga bisa memberi syafaat untuk penghuni neraka lainnya

Kalau melihat dari ayat 2:255 dan surat di bawah, sepertinya siapa pun bisa memberikan syafaat asalkan mendapatkan izin Allah SWT.
Tetapi saya masih harus mendalami masalah syafaat ini kembali.
QS Saba 34:23 "Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu, "

samiaji wrote:

- Tentu saja yang menentukan tetap Allah. Bagaimana kehendakNya..
Apakah kesimpulan saya sudah tepat ?

Betul ... semuanya diserahkan kembali kepada Allah SWT.

samiaji wrote:

Satu lagi pertanyaan mas, apakah para rasul juga dihakimi dulu atau kah tidak ?
Sewaktu peristiwa Miraj, kalau tidak salah Nabi bertemu Musa dan Isa di surga, apakah artinya para rasul tidak berada di alam barzah dulu ?

Salam Damai

Kalau pemahaman yang saya dapati, peristiwa Isra Miraj itu juga menggambarkan keadaan di masa depan karena di dalamnya digambarkan bagaimana Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi dan Rasul di surga serta beliau melihat penyiksaan yang dialami manusia di neraka... padahal neraka belum dibuka pada saat itu.

Wallahu a'lam...
Bila ada kebenaran dalam pendapat saya di atas maka itu hanya karena kebesaran dan keagungan Allah al Jabbar semata.
Bila ada kesalahan dalam pendapat saya maka itu sepenuhnya kelalaian makhluk yang lemah ini, semoga Allah ar Rahiim mengampuni diri ini dan mengilhamkan kebenaran pada hambaNya ini.

bruce wrote:

@strike

Quote :

Lain dengan katolik (menurut mas bruce), sesedikit apapun dosa manusia katolik pasti akan menebusnya dlm neraka (api penyucian).

Koreksi dikit mas, api penyucian (purgatory) bukan neraka lho. Kalau neraka, sekali masuk ngga keluar lagi.

:)

OOOalaaaahhhh... ngoten to mas, bisa digambarkan perbedaan antara keduanya mas? thanks

Silancah wrote:

Kalau boleh diizinkan untuk berkomentar sedikit sebelum striker memberikan jawaban

samiaji wrote:

@ Striker
Kalau membaca posting dari mas, saya mendapat kesan bahwa kehidupan akhirat sangatlah bersifat aktif, mungkin sekali terjadi perubahan status tinggal [surga atau neraka] :

Mainstream umat Islam meyakini bahwa seseorang yang sudah mengucapkan syahadat dan meyakininya walaupun kemudian berbuat dosa hebat .. pada akhirnya dia akan dimasukkan ke dalam surga. Kalau tidak salah ada hadits2nya, tapi saya kurang hapal.
Ada yang meyakini bahwa begitu seseorang diputuskan masuk neraka (setelah ditimbang pahala dan dosanya) maka dia akan kekal selama2nya di sana QS Al Baqarah 2:81 "yang benar, barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." --> di sini tidak disebutkan apakah yang berbuat dosa itu muslim atau non muslim

Namun bila seseorang sudah diputuskan masuk surga (pahala lebih besar dari dosa atau dosa2nya dihapuskan sehingga yang tersisa di timbangan adalah pahalanya) maka dia tidak bisa lagi keluar untuk dijebloskan ke dalam neraka
QS At Thaagabun 64:9 "Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam surga "
QS An Nisaa 4:32 "Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).”
QS Al Baarah 2:82 "Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya."

samiaji wrote:

- Yang kafir atau syirik sih sudah pasti selamanya di neraka .. Ataukah masih mungkin sesuatu terjadi yang bisa menyebabkan dia pindah ke surga , misal syafaat penghuni surga ?

QS Al Baqarah 2:174 "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab (maksudnya orang2 kafir) ... Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan menyucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih"
QS An Nisaa 4:48 "Dan Allah akan mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki” "
QS Al Bayyinah 98:4 "Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. "

Mengena syafaat ... bila Allah SWT tidak mengizinkan orang tersebut (bahkan Rasulullah SAW) untuk memberikan syafaat maka niscaya orang yang kafir atau syirik tersebut tidak akan bisa pindah ke surga ... sebagaiman halnya dengan paman Rasulullah SAW, Abu Thalib, yang mati dalam keadaan kafir dan tidak terselamatkan lagi.
Qs Al Baqarah 2:255 "...Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya..."

samiaji wrote:

- Umat Islam yang tidak syirik pada akhirnya pasti masuk surga, walaupun beberapa orang harus masuk neraka dulu untuk disiksa.. Kemungkinan masa hukuman dipercepat selalu ada, misalnya akibat syafaat penhuni surga..

Mainstream Islam meyakininya seperti itu ...
QS Thaahaa 20:109 "Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridai perkataannya."

samiaji wrote:

- Umat Islam yang langsung masuk surga ataupun sudah habis masa hukumannya dan dipindahkan ke surga bisa memberi syafaat untuk penghuni neraka lainnya

Kalau melihat dari ayat 2:255 dan surat di bawah, sepertinya siapa pun bisa memberikan syafaat asalkan mendapatkan izin Allah SWT.
Tetapi saya masih harus mendalami masalah syafaat ini kembali.
QS Saba 34:23 "Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu, "

samiaji wrote:

- Tentu saja yang menentukan tetap Allah. Bagaimana kehendakNya..
Apakah kesimpulan saya sudah tepat ?

Betul ... semuanya diserahkan kembali kepada Allah SWT.

samiaji wrote:

Satu lagi pertanyaan mas, apakah para rasul juga dihakimi dulu atau kah tidak ?
Sewaktu peristiwa Miraj, kalau tidak salah Nabi bertemu Musa dan Isa di surga, apakah artinya para rasul tidak berada di alam barzah dulu ?

Salam Damai

Kalau pemahaman yang saya dapati, peristiwa Isra Miraj itu juga menggambarkan keadaan di masa depan karena di dalamnya digambarkan bagaimana Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi dan Rasul di surga serta beliau melihat penyiksaan yang dialami manusia di neraka... padahal neraka belum dibuka pada saat itu.

Wallahu a'lam...
Bila ada kebenaran dalam pendapat saya di atas maka itu hanya karena kebesaran dan keagungan Allah al Jabbar semata.
Bila ada kesalahan dalam pendapat saya maka itu sepenuhnya kelalaian makhluk yang lemah ini, semoga Allah ar Rahiim mengampuni diri ini dan mengilhamkan kebenaran pada hambaNya ini.

Thanks atas penjelasannya yg komplet mas bro :)

striker wrote:

bruce wrote:

@strike

Quote :

Lain dengan katolik (menurut mas bruce), sesedikit apapun dosa manusia katolik pasti akan menebusnya dlm neraka (api penyucian).

Koreksi dikit mas, api penyucian (purgatory) bukan neraka lho. Kalau neraka, sekali masuk ngga keluar lagi.

:)

OOOalaaaahhhh... ngoten to mas, bisa digambarkan perbedaan antara keduanya mas? thanks

Apa maksudnya digambarkan, mas?

Boro boro, kesana aja belum pernah koq, piye tho yo ??

bruce wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

@strike

Quote :

Lain dengan katolik (menurut mas bruce), sesedikit apapun dosa manusia katolik pasti akan menebusnya dlm neraka (api penyucian).

Koreksi dikit mas, api penyucian (purgatory) bukan neraka lho. Kalau neraka, sekali masuk ngga keluar lagi.

:)

OOOalaaaahhhh... ngoten to mas, bisa digambarkan perbedaan antara keduanya mas? thanks

Apa maksudnya digambarkan, mas?

Boro boro, kesana aja belum pernah koq, piye tho yo ??

Tapi apakah tdk pernah dikasih gambaran/penjelasan antara keduanya mas dulu ama pak pendeta?
Kalau api penyucian, mungkin digambarkan hanya api yg menyala2 utk mencuci dosa manusia, tapi gak ada penyiksaannya dan kalau neraka itu ada penyiksaanya, atau bagaimana gitu?

Apakah tdk ada nubuat atau penjelasan di alkitab tentang kehidupan kelak di neraka maupun di surga mas?

Quote :

Tapi apakah tdk pernah dikasih gambaran/penjelasan antara keduanya mas dulu ama pak pendeta?
Kalau api penyucian, mungkin digambarkan hanya api yg menyala2 utk mencuci dosa manusia, tapi gak ada penyiksaannya dan kalau neraka itu ada penyiksaanya, atau bagaimana gitu?

Apakah tdk ada nubuat atau penjelasan di alkitab tentang kehidupan kelak di neraka maupun di surga mas?

Sepertinya ngga diberi penjelasan secara detil mas. Karena kalau detil pul pasti akan saya bantah. Karena dulupun waktu di LT (lama) saya termasuk yang paling sering membantah, he he he.

Jika dikatakan ada siksaan, akan saya tanyakan yang menyiksa siapa?
Jika dijawab malaikat, maka bukankah aneh ada malaikat yang tugasnya di neraka, bukankah itu berarti si malaikat sama juga berada di tempat hukuman?
Jika dijawab setan/iblis. Maka saya tanya lagi, ngapain iblis menyiksa orang orang yang patuh pada ajakan iblis? Kalau yang membangkang, tentu wajar kalau disiksa, nah kalau yang manut ajakan iblis, koq malh disiksa iblis, kan aneh.

Atau anda punya jawabannya mas?

samiaji wrote:

@ Striker
Kalau membaca posting dari mas, saya mendapat kesan bahwa kehidupan akhirat sangatlah bersifat aktif, mungkin sekali terjadi perubahan status tinggal [surga atau neraka] :

- Yang kafir atau syirik sih sudah pasti selamanya di neraka .. Ataukah masih mungkin sesuatu terjadi yang bisa menyebabkan dia pindah ke surga , misal syafaat penghuni surga ?
- Umat Islam yang tidak syirik pada akhirnya pasti masuk surga, walaupun beberapa orang harus masuk neraka dulu untuk disiksa.. Kemungkinan masa hukuman dipercepat selalu ada, misalnya akibat syafaat penhuni surga..
- Umat Islam yang langsung masuk surga ataupun sudah habis masa hukumannya dan dipindahkan ke surga bisa memberi syafaat untuk penghuni neraka lainnya
- Tentu saja yang menentukan tetap Allah. Bagaimana kehendakNya..
Apakah kesimpulan saya sudah tepat ?

Satu lagi pertanyaan mas, apakah para rasul juga dihakimi dulu atau kah tidak ?
Sewaktu peristiwa Miraj, kalau tidak salah Nabi bertemu Musa dan Isa di surga, apakah artinya para rasul tidak berada di alam barzah dulu ?

Salam Damai

Silancah sudah memberikan jawapannya, dan saya rasa ianya jelas. Cumanya saya ingin menyatakan sesuatu perkara berkenaan dengan pemahaman dan tanggapan bahawa Nabi Muhammad bertemu Nabi Musa dan Nabi Isa di syurga. Nabi Muhammad sebenarnya tidak bertemu dengan Nabi Musa dan Nabi Isa di syurga, tetapi Nabi Muhammad bertemu dengan beberapa para Rasul (termasuk Musa dan Isa) di lapisan-lapisan langit yang tertentu. Contohnya beliau menemui Nabi brahim di lapisan langit ke 7, bukannya di syurga.

Juga saya ingin memberikan sedikit komentar atas penjelasan oleh silancah di bawah iaitu

silancah wrote:

Ada yang meyakini bahwa begitu seseorang diputuskan masuk neraka (setelah ditimbang pahala dan dosanya) maka dia akan kekal selama2nya di sana QS Al Baqarah 2:81 "yang benar, barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." --> di sini tidak disebutkan apakah yang berbuat dosa itu muslim atau non muslim

Yang kekal d dalam neraka adalah kelompok non muslim dan bukannya kelompok muslim. Kelompok muslim, pada akhirnya akan dimasukkan juga ke dalam syurga walaupun sebelumnya mereka dihukum terlebih dahulu di dalam neraka atas perbuatan dosa yang melebihi perbuatan pahala mereka.

Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Setiap ummatku pasti akan masuk surga, kecuali yang tidak mau. Shahabat bertanya, Ya Rasulallah, siapa yang tidak mau? Beliau menjawab, Mereka yang mentaatiku akan masuk surga dan yang menetangku maka dia telah enggan masuk surga.

Dari Abi Said bahwa Rasulullah SAW bersabda, Bila ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka telah masuk neraka, maka Allah SWT akan berkata, Orang yang di dalam hatinya ada setitik iman, hendaklah dikeluarkan. Maka mereka pun keluar dari neraka.

@erusi7

Quote :

bahawa Nabi Muhammad bertemu Nabi Musa dan Nabi Isa di syurga. Nabi Muhammad sebenarnya tidak bertemu dengan Nabi Musa dan Nabi Isa di syurga, tetapi Nabi Muhammad bertemu dengan beberapa para Rasul (termasuk Musa dan Isa) di lapisan-lapisan langit yang tertentu. Contohnya beliau menemui Nabi brahim di lapisan langit ke 7, bukannya di syurga.

Langit ke 7 ?

Sedangkan langit saja tidak jelas bro. Langit adalah benda khayali, tidak real. Bagaimana ada lapisan lagi?

@bruce

Jka diikutkan, syurga dan neraka itu pun tidak jelas bro, di mana letaknya kedudukannya. Tapi kita mengetahui dan mempercayai kewujudannya. Begitu juga dengan lapisan-lapisan langit.

erusi7 wrote:

@bruce

Jka diikutkan, syurga dan neraka itu pun tidak jelas bro, di mana letaknya kedudukannya. Tapi kita mengetahui dan mempercayai kewujudannya. Begitu juga dengan lapisan-lapisan langit.

Ada perbedaan, surga dan neraka urusannya pada ranah iman, tidak dibicarakan dalam urusan realita. Sedangkan, langit adalah ranah realita, dan secara real, langit itu hanyalah benda khayali, tidak nyata adanya.

@bruce

Begitu juga dengan lapisan-lapisan langit yang mana dalam Islam ianya juga melibatkan urusan keimanan, kerana itu yang dinyatakan dalam Al-Quran. Justeru dalam Islam ianya tiada beza dengan syurga dan neraka.

Al-Baqarah:29 Dia lah (Allah) yang menjadikan untuk kamu segala yang ada di bumi, kemudian Ia menuju dengan kehendakNya ke arah (bahan-bahan) langit, lalu dijadikannya tujuh langit dengan sempurna; dan Ia Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.

Kelompok krstian ingin menyentuh berkenaan dengan peristiwa pertemuan Nabi Muhammad dengan para rasul dalam israk mikraj. Justeru keimanan yang digunapakai adalah keimanan Islam kerana ianya melibatkan peristiwa dalam kepercayaan Islam. Justeru saya memperbetulkan tanggapan yang salah berkenaan peristiwa israk mikraj pada diri mana-mana individu yang menyangka Nabi Muhammad bertemu para rasul di syurga, pada hal dalam kepercayaan Islam Nabi Muhammad bukan bertemu dengan para rasul di syurga, tetapi di lapisan-lapisan langit tertentu.

bruce wrote:

Quote :

Tapi apakah tdk pernah dikasih gambaran/penjelasan antara keduanya mas dulu ama pak pendeta?
Kalau api penyucian, mungkin digambarkan hanya api yg menyala2 utk mencuci dosa manusia, tapi gak ada penyiksaannya dan kalau neraka itu ada penyiksaanya, atau bagaimana gitu?

Apakah tdk ada nubuat atau penjelasan di alkitab tentang kehidupan kelak di neraka maupun di surga mas?

Sepertinya ngga diberi penjelasan secara detil mas. Karena kalau detil pul pasti akan saya bantah. Karena dulupun waktu di LT (lama) saya termasuk yang paling sering membantah, he he he.

Jika dikatakan ada siksaan, akan saya tanyakan yang menyiksa siapa?
Jika dijawab malaikat, maka bukankah aneh ada malaikat yang tugasnya di neraka, bukankah itu berarti si malaikat sama juga berada di tempat hukuman?
Jika dijawab setan/iblis. Maka saya tanya lagi, ngapain iblis menyiksa orang orang yang patuh pada ajakan iblis? Kalau yang membangkang, tentu wajar kalau disiksa, nah kalau yang manut ajakan iblis, koq malh disiksa iblis, kan aneh.

Atau anda punya jawabannya mas?

Alhamdulillah sedikit banyak dlm islam sdh diberi gambaran tentang keadaan surga dan neraka, jadi kita bisa 'berusaha' mempersiapkan diri kita sehingga tdk terjerumus ke dlm neraka, dan berusaha menggapai surga dengan segala kenikmatannya :)

Kalau kita tdk ada gambaran sedikitpun tentang neraka, kita akan lebih mengabaikannya, cenderung sedikit tidak percaya, bahkan ada juga manusia yg mengatakan bahwa Allah itu Maha pengasih, jadi tidak mungkin menyiksa manusia ciptaan-Nya.

Rasanya tidak aneh kalau yg bertugas menyiksa adalah Malaikat (seperti yg dipercayai Islam), tentu lebih masuk akal to mas, karena seperti halnya penjara, juga memiliki sipir dan penjaga (yg tentu saja mereka bukan orang2 yg termasuk dlm hukuman bukan?)

Yg tdk masuk akal tentu kalau si iblis dan pengikutnya yg melakukan penyiksaan dl dilm neraka, seperti yg njenengan bilang: kalau yang manut ajakan iblis, koq malh disiksa iblis, kan aneh.
saya pernah mendapatkan brosur bahkan CD tentang penglihatan seorang kristen yg bernama YOSHUA di Jawa Timur tentang neraka, disana dikatakan bahwa yg menguasai neraka adalah iblis (iblis bahkan memiliki singgasana di neraka), dan yg menyiksa manusia adalah iblis dan pengikut2nya, bahkan juga digambarkan ada bayi yg diperas darahnya dan dijadikan minuman para penduduk neraka.
Saya juga heran seperti njenengan, ini benar2 penglihatan ataukah hanya bohong2an. :?:

Quote :

Rasanya tidak aneh kalau yg bertugas menyiksa adalah Malaikat (seperti yg dipercayai Islam), tentu lebih masuk akal to mas, karena seperti halnya penjara, juga memiliki sipir dan penjaga (yg tentu saja mereka bukan orang2 yg termasuk dlm hukuman bukan?)

Yah, apa anda anggap sipir ikut tidur dalam bui, makan makanan penjara, tidak boleh keluar penjara? Atau justru anda anggap malaikat penyiksa di neraka juga ada shift nya, sehingga bisa istirahat di sorga? :)

Quote :

saya pernah mendapatkan brosur bahkan CD tentang penglihatan seorang kristen yg bernama YOSHUA di Jawa Timur tentang neraka, disana dikatakan bahwa yg menguasai neraka adalah iblis (iblis bahkan memiliki singgasana di neraka), dan yg menyiksa manusia adalah iblis dan pengikut2nya, bahkan juga digambarkan ada bayi yg diperas darahnya dan dijadikan minuman para penduduk neraka.
Saya juga heran seperti njenengan, ini benar2 penglihatan ataukah hanya bohong2an.

Kalau anda tanya saya, maka saya jelas akan berkata bahwa itu adalah BOHONG bin PENIPU.

erusi7 wrote:

@bruce

Begitu juga dengan lapisan-lapisan langit yang mana dalam Islam ianya juga melibatkan urusan keimanan, kerana itu yang dinyatakan dalam Al-Quran. Justeru dalam Islam ianya tiada beza dengan syurga dan neraka.

Saya sih tidak mengurusi iman anda mas. Tetapi kalau anda katakan langit itu berlapis lapis, silahkan buktikan saja secara ilmiah, kita bicara ilmiah dalam hal ini, karena langit itu jelas terlihat, tetapi bukan benda nyata.

Quote :

Al-Baqarah:29 Dia lah (Allah) yang menjadikan untuk kamu segala yang ada di bumi, kemudian Ia menuju dengan kehendakNya ke arah (bahan-bahan) langit, lalu dijadikannya tujuh langit dengan sempurna; dan Ia Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.

Kelompok krstian ingin menyentuh berkenaan dengan peristiwa pertemuan Nabi Muhammad dengan para rasul dalam israk mikraj. Justeru keimanan yang digunapakai adalah keimanan Islam kerana ianya melibatkan peristiwa dalam kepercayaan Islam. Justeru saya memperbetulkan tanggapan yang salah berkenaan peristiwa israk mikraj pada diri mana-mana individu yang menyangka Nabi Muhammad bertemu para rasul di syurga, pada hal dalam kepercayaan Islam Nabi Muhammad bukan bertemu dengan para rasul di syurga, tetapi di lapisan-lapisan langit tertentu.

Saya tidak bisa menangkap bahasa yang anda pergunakan ini, maafkan saya. Tetapi jika anda maksudkan adalah peristiwa isra miraj, maka disertai permohonan maaf, itu saya katakan adalah mimpi sang Nabi saja, bukan kejadian sebenaranya.

Salam