|
| Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran | |
| | |
Pengirim | Message |
---|
dadap serep Bintara
Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 21st May 2013, 17:18 | |
| - NM wrote:
- DS wrote:
- Namun
bila ada yg perlu dielaborasi lagi shg lebih luas bahasannya silahkan saja sampaikan mana mana yg perlu uraian lebih jauh , selama saya mampu akan saya sampaikan. Tabek sy rasa pembahasan kita ttg ayat pd Surat An Nahl 16:67, dan ayat terkait lainnya ttg minum khomer cukup sampai disini aj bro Dadap..
Iyaaaa mas iyaaaa , POSTINGAN YG SAMPEYAN COPAS DIATAS adalah sebagai tawaran kepada sampeyan terkait dengan postingan saya yg menyatakan perkara NASAHK itu pendapat saya sudh saya postingkan di [You must be registered and logged in to see this image.]18th May 2013, 16:36 , ke mas Husada , nah klo blum puas saya tawarkan spt itu.
mBacanya yg sareh rereh pelan pelan , ndak ada yg ngejar mas !
- NM wrote:
Dari contoh ayat2 tsb kita bisa lihat dgn jelas bahwa aturan ttg pelarangan minum khomer ini, dimana tadinya pd surat An Nahl 67, belum ada larangan/pengharaman minum khomer, kemudian pd ayat Al Baqarah sebenarnya jg belum ada pelarangan, baru sekedar 'memperingati' bahwa ada dosa besar namun tetap ada kebaikan, kemudian turun Surat An Nisaa 43, baru ada pelarangan minum/mabuk ketika akan/sedang sholat, sampai akhirnya minum khomer itu dilarang TOTAL ketika turunnya surat Al Maidah 90-91. jd maksudnya sy menunjukkan kejadian Hamzah yg mabuk2kan setelah perang Badr itu adl ingin menunjukkan kpd anda bahwa sebelum kejadian tsb BELUM ADA PELARANGAN MINUM KHOMER SECARA TOTAL, krn pd saat itu ayat Surat Al Maidah 90-91 itu BELUM TURUN.. dan spt yg sudah sy jelaskan sebelumnya bahwa sy membawa contoh kasus pd ayat2 yg berkaitan ttg minum Khomer ini utk menunjukkan adanya ayat2 yg dibatalkan (nasikh wal mansukh) dlm Al Quran.. ingat ya bro yg dibatalkan itu bukan ayat, tp kaidah, aturan, hukum, perintah atau larangan tentang suatu hal yg terkandung didalamnya.. Dan dr ayat2 tsb sebenarnya bisa kita lihat kok adanya aturan/kaidah yg bertentangan, misalnya pd surat terakhir ttg minum khomer/mabuk2an pd Surat Al Maidah 90, Awloh berkata : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan." lalu kenapa pd ayat sebelumnya pd Surat Al Baqarah 219, Awloh anda bilang : "Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfa'at bagi manusia, " Lihat baik2 kedua ayat tsb diatas ya bro Dadap, jika sebelumnya Awloh bilang "Minum Khamer ada beberapa manfa'at bagi manusia" lalu kenapa kemudian Awloh anda bilang "Minum Khamer termasuk perbuatan Syaitan".. Yaah, klo anda anggap kedua pernyataan itu tidak saling bertentangan sih, terserah aja bro, tp menurut sy hal itu sangat bertentangan, makanya menurut sy ayat2 perihal Minuman Khamer pd Surat An Nahl, Surat Al Baqarah, dan surat An Nisaa itu dibatalkan hukum/aturannya dgn aturan/hukum yg ada pd Surat Al Maidah.. itu adl maksud/inti dr penjelasan sy sebelumnya bro.. Lhoooooo katanya udahan bicara khomr nya masssss,....................spt postingan sampeyan ini : "DAN SY KIRA PEMBAHASAN TTG MINUM KHAMER INI CUKUP SAMPAI DISINI,.....bla bla bla "
pada postingan sampeyan disini8 : [You must be registered and logged in to see this image.]12TH MAY 2013 , 18:47 DIHALAMAN INI JUGA MAS !. Lupa yaaaaaa,..................?
Dan itu juga sudah saya respon dengan postingan saya :" GOOD ,........... BAGI SAYA BUKAN MENGHARAPKAN KESEPAKATAN DARI SAMPEYAN KOK MAS. bla bla bla ". ( Yesterday at 18:03 )
Namun demikian silahkan saja lho ,....klo masih mo nambuh ! Tetapi klo memang demikian sebaiknya biar kagak muterrrr , tolong deh ditegasin dulu pengertian kalimat kalimat bahasa Inglish copasan sampeyan yg saya persoalkan diatas itu sampeyan artikan spt apa , terkait dg tujuan sampeyan nyopasin itu .
Yg ini : I-- Rasanya kalimat ini jelas lho :"This incident was among the reasons which made incumbent the revelation of forbidding intoxicants." Rasanya beda lho dengan :"This incident was the reason which made incumbent the revelation of forbidding intoxicants. [You must be registered and logged in to see this image.]Tahu kan perbedaannya mas ? n yg ini II-- Memangnya kalimat terakhir dari ayat itu yg ditafsirkan spt dibawah ini oleh Ibn Katsir sampeyan maknai bgmn mas : " It is appropriate to mention reason here, because it is the noblest feature of man. Hence Allah forbade this Ummah from drinking intoxicants, in order to protect their ability to reason. "
n yg ini III--tolong diketahui ya mas , sampai saat inipun hukum ada beberapa manfaat dari kohmr itu masih valid dan bahwa "dosa besar" itu ya masih dosa besar , tidak ada komparasi dg "perbuatan setan" !
Monggooooo wae massss , brenti silahkeunnn , lanjuttt hayoooo,.......
- NM wrote:
Okay, cukup sampai disini diskusi kita ttg masalah minum Khomer, supaya kita bisa lanjutkan kpd topik berikutnya yg terkait trit ini ya bro.. Dan sy ucapkan banyak terima kasih kpd anda bro Dadap yg sudah memberikan penjelasannya terkait hal (minum Khomer) ini, walaupun diantara kita ada perbedaan pendapat/pandangan.. dan sekali lg sy minta maaf bila dlm postingan2 sy sebelumnya terdapat kesalahan.. jd pembahasan kita selanjutnya adlh tentang masalah nasikh wal mansukh ayat2 Quran atau ttg ayat2 Pedang dlm Surat At Taubah/Surat Al Bara'at ya bro... tp sy mohon sedikit kesabaran dr anda ya bro, kebetulan sy sedang disibukkan masalah gawean jd, tanggapan sy terkait masalah selanjutnya akan sy tunda sampai ada waktu luang yg cukup.. Wadwohhhhh ,...... iya pak iyaaaa,.............ck ck ck ck ck
Silahkeun dilanjut.
| |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 22nd May 2013, 08:04 | |
| Damai bagi LTBers sekalian. Memang menarik dan seru diskusi ini. Judul trit terkait pada kronologi turunnya ayat-ayat Al Qur'an, dan adanya ayat-ayat yang terhitung sebagai yang abrogation atau nasikh - mansyukh (mohon maaf kalau salah eja). Dari ketiga ayat yang telah pernah dikutip terdahulu, dan setelah saya salin ulang dari [You must be registered and logged in to see this link.] untuk ketiga ayat berikut: An Nahl 16:101, Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.Al Baqarah 2:106 Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?Ar Ra'du 13:39 Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).Saya menyimpulkan beberapa hal: (1) Allah, dengan segala otoritasNya bebas meletakkan ayat yang baru, untuk mengganti ayat lama; (2) Allah lebih mengetahui apa yang diturunkanNya; (3) Kebanyakan manusia tidak mengetahui tentang ayat yang diturunkan Allah; (4) Terhadap ayat yang dinasakhkan, Allah akan membuat lupa; (5) Allah mendatangkan ayat yang lebih baik atau setara dengan ayat yang dinasakhkan; (6) Allah maha kuasa atas segala sesuatu; (7) Allah menghapuskan yang dikehendaki; (8 ) Allah menetapkan yang dikehendaki; (9) Dari sisi Allah-lah Ummul-Kitab. Poin keempat Terhadap ayat yang dinasakhkan, Allah akan membuat lupa lebih menarik perhatian saya. Saya memaknainya, bahwa seluruh ayat yang terdapat pada Al Qur'an sampai dewasa ini, adalah merupakan ayat yang Allah inginkan tidak boleh dilupakan oleh manusia. Sebab, jika Allah ingin agar manusia melupakan ayat tersebut, maka Allah dengan otoritas yang dimilikiNya akan serta merta membuat manusia lupa akan ayat tersebut dan menghapuskannya dari Al Qur'an, sehingga kelupaan manusia akan ayat tersebut menjadi permanen. Masalah mulai timbul, ketika manusia masih menemui dua ayat yang berbeda namun bicara mengenai suatu hal yang sama tetapi tidak identik. Sekumpulan orang mengartikan 'begini', sementara kelompok lain mengartikan 'begitu'. Di kalangan interen kumpulan (misalnya sama-sama pembaca Al Qur'an) dimungkinkan terjadi perbedaan tafsir, apalagi dengan kelompok lain yang tidak mengimani Ummul-Kitab, semakin besar potensi ketidaksamaan penafsiran. Begitu kan? Damai, damai, damai. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 22nd May 2013, 10:32 | |
| - Quote :
- Menag: hindari penyakit sok pintar
Rabu, 22 Mei 2013 08:57 WIB | 681 Views Pewarta: Edy Supriatna Sjafei [You must be registered and logged in to see this link.]Menteri Agama, Suryadharma Ali (ANTARA/Wahyu Putro A) Serang (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan dewasa ini berkembang penyakit sok pintar dan penularannya sudah meluas sehingga sangat membahayakan bagi umat ke depan. "Itu perlu ada upaya pencegahan," kata Suryadharma Ali ketika membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ulama Al Quran di Serang, Banteng, Selasa malam. Pada Mukernas tersebut hadir sejumlah pejabat Kemenag, para ulama, akademisi, dan pemerhati kajian tafsir dan ilmu Al Quran yang mengambil bagian pada Musyawarah Kerja (Muker) Ulama Al Quran bertema "Al Quran di Era Global: Antara Teks dan Realitas" di Banten, 21-24 Mei 2013. Kegiatan itu sendiri diselenggarakan Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMA) Balitbang Diklat Kementerian Agama yang dikepalai Muchlis M Hanafi. Di negeri ini, menurut Suryadharma Ali, ibarat banyak pertandingan bola, maka pengamatnya pun tak kalah banyak. Publik pun memahami bahwa komentator bola terasa lebih pandai dari para pemain bola itu sendiri. Di bidang lain pun terjadi. Pengamat seolah banyak tahunya. Bisa disimpulkan, pengamat serba tahu. "Yang tidak diketahui cuma dia yang tidak tahu," kata Suryadharma Ali yang disambut gelak tawa hadirin. Pada kesempatan tersebut Menag mengatakan bahwa persoalan kitab suci bukan persoalan teks. Sejarah membuktikan Al Quran adalah kitab suci yang terpelihara kesahihan dan keaslian teks-teksnya. Jaminan keterpeliharaannya dinyatakan sendiri oleh Allah. "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya" (QS.Al-Hijr:9). Terkait dengan hal itu, ia mengatakan bahwa pentasihan Al Quran hendaknya tidak terbatas pada penelitian tanda baca, huruf, kata dan seterusnya. Ulama pun harus memperhatikan originalitas, seperti tertukarnya halaman jangan sampai terjadi. Soal keaslian atau originalitas ini, ia mengaku sering menjelaskan ke berbagai pihak kerap menghadapi persoalan dengan pihak luar. Lantas Menag Suryadharma Ali bercerita tentang pengalamannya pergi ke Thailand. Di negeri gajah itu ia dengan didampingi bhiksu berfoto dengan latarbelakang patung Buddha. Lantas ia bertanya kepada pendampingnya, jika patung itu diberi kain agar terlindungi dari panas, apakah umat Buddha setuju. Dijawab oleh bhiksu, tidak. Menag pun menjawab, setuju. Pada kesempatan lain, Menag bertanya jika bendera merah putih ditambahi warnanya dengan hijau, apakah itu bisa disebut sebagai bendera bangsa Indonesia. Tentu, jawabnya tidak. Itu bukan lagi bendera Indonesia karena tidak merah putih lagi. Jika Al Quran yang disusun dengan baik, kemudian diubah-ubah lagi, seperti yang dilakukan kelompok Ahmadiyah, tentu keasliannya hilang. Maka, kitab itu bukan lagi dapat disebut Al Quran. Padahal, Al Quran adalah kitab suci bagi umat Islam. Jelas saja dapat menimbulkan kemarahan, katanya. Untuk itu, ia minta apa sudah dimuliakan oleh agama, umat hendaknya harus menghormati apa adanya. Al Quran jelas tak bisa diubah-ubah. Karena itu, ia tak sepaham dengan aliran kebebasan mutlak, bahwa segala sesuatu dapat dilakukan semaunya. Dalam bernegaranya saja ada aturan dan pemerintah yang mengatur."Di dunia ini tidak ada kebebasan mutlak," jelas Suryadharma Ali. Editor: Unggul Tri RatomoCOPYRIGHT © 2013 Malang benar masyarakat Indonesia yang memiliki Menteri Agama sekelas orang ini. Selaku menteri, seharusnya dia harus bersikap netral atas hubungan antar agama yang ada di wilayah NKRI. Nyatanya, dari berita ini tampak bahwa orang ini hanya memandang Islam sebagai agama. Selain dari Islam, bukan agama. Maka, perhatiannya hanya kepada Islam, padahal dia adalah Menteri Agama-nya Indonesia, bukan Menteri Agama Islam. Memprihatinkan. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 22nd May 2013, 10:49 | |
| Lhoh, om, kan dia termasuk orang yang sok tahu (seperti yang dicontohkannya sendiri). Dia merasa tahu semua, bahkan ia sendiri tidak tahu apa yang ia tidak tahu. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 22nd May 2013, 11:05 | |
| - bruce wrote:
- Lhoh, om, kan dia termasuk orang yang sok tahu (seperti yang dicontohkannya sendiri). Dia merasa tahu semua, bahkan ia sendiri tidak tahu apa yang ia tidak tahu.
[You must be registered and logged in to see this image.] Betul. Dan, makin parahlah luka batin kaum minoritas di negeri ini, karena menterinya sekelas orang itu. Namanya Menteri Agama, tetapi sikapnya hanya sekelas Menteri Islam. [You must be registered and logged in to see this image.]Terkait dengan judul trit, dia hanya menyinggung bahwa Al Qur'an dijamin akan dipelihara oleh Allah. Dia tidak menggubris mengenai meski Allah dipercaya mempunyai otoritas mempersatukan penafsiran ayat-ayat yang tergolong abrogations, tetapi Allah membiarkan ayat-ayat abrogations itu eksis, seolah kegemaran Allah adalah melihat manusia berselisih pandang dan bertikai mengenai ayat-ayat Al Qur'an. Adakah Allah yang gemar melihat manusia bertikai? [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 22nd May 2013, 12:58 | |
| - dadap serep wrote:
Lhoooooo katanya udahan bicara khomr nya masssss,....................spt postingan sampeyan ini :
"DAN SY KIRA PEMBAHASAN TTG MINUM KHAMER INI CUKUP SAMPAI DISINI,.....bla bla bla "
pada postingan sampeyan disini8 : [You must be registered and logged in to see this image.]12TH MAY 2013 , 18:47 DIHALAMAN INI JUGA MAS !. Lupa yaaaaaa,..................?
Dan itu juga sudah saya respon dengan postingan saya :" GOOD ,........... BAGI SAYA BUKAN MENGHARAPKAN KESEPAKATAN DARI SAMPEYAN KOK MAS. bla bla bla ". ( Yesterday at 18:03 )
Namun demikian silahkan saja lho ,....klo masih mo nambuh ! Tetapi klo memang demikian sebaiknya biar kagak muterrrr , tolong deh ditegasin dulu pengertian kalimat kalimat bahasa Inglish copasan sampeyan yg saya persoalkan diatas itu sampeyan artikan spt apa , terkait dg tujuan sampeyan nyopasin itu .
Yg ini : I-- Rasanya kalimat ini jelas lho :"This incident was among the reasons which made incumbent the revelation of forbidding intoxicants." Rasanya beda lho dengan :"This incident was the reason which made incumbent the revelation of forbidding intoxicants. [You must be registered and logged in to see this image.] Tahu kan perbedaannya mas ?
n yg ini II-- Memangnya kalimat terakhir dari ayat itu yg ditafsirkan spt dibawah ini oleh Ibn Katsir sampeyan maknai bgmn mas : " It is appropriate to mention reason here, because it is the noblest feature of man. Hence Allah forbade this Ummah from drinking intoxicants, in order to protect their ability to reason. "
n yg ini III--tolong diketahui ya mas , sampai saat inipun hukum ada beberapa manfaat dari kohmr itu masih valid dan bahwa "dosa besar" itu ya masih dosa besar , tidak ada komparasi dg "perbuatan setan" !
Monggooooo wae massss , brenti silahkeunnn , lanjuttt hayoooo,.......
Huahahahahahahaa... [You must be registered and logged in to see this image.]postingan2 anda selalu bisa membuat sy 'terhibur' bro Dadap... sy bukannya nda mau lanjuti diskusi kita ttg minum Khomer mas Dadap, sy cuma menganggap hal itu sia2 aj didiskusikan secara serius dgn sampeyan.. Sy anggap anda nda mampu utk berdiskusi dgn cara yg 'rasional' dgn menggunakan akal dan logika yg normal.. Anda tidak bisa membedakan antara yg DILARANG dan yg DIPERBOLEHKAN, antara yg BERTENTANGAN dan yg TIDAK BERTENTANGAN, sama spt diskusi di trit sebelah yg membahas ttg perbedaan yg Toleran dan yg Tidak Toleran.. Dalam pandangan anda semua itu adalah sama alias tidak ada bedanya, ketika orang lain bisa melihat sebuah perbedaan yg anda lihat adl persamaannya.. Dan yg membuat diskusi kita jd berjalan 'kacau' adlh anda hanya berpegangan pd ASUMSI/Pendapat pribadi diri anda sendiri tanpa menggunakan referensi dr sumber2 ajaran Muslim, klo pun ada yg pake referensi itu pun anda edit atau plintar-plintir sesuai kemauan anda sendiri agar sejalan dgn pemahaman anda atau yg anda gunakan itu jg nda jelas sumbernya, ini kan sama aj anda menggunakan referensi dr pikiran anda sendiri.. sikap anda ini mirip2 sikapnya Muhammad ketika ditanyakan ol Kaum Pagan Quraish dan Yahudi utk membuktikan 'Kenabiannya' dgn mengatakan "buktinya adlh apa yg sudah diturunkan (Firman) Awloh kepada Ku.." dan ketika ditantang utk melakukan sebuah Mukjizat, dgn 'enteng' Nabi anda berkata "Firman itu lah Mukjizatnya".. Ya jelas aj sebodoh2nya orang Quraish dan Yahudi Medinah, mana percaya sih mereka dgn perkataan Muhammad ini bro, mereka baru percaya ketika Muhammad dan pengikutnya mengancam dgn Pedang dileher dan perbudakan bagi anak2 dan kaum wanita mereka.. ampyuuuuunn.... [You must be registered and logged in to see this image.] klo cuma pake pandangan/asumsi Pribadi, orang seperti Hitler pun jg punya pandangan yg membenarkan tindakan kejamnya, begitu pula bagi Terorist2 macem Amrozi, Osama bin Laden, dll mereka jg punya pandangan sendiri utk membenarkan tindakannya walaupun semua orang diseluruh dunia telah membuktikan dan menyalahkan tindakan mereka itu.. ini kan jg mirip tindakan atau ajaran yg diberikan ol Nabi anda yg terhormat dan termulia di dunia dan akhirat itu bro, dgn membenarkan semua tindakan kejamnya membunuhi orang2 yg menentang ajarannya dgn berlindung dibalik nama dan perintah Awlohnya.. Yah anggep aj postingan sy ini cuma intermezzoo dan bukanlah hal yg serius, sebab sy emg nda berniat berdiskusi secara serius dgn anda bro Dadap, krn emg anda jg nda bisa diajak diskusi serius sih bro.. jd kita diskusinya cuma buat hiburan aj ya, anggeplah kita sudah kenal dekat, tp klo ada kata2 sy yg kurang berkenan dihati tolong dimaafkan ya bro.. hehehehehe [You must be registered and logged in to see this image.]Salam, [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 24th May 2013, 09:22 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- Ya, ajaran atau keyakinan kang bruce seperti itu, tapi dalam ajaran Islam, Taurat, Injil, dan al-Quran mempunyai kesamaan-kesamaan.
Bukan berdasarkan apa yang saya percayai, mas, tetapi berdasarkan pikiran saya dari sudut netral.
- Quote :
- Saya tidak mengerti maksud kang bruce tentang hukum kasih menggantikan hukum Taurat? Karena bagaimanapun perbuatan jahat di dunia ini harus ada sangsi untuk mengaturnya, tidak begitu saja diampuni. Disamping akan membuat kekacauan di muka bumi ini, juga tidak ada keadilan bagi korban. Oleh karena itu Allah menetapkan aturan-aturan berupa sangsi bagi para pelaku kejahatan, sesuai dengan berat atau ringannya kejahatan yang telah dilakukannya. Tidaklah adil dan akan menjadi kacau kehidupan di dunia ini bila kejahatan-kejahatan besar, seperti membunuh, merampok, memperkosa, korupsi, dsb, tidak ada sangsi hukuman bagi pelakunya.
Coba anda cari dari ajaran Jesus di PB, adakah ajaran tentang membalas perbuatan jahat dengan tindak kejahatan pula?
Jika dalam praktek di dunia saat ini ada perailan, maka itu adalah hukum yang dibuat manusia, bukan berdasarkan Alkitab.
Contoh nyata. Beberapa tahun lalu di Jakarta, ada seorang wanita yang ibunya dibunuh oleh tukang bangunan yang sering dibantu oleh sang ibu yang sudah uzur itu. Suatu ketika karena ketahuan saat hendak mencuri di rumah sag ibu, si ibu dibunuh dengan kejam. Betapa hancurnya sang wanita, dia sedih, dia marah, dan terakhir dia bawa dalam doa. Dan berkunjung ke tahanan polisi untuk menemui sang pembunuh ibunya. Sambil menangis si wanita berkata dengan tabah, 'saya mengampuni kamu'.
Contoh lain yang juga nyata. Anda tentu pernah membaca kisah ditembaknya Paus Yohanes Paulus II oleh Mehmed Aqca? Jika tanpa pengampunan Paus, Mehmed sudah pasti dihukum mati oleh pengadilan Italy. Tetapi Paus justru datang berkunjung ke penjara, dan mendoakan Mehmed. Saat ini, Pau sudah meninggal, salah satunya akibat penyakit yang diidapnya sejak penembakan itu (efek yang sama terjadi pada Ronald Reagan setelah ditembak), sementara Mehmed, sesuai dengan pengampunan Paus sudah dibebaskan.
Dua contoh di atas adalah penerapan nyata dari hukum Kasih, mas.
Salam
Masih belum dikatakan netral, kang. Kang bruce memberikan contoh kecil, yaitu pemberian maaf korban terhadap pelaku kejahatan, tapi mengabaikan fakta yg lebih besar, yaitu tidak ada Negara di dunia ini yang mengatur masyaraktnya dg memberikan atau menetapkan hukum mengampunani terhadap pelaku kejahatan, tapi yg ada adalah dengan memberikan sangsi bagi pelaku kejahatan. Termasuk negara dg mayoritas pemeluknya beragama Kristen. Karena mengampuni pelaku kejahatan memberikan peluang bagi yang kuat akan memangsa yang lemah, sehingga akan merusak tata kehidupan sosial manusia yg menginginkan keamanan, ketentraman, dan kedamaian. | |
| | | Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 24th May 2013, 09:28 | |
| - Husada wrote:
- Damai bagi LTBers sekalian.
Memang menarik dan seru diskusi ini.
Judul trit terkait pada kronologi turunnya ayat-ayat Al Qur'an, dan adanya ayat-ayat yang terhitung sebagai yang abrogation atau nasikh - mansyukh (mohon maaf kalau salah eja). Dari ketiga ayat yang telah pernah dikutip terdahulu, dan setelah saya salin ulang dari [You must be registered and logged in to see this link.] untuk ketiga ayat berikut:
An Nahl 16:101, Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.
Al Baqarah 2:106 Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
Ar Ra'du 13:39 Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).
Saya menyimpulkan beberapa hal: (1) Allah, dengan segala otoritasNya bebas meletakkan ayat yang baru, untuk mengganti ayat lama; (2) Allah lebih mengetahui apa yang diturunkanNya; (3) Kebanyakan manusia tidak mengetahui tentang ayat yang diturunkan Allah; (4) Terhadap ayat yang dinasakhkan, Allah akan membuat lupa; (5) Allah mendatangkan ayat yang lebih baik atau setara dengan ayat yang dinasakhkan; (6) Allah maha kuasa atas segala sesuatu; (7) Allah menghapuskan yang dikehendaki; (8 ) Allah menetapkan yang dikehendaki; (9) Dari sisi Allah-lah Ummul-Kitab.
Poin keempat Terhadap ayat yang dinasakhkan, Allah akan membuat lupa lebih menarik perhatian saya. Saya memaknainya, bahwa seluruh ayat yang terdapat pada Al Qur'an sampai dewasa ini, adalah merupakan ayat yang Allah inginkan tidak boleh dilupakan oleh manusia. Sebab, jika Allah ingin agar manusia melupakan ayat tersebut, maka Allah dengan otoritas yang dimilikiNya akan serta merta membuat manusia lupa akan ayat tersebut dan menghapuskannya dari Al Qur'an, sehingga kelupaan manusia akan ayat tersebut menjadi permanen.
Masalah mulai timbul, ketika manusia masih menemui dua ayat yang berbeda namun bicara mengenai suatu hal yang sama tetapi tidak identik. Sekumpulan orang mengartikan 'begini', sementara kelompok lain mengartikan 'begitu'. Di kalangan interen kumpulan (misalnya sama-sama pembaca Al Qur'an) dimungkinkan terjadi perbedaan tafsir, apalagi dengan kelompok lain yang tidak mengimani Ummul-Kitab, semakin besar potensi ketidaksamaan penafsiran. Begitu kan?
Damai, damai, damai. Kesimpulannya masih sepihak kang. Karena kang Husada mengabaikan yang ini ... - Raihan Danielsan wrote:
Loh, kok dibahas lagi, kan sudah saya jelaskan bahwa para ulama terjadi perbedaan pendapat mengenai maksud ayat nasakh ini. Tolong perhatikan baik2 agar gak diulang-ulang terus. Akan saya bahas kembali dari sisi ulama yg menolak adanya ayat yg menghapus ayat lain dalam al-Quran. Ayat yg menjadi pangkal perbedaan, yaitu al-Baqarah: 105-106. Selengkapnya berbunyi,
“Orang-orang kafir dari Ahl al-Kitab dan orang-orang musyrik tidak senang dengan diturunkannya sedikit kebaikan (pun) kepada kamu dari Tuhan kamu. Allah mengkhususkan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya dan Allah Pemilik karunia yang agung. Kami tidak menasakhkan satu ayatpun, atau kami menangguhkan (hukum)nya (kecuali) Kami datangkan yang lebih baik darinya atau yang sebanding dengannya“ (Qs. al-Baqarah: 105-106)
Dalam tafsir al-Mishbah dijelskan bahwa ayat ini berbicara tentang orang-orang Yahudi yg enggan menerima al-Quran yg diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Mereka berdalih bahwa Tuhan tidak mungkin membatalkan atau mengubah ketetapan-ketetapan-Nya yg berada pada Taurat atau Injil dengan al-Quran.
Dengan demikian, kata nasakh yg mempunyai arti membatalkan, mengganti, mengubah, menyalin, dll, pada ayat itu bermakna bahwa Nabi Muhammad saw datang membawa ajaran agama Allah, dan sebelum beliau, telah berdatangan nabi-nabi yang juga membawa agama Allah. Agama dan tuntunan yang lalu bukannya salah, bukan pula tidak sempurna. Tetapi, hal itu sesuai dengan kondisi dan perkembangan masyarakat ketika itu. Oleh karena itu, pembatalan atau penggantian sesuatu yang lama dengan sesuatu yang datang kemudian, tidaklah mengurangi nilai yang lama. Hanya saja, yang baru itu lebih baik untuk masyarakat baru, atau paling tidak, sama dari segi nilainya dengan yang lama. Seharusnya, orang-orang Yahudi itu menerima ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad saw, karena itulah yang sesuai untuk kondisi pada saat itu, sedangkan yang disampaikan oleh Musa atau Isa as. Adalah baik untuk kondisi masyarakat yang dihadapi oleh nabi-nabi yang mulia itu.
Kemudian ulama yg menolak adanya nasakh mansukh dalam al-Quran beralasan;
1. Ayat-ayat yg sepintas berlawanan dan dianggap ayat-ayat nasikh mansukh ternyata masih bisa ditahsis (dikompromikan)
2. Tidak ada keterangan dari Rasulullah (hadist Shahih) yang menjadi nash yang qoth’i mengenai ayat apa yang dimansukh dan ayat apa yang memansukh. Seandainya ada, pasti Rasululllah akan mengatakannya.
3. Tidak ada keterangan yang spesifik dan tegas dari al-Quran sendiri bahwa ayat ini yg dimansukh (dihapus) dan ayat ini yg memansukh (menghapus)
4. Ulama yang berpendapat adanya nasikh mansukh dalam al-Quran tidak sama mengenai berapa jumlah ayat yang dimansukh.
Sedangkan kata “ayat” dalam ayat tsb. yg diperselisihkan oleh para ulama, Jamal al-Banna mengatakan, “setelah dikaji delapan puluh dua ayat yang mencantumkan kata "ayat" dalam al-Quran, tidak satu ayat pun yang menjelaskan dan menunjukkan maknanya sebagai ‘ayat Alquran’. Tetapi maknanya berkisar mukjizat, dalil, argumen, tanda, dan bukti kenabian.” Mengenai surah ar-Ra’d: 39, beberapa ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dalam arti menetapkan dan menghapus adalah Allah menghapus kebaikan atau keburukan, kebahagian atau kesengsaraan, kesehatan atau penyakit, kekayaan atau kemiskinan, dll yg bekaitan dg makhluk-makhluknya. Namun ada juga yg berpendapat dalam konteks penetapan dan pembatalan hukum-hukum syariat yg dibawa Nabi Musa as. dan Nabi Isa as. dengan syariat Islam yg diajarkan oleh Nabi Muhammad saw.
Terakhir diubah oleh Raihan Danielsan tanggal 24th May 2013, 09:49, total 1 kali diubah | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 24th May 2013, 09:32 | |
| - Quote :
- Masih belum dikatakan netral, kang. Kang bruce memberikan contoh kecil, yaitu pemberian maaf korban terhadap pelaku kejahatan, tapi mengabaikan fakta yg lebih besar, yaitu tidak ada Negara di dunia ini yang mengatur masyaraktnya dg memberikan atau menetapkan hukum mengampunani terhadap pelaku kejahatan, tapi yg ada adalah dengan memberikan sangsi bagi pelaku kejahatan. Termasuk negara dg mayoritas pemeluknya beragama Kristen. Karena mengampuni pelaku kejahatan memberikan peluang bagi yang kuat akan memangsa yang lemah, sehingga akan merusak tata kehidupan sosial manusia yg menginginkan keamanan, ketentraman, dan kedamaian
Hukuman yang diterapkan kepada pelaku kejahatan BUKANLAH mengikuti ajaran Alkitab, mas. Melainkan hukuman yang diterapkan oleh hukum negara. Mengampuni kesalahan bukan berarti tidak memberi sanksi, Tuhan tidak mengajarkan seperti itu. Manusia yang bersalah terhadap ajaranNya akan mendapat sanksi dariNya kan? Hukuman yang diterapkan manusia, baik atas naa agama ataupun atas nama hukum positif/negara, ternyata juga tidak membuat tata kehidupan sosial manusia menjadi lebih tenteram dan damai. Betul? Salam | |
| | | Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 24th May 2013, 09:43 | |
| - bruce wrote:
Hukuman yang diterapkan kepada pelaku kejahatan BUKANLAH mengikuti ajaran Alkitab, mas. Melainkan hukuman yang diterapkan oleh hukum negara.
Mengampuni kesalahan bukan berarti tidak memberi sanksi, Tuhan tidak mengajarkan seperti itu. Manusia yang bersalah terhadap ajaranNya akan mendapat sanksi dariNya kan?
Hukuman yang diterapkan manusia, baik atas naa agama ataupun atas nama hukum positif/negara, ternyata juga tidak membuat tata kehidupan sosial manusia menjadi lebih tenteram dan damai. Betul?
Salam Betul kang... Paling tidak dapat menimalisir kejahatan, karena para pelaku kejahatan tidak lagi leluasa berkeliaran menebarkan kejahatannya. | |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 24th May 2013, 11:47 | |
| - Raihan Danielsan wrote:
Kemudian ulama yg menolak adanya nasakh mansukh dalam al-Quran beralasan;
1. Ayat-ayat yg sepintas berlawanan dan dianggap ayat-ayat nasikh mansukh ternyata masih bisa ditahsis (dikompromikan) anda bilang ayat2 Quran yg 'sepintas' berlawanan dan dianggap ayat2 yg nasikh mansukh itu bisa ditahsis bro.. trus yg sy mau tanyakan kpd anda, adlh : apakah dasarnya dlm Quran/Hadist agar kita bisa mentahsiskan ayat2 yg berlawanan itu dgn benar, sehingga tidak ada perbedaan diantara umat Muslim dlm mentahsiskannya..?? (silahkan jawab bro) - Raihan Danielsan wrote:
2. Tidak ada keterangan dari Rasulullah (hadist Shahih) yang menjadi nash yang qoth’i mengenai ayat apa yang dimansukh dan ayat apa yang memansukh. Seandainya ada, pasti Rasululllah akan mengatakannya. hal itu dikarenakan, ketika Muhammad masih hidup, ayat2 Quran belum dikelompokkan ke dlm Surat2 dan Firman/Ayat2 yg diturunkan Awloh kpd beliau belum diberi nomor2 spt yg ada dlm AlQuran saat ini brow.. AlQuran kan baru dibukukan/dikitabkan pd jamannya kalifah ke-3 ol Usman, jd jelaslah sebabnya kenapa nabi anda tidak memberikan keterangan apa2 ttg ayat2 mana yg nasikh-mansukh ketika dia masih hidup.. - Raihan Danielsan wrote:
3. Tidak ada keterangan yang spesifik dan tegas dari al-Quran sendiri bahwa ayat ini yg dimansukh (dihapus) dan ayat ini yg memansukh (menghapus) Itu benar bro Raihan, tidak ada keterangan spesifik dlm Quran ayat2 mana aj yg di nasakhkan, tapi jelas dalam AlQuran, disebutkan dgn tegas bhw Awloh bisa dan berhak menasakhkan Firman(ayat) mana saja yg telah diturunkan, spt yg ada pd ayat2 berikut: QS 16:101 Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui. QS 2:106 Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu? QS 13:39 Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh). Kalo emg tidak ada ayat2 Quran yg perlu dinasakhkan, buat apa Awloh anda menurunkan Firman/ayat2 diatas bro..?? apa Awloh anda berniat utk membuat bingung UmatNya dgn diturunkan Firman spt itu..?? - Raihan Danielsan wrote:
4. Ulama yang berpendapat adanya nasikh mansukh dalam al-Quran tidak sama mengenai berapa jumlah ayat yang dimansukh. Naah ini lah akibatnya dr lemahnya Firman yg diturunkan ol Awloh anda bro, firman tsb sangat 'buram'/'kabur' atau tidak jelas maknanya, sehingga banyak Ulama dan penganutnya saling berbeda2 pendapat dlm memaknainya.. Jangankan berapa jumlah ayat yg dimansukh(dihapuskan), mengenai adanya ayat2 yg nasikh-mansukh aj, banyak perbedaan pendapat.. Jadi apakah klaim Umat Muslim yg mengatakan bhw AlQuran itu adlh "Sempurna" memang benar..?? klo sempurna kok banyak perbedaan pendapat dlm menafsirkannya sih..?!?!?? wakakakakakakkkk... [You must be registered and logged in to see this image.] - Raihan Danielsan wrote:
- nothingman wrote:
eeh bro Raihan, dlm Surat At Taubah ayat 123 tsb, tidak ada keterangan bahwa yg harus diperangi itu Non Muslim yg memerangi Islam broow.. justru dlm tafsirannya Ibn Kathir dijelaskan bhw umat Muslim diwajibkan memerangi Non Muslim sampai diluar daerah Mekkah dan Medinah yg berada didaerah sekitar Jazirah Arab, termasuk perang thd orang2 Yahudi dan Kristen brow... ini sy copaskan tafsirannya Ibn Kathir terkait Surat At Taubah 9:123 ya bro:
Lihat bro, tafsiran ayat At Taubah 123 menurut Ibn Kathir diatas Muhammad mewajibkan Umat Muslim utk memerangi orang kafir (non Muslim), sampai kedaerah2 diluar Mekkah dan Medinah, walaupun mereka tidak memerangi umat Muslim.. ayat ini mendukung ayat Pedang yaitu ayat At Taubah 9:5, yg mengatakan agar memerangi kafir dimanapun mereka berada.. lalu dari mana tuh dasarnya, anda bisa bilang umat Muslim dilarang memerangi non Muslim klo kaga diserang duluan.. jelas2 turunnya surat An Nisaa yg anda jd rujukan itu lebih dulu dr pd turunnya surat At Taubah, seharusnya Ayat pd surat An Nissa tsb dihapuskan/digantikan dgn ayat yg ada pd Surta At Taubah kan bro..???
Saya tahu... Sebelumnya kan sudah saya jelaskan mengenai bagaimana mentahsis ayat ini dengan surat al-Muntahanah: 8 untuk mengetahui siapa kaum kafir yg boleh dan tidak boleh diperangi oleh kaum muslimin?
“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang (umat agama lain) yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Qs. al-Mumtahanah: 8 ) Tapi kenapa anda mentahsiskan Surat At Taubah 9:123 itu dgn ayat pd Surat Al Mumtahanah :8 itu brow, sedangkan ada banyak ayat2 pd surat yg lain menyerukan kebencian kpd orang Kafir (Non Muslim)..? ini contohnya : (QS 47:34-35) Sesungguhnya orang-orang kafir dan (yang) menghalangi manusia dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka. (35) Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah pun bersamamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu. (QS 9:5) Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka.. (QS 9:14) Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. (QS 9:29) Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. (QS 9:113) Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. Dan masih ada lebih dr selusin ayat2 yg menyerukan kebencian dan peperangan kpd orang2 Kafir (Non Muslim), jd pertanyaan sy buat anda bro Raihan, kenapa anda tidak mentahsiskan ayat2 tersebut dimana ayat2 itu sejalan dgn ayat pd surat At Taubah 9:123 diatas..? gmn sih aturan ttg tahsis-mentahsis ini dlm AlQuran dan Sunnah..? silahkan dijawab bro Raihan.. hehehehee [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 24th May 2013, 11:54 | |
| Damai bagimu Daniel. - Raihan Danielsan wrote:
- Kesimpulannya masih sepihak kang. Karena kang Husada mengabaikan yang ini ...
- Raihan Danielsan wrote:
Loh, kok dibahas lagi, kan sudah saya jelaskan bahwa para ulama terjadi perbedaan pendapat mengenai maksud ayat nasakh ini. Tolong perhatikan baik2 agar gak diulang-ulang terus. Akan saya bahas kembali dari sisi ulama yg menolak adanya ayat yg menghapus ayat lain dalam al-Quran. Ayat yg menjadi pangkal perbedaan, yaitu al-Baqarah: 105-106. Selengkapnya berbunyi,
“Orang-orang kafir dari Ahl al-Kitab dan orang-orang musyrik tidak senang dengan diturunkannya sedikit kebaikan (pun) kepada kamu dari Tuhan kamu. Allah mengkhususkan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya dan Allah Pemilik karunia yang agung. Kami tidak menasakhkan satu ayatpun, atau kami menangguhkan (hukum)nya (kecuali) Kami datangkan yang lebih baik darinya atau yang sebanding dengannya“ (Qs. al-Baqarah: 105-106)
Dalam tafsir al-Mishbah dijelskan bahwa ayat ini berbicara tentang orang-orang Yahudi yg enggan menerima al-Quran yg diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Mereka berdalih bahwa Tuhan tidak mungkin membatalkan atau mengubah ketetapan-ketetapan-Nya yg berada pada Taurat atau Injil dengan al-Quran.
Dengan demikian, kata nasakh yg mempunyai arti membatalkan, mengganti, mengubah, menyalin, dll, pada ayat itu bermakna bahwa Nabi Muhammad saw datang membawa ajaran agama Allah, dan sebelum beliau, telah berdatangan nabi-nabi yang juga membawa agama Allah. Agama dan tuntunan yang lalu bukannya salah, bukan pula tidak sempurna. Tetapi, hal itu sesuai dengan kondisi dan perkembangan masyarakat ketika itu. Oleh karena itu, pembatalan atau penggantian sesuatu yang lama dengan sesuatu yang datang kemudian, tidaklah mengurangi nilai yang lama. Hanya saja, yang baru itu lebih baik untuk masyarakat baru, atau paling tidak, sama dari segi nilainya dengan yang lama. Seharusnya, orang-orang Yahudi itu menerima ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad saw, karena itulah yang sesuai untuk kondisi pada saat itu, sedangkan yang disampaikan oleh Musa atau Isa as. Adalah baik untuk kondisi masyarakat yang dihadapi oleh nabi-nabi yang mulia itu.
Kemudian ulama yg menolak adanya nasakh mansukh dalam al-Quran beralasan;
1. Ayat-ayat yg sepintas berlawanan dan dianggap ayat-ayat nasikh mansukh ternyata masih bisa ditahsis (dikompromikan)
2. Tidak ada keterangan dari Rasulullah (hadist Shahih) yang menjadi nash yang qoth’i mengenai ayat apa yang dimansukh dan ayat apa yang memansukh. Seandainya ada, pasti Rasululllah akan mengatakannya.
3. Tidak ada keterangan yang spesifik dan tegas dari al-Quran sendiri bahwa ayat ini yg dimansukh (dihapus) dan ayat ini yg memansukh (menghapus)
4. Ulama yang berpendapat adanya nasikh mansukh dalam al-Quran tidak sama mengenai berapa jumlah ayat yang dimansukh.
Sedangkan kata “ayat” dalam ayat tsb. yg diperselisihkan oleh para ulama, Jamal al-Banna mengatakan, “setelah dikaji delapan puluh dua ayat yang mencantumkan kata "ayat" dalam al-Quran, tidak satu ayat pun yang menjelaskan dan menunjukkan maknanya sebagai ‘ayat Alquran’. Tetapi maknanya berkisar mukjizat, dalil, argumen, tanda, dan bukti kenabian.” Mengenai surah ar-Ra’d: 39, beberapa ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dalam arti menetapkan dan menghapus adalah Allah menghapus kebaikan atau keburukan, kebahagian atau kesengsaraan, kesehatan atau penyakit, kekayaan atau kemiskinan, dll yg bekaitan dg makhluk-makhluknya. Namun ada juga yg berpendapat dalam konteks penetapan dan pembatalan hukum-hukum syariat yg dibawa Nabi Musa as. dan Nabi Isa as. dengan syariat Islam yg diajarkan oleh Nabi Muhammad saw.
Nanya dong, Dan. Apakah ada dari pendapat-pendapat Ulama itu yang dijadikan acuan bagi seluruh Muslim? Jika ada, pendapat yang mana? Jika tidak ada, artinya, bahwa pendapat-pendapat itu eksis, bukan? Bagi Muslim yang lebih menerima pendapat Ulama yang satu daripada Ulama lainnya, maka si Muslim tersebut mengikuti yang satu dan menolak yang lain, bukan? Yang begitu itu yang menimbulkan adanya mazhab-mazhab, bukan? Itu pula yang menarik perhatian saya sehingga saya simpulkan, (4) Terhadap ayat yang dinasakhkan, Allah akan membuat lupa; Nah, bila saya artikan simpulan saya itu, menurut hemat saya, Allah tidak perlu membiarkan ayat-ayat yang membahas materi yang mirip tetap terpelihara. Ayat-ayat yang perlu dilupakan manusia, maka sesuai dengan simpulan itu, hendaknya Allah hapuskan saja. Jika ayat-ayat itu tetap tertulis di Al Qur'an, manusia akan selalu membacanya, dan tidak akan lupa. Meski Allah membuat manusia lupa pada suatu ayat, jika ayat itu tetap ada di Al Qur'an, maka sia-sia melupakannya, karena akan ingat lagi setiap membacanya. Begitu, kan? Atau bagaimana menurut Danielsan? Jadi, simpulan saya itu saya tarik dari berbagai posting yang ada kok. Agar tidak seperti yang Daniel katakan, bahwa saya menarik simpulan sepihak, poin-poin mana yang menurut Danielsan yang perlu diedit? Damai bagimu Daniel. [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | dadap serep Bintara
Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 25th May 2013, 15:55 | |
| - NM wrote:
- uahahahahahahaa... [You must be registered and logged in to see this image.]
postingan2 anda selalu bisa membuat sy 'terhibur' bro Dadap... He he he he saya bisa maklumi mas , karena sampeyan memang hanya bedekusi berdasarkan emosi , lihat saja setiap postingan sampeyan rajin nyertainya dg emoticon , suka nyengir ampai ketawa begulingan dll Sehingga karenanya ada yg harus dilakukan ralat dan ada yg yg harus dilakukan penggenapan postingan karena pemahaman yg tergambar dalam postingan ternyata kudu di klarifikasi ! Keliatannya dari awal sampeyan hanya mo melampiaskan emosi sampeyan gara gara dikatai sbg tidak punya pengetahuan ttg Islam.ya massss,.....? Dan kemudian ternyata sampeyan memang membuktikan bahwa sampeyan memang (HANYA) tahu saja , tanpa memahami dg baik . TAHU ,mengetahui , sangat berbeda dengan memahami mas , apalagi dalam Islam --agama Islam-- yg bertumpu pada amalan , perbuatan ,dan ilmu tentang itu ! Pahamilah pertunjukan "opera" barat dg cita rasa barat agar bisa mendapatkan makna yg pas , nikmati dan pahami pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan kultur jawa , tangkap makna dalam lagu lagu rap dengan memahami latar belakang budaya dimana jenis lagu/irama ini tumbuh, tanpa penguasaan bahasa jawa dan tanpa dipunyainya kepekaan jiwa ,mustahil akan merasakan dan menangkap pesan yg ada pada serat wedotomo , wulang reh , atau serat serat buah karya pujangga Jawa lainnya ! Penggunaan cara pandang , penggunaan media , pengggunaan referensi (yg tidak harus dimaknai copasan) , penggunaan premis premis , atau dl istilah lebih mudahnya "penggunaan kaca mata" dalam memandang suatu hal , jelas sangat mempengaruhi kesimpulan yg didapat. Bukan karena : "Sy anggap anda nda mampu utk berdiskusi dgn cara yg 'rasional' dgn menggunakan akal dan logika yg normal..Anda tidak bisa membedakan antara yg DILARANG dan yg DIPERBOLEHKAN, antara yg BERTENTANGAN dan yg TIDAK BERTENTANGAN, sama spt diskusi di trit sebelah yg membahas ttg perbedaan yg Toleran dan yg Tidak Toleran." spt yg sampeyan postingin mas ! be smart dikit napa mas. Kalau sampeyan mengatakan buah pisang itu masih hijau , saya bisa memakluminya --meskipun pisang itu dimata saya adalah sudah kuning-- karena sampeyan pakai kacamata biru . Dan ini akan terus begitu manakala seseorang tidak menyadari--atau membabi buta-- menyatakan dia kagak pakai kaca mata ! Seperti ketika mencopas suatu refernsi tetapi menghindar ketika dimintai penegasan apa arti dari copasan yg saya soroti itu , bahkan sampai saat ini ! Itu contoh konkrit mas . Jadi dengan kualitas pemahaman "referensi" spt ini , kembali ke halaman 1 sampeyan berkesimpulan spt ini : :".ajaran agama anda atau ajaran Nabi anda memang benar2 mengajarkan kebencian dan permusuhan kpd umat agama lain (Non Muslim).. [hal. 1 : 22nd April 2013, 13:24 ] .
Sedangkan "referensi" yg jelas ada di AQ mengenai Muhammad menyatakan bahwa :antara lain "
[33:40] Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [11:1,2] Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu, agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada-Nya,
[2:119] Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka.
[4:165] (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.. atau,...[17:105] Dan Kami turunkan (Al Qur'an) itu dengan sebenar-benarnya dan Al Qur'an itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.Kalau penge-tahu-an sampeyan belum sampai ke ayat ini , silahkan sampeyan artikan sendiri kesimpulan sampeyan di hal 1 itu dengan ketentuan dlm ayt AQ distas atau anda usung tafsir dari mana saja mengenai ayat ini. - NM wrote:
Dan yg membuat diskusi kita jd berjalan 'kacau' adlh anda hanya berpegangan pd ASUMSI/Pendapat pribadi diri anda sendiri tanpa menggunakan referensi dr sumber2 ajaran Muslim, klo pun ada yg pake referensi itu pun anda edit atau plintar-plintir sesuai kemauan anda sendiri agar sejalan dgn pemahaman anda atau yg anda gunakan itu jg nda jelas sumbernya, ini kan sama aj anda menggunakan referensi dr pikiran anda sendiri.. sikap anda ini mirip2 sikapnya Muhammad ketika ditanyakan ol Kaum Pagan Quraish dan Yahudi utk membuktikan 'Kenabiannya' dgn mengatakan "buktinya adlh apa yg sudah diturunkan (Firman) Awloh kepada Ku.." dan ketika ditantang utk melakukan sebuah Mukjizat, dgn 'enteng' Nabi anda berkata "Firman itu lah Mukjizatnya".. Ya jelas aj sebodoh2nya orang Quraish dan Yahudi Medinah, mana percaya sih mereka dgn perkataan Muhammad ini bro, mereka baru percaya ketika Muhammad dan pengikutnya mengancam dgn Pedang dileher dan perbudakan bagi anak2 dan kaum wanita mereka.. ampyuuuuunn.... [You must be registered and logged in to see this image.] Nahhhh ,....... sampeyan sudah membuka sendiri pandangan (KACA MATA) sampeyan thdp nabi Muhammad spt postingan sampeyan yg saya bold itu ! Padahal tidak ada diskusi kita mengenai itu , tapi --pandangan (kaca mata) sampeyan itu-- sudah sampeyan jadikan dasar penilaian ! Kan kita sedang bicara tentang "Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran" , emangnya lagi diskusi tentang kenabian Muhammad ! Sayangnya sampeyan kagak sadar bahwa terjadi pencampur adukan antara "kesimpulan sampeyan tentang nabi Muhammad sang pembawa message " , dengan "Penilaian thdp ayt AQ didekati dari aspek -- Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran --- yg dibahas (oleh sampeyan) seolah olah berdasarkan pendapat para mufassir , dan bukan pendapat sampeyan ! He he he he, klo dalam ungkapan Jawa tindakan sampeyan itu suatu perbuatan "julig" ! - NM wrote:
klo cuma pake pandangan/asumsi Pribadi, orang seperti Hitler pun jg punya pandangan yg membenarkan tindakan kejamnya, begitu pula bagi Terorist2 macem Amrozi, Osama bin Laden, dll mereka jg punya pandangan sendiri utk membenarkan tindakannya walaupun semua orang diseluruh dunia telah membuktikan dan menyalahkan tindakan mereka itu.. ini kan jg mirip tindakan atau ajaran yg diberikan ol Nabi anda yg terhormat dan termulia di dunia dan akhirat itu bro, dgn membenarkan semua tindakan kejamnya membunuhi orang2 yg menentang ajarannya dgn berlindung dibalik nama dan perintah Awlohnya.. Yah anggep aj postingan sy ini cuma intermezzoo dan bukanlah hal yg serius, sebab sy emg nda berniat berdiskusi secara serius dgn anda bro Dadap, krn emg anda jg nda bisa diajak diskusi serius sih bro.. jd kita diskusinya cuma buat hiburan aj ya, anggeplah kita sudah kenal dekat, tp klo ada kata2 sy yg kurang berkenan dihati tolong dimaafkan ya bro.. hehehehehe [You must be registered and logged in to see this image.] Salam, [You must be registered and logged in to see this image.] He he he monggo saja mas sampeyan berhak punya opini berdasarkan daya tangkap sampeyan mas ! spt tergambar dari ketidak mauan sampeyan untuk menyampaikan penangkapan sampeyan thdp kalimat bhs english yg berasal dari rujukan sampeyan sendiri itu . Tabeeeeek mas NOTHING ! | |
| | | dadap serep Bintara
Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 25th May 2013, 16:02 | |
| - Husad wrote:
Damai bagi LTBers sekalian.
Memang menarik dan seru diskusi ini.
Judul trit terkait pada kronologi turunnya ayat-ayat Al Qur'an, dan adanya ayat-ayat yang terhitung sebagai yang abrogation atau nasikh - mansyukh (mohon maaf kalau salah eja). Dari ketiga ayat yang telah pernah dikutip terdahulu, dan setelah saya salin ulang dari [You must be registered and logged in to see this link.] untuk ketiga ayat berikut:
An Nahl 16:101, Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.
Al Baqarah 2:106 Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
Ar Ra'du 13:39 Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).
Saya menyimpulkan beberapa hal: (1) Allah, dengan segala otoritasNya bebas meletakkan ayat yang baru, untuk mengganti ayat lama; (2) Allah lebih mengetahui apa yang diturunkanNya; (3) Kebanyakan manusia tidak mengetahui tentang ayat yang diturunkan Allah; (4) Terhadap ayat yang dinasakhkan, Allah akan membuat lupa; (5) Allah mendatangkan ayat yang lebih baik atau setara dengan ayat yang dinasakhkan; (6) Allah maha kuasa atas segala sesuatu; (7) Allah menghapuskan yang dikehendaki; (8 ) Allah menetapkan yang dikehendaki; (9) Dari sisi Allah-lah Ummul-Kitab.
Poin keempat Terhadap ayat yang dinasakhkan, Allah akan membuat lupa lebih menarik perhatian saya. Saya memaknainya, bahwa seluruh ayat yang terdapat pada Al Qur'an sampai dewasa ini, adalah merupakan ayat yang Allah inginkan tidak boleh dilupakan oleh manusia. Sebab, jika Allah ingin agar manusia melupakan ayat tersebut, maka Allah dengan otoritas yang dimilikiNya akan serta merta membuat manusia lupa akan ayat tersebut dan menghapuskannya dari Al Qur'an, sehingga kelupaan manusia akan ayat tersebut menjadi permanen.
Masalah mulai timbul, ketika manusia masih menemui dua ayat yang berbeda namun bicara mengenai suatu hal yang sama tetapi tidak identik. Sekumpulan orang mengartikan 'begini', sementara kelompok lain mengartikan 'begitu'. Di kalangan interen kumpulan (misalnya sama-sama pembaca Al Qur'an) dimungkinkan terjadi perbedaan tafsir, apalagi dengan kelompok lain yang tidak mengimani Ummul-Kitab, semakin besar potensi ketidaksamaan penafsiran. Begitu kan?
Damai, damai, damai. Mas Husada sebelum saya menanggapi lebih lanjut postingan sampeyan diatas , baik kiranya kita menyamakan persepsi dulu . Bisa kiranya mas Husada memberikan konfirmasi pemahman sampeyan thdp phrasa "ayat" disini mas ? Apakah pemahaman ayat disitu adalah ayat within Al Qur'an atau ayat dg pengertian yg lain mas ? Pemahaman mengenai "ayat" ini dianggap sangat penting , karena selain ayat AQ juga ada ayat kauniah ayat yg tersebar dijagat raya ini tidak dalam bentuk "firman verbal" tapi ayat yg hanya bisa "dibaca" dan difahami dg akal dan keimanan ! Kalau saya menganut pemahaman bahwa "ayat" disini adalah seluruh ayat Allah dari sejak penciptaan Nabi Adam sampai dunia/alam semesta ini kiamat berakhir mas. Monggo mas , setelah itu kita diskusikan lebih lanjut. | |
| | | dadap serep Bintara
Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 25th May 2013, 16:05 | |
| - Husada wrote:
- Malang benar masyarakat Indonesia yang
memiliki Menteri Agama sekelas orang ini. Selaku menteri, seharusnya dia harus bersikap netral atas hubungan antar agama yang ada di wilayah NKRI. Nyatanya, dari berita ini tampak bahwa orang ini hanya memandang Islam sebagai agama. Selain dari Islam, bukan agama. Maka, perhatiannya hanya kepada Islam, padahal dia adalah Menteri Agama-nya Indonesia, bukan Menteri Agama Islam. Memprihatinkan. Bersikap netral massss ,............? saya kurang jelas dimana dasar sampeyan menilai ini mas. Kalau berangkat dari berita yg sampeyan copas itu , pak Suryadarma bicara dalam lingkup mengenai ajran Islam , bukan ajaran diluar Islam . Sebagai umat Muslim beliau memang harus bicara yg benar mengenai ajaran Islam ! Beliau sedang memberikan pengarahan dalam kaitan pentasihan Mushaf AQ , jangan sampai terjadi perubahan thdp mushaf AQ yg dicetak , jangan sampai ada perubahan sedikitpun , harus dijaga keautentikannya . Berkaitan dengan itu diberi contoh mengenai patung Budha , bendera merah putih dan perubahan perubahan thdp AQ spt yg dilakukan oleh kelompok Ahmadiyah ! Itu memeng jaran Islam , tidak boleh merubah AQ , muslim dimana saja harus obey thdp hal ini , baik dia sbg umat biasa atau menteri bahkan sebagai presiden pun harus punya pandangan atau sikap spt itu ! Sikap ini dijamin oleh UUD 45 mas ! Paus adalah pemuka agama yg bersumber pada ajaran yg ada dikitab suci (Injil) yg diakui dunia, Lalu beliau bilang bahwa mereka yg tidak mengakui doktrin EENS bukanlah umat pengikut /Gerejanya . Apakah beliau bisa dicap sbagai pemimpin umat yg tidak netral ? Ingat mas pak Menteri adalah bukan pemimpin uamat beragama Indonesia ! Bahkan untuk urusan ajaran agama dan organisai herarkhi kegerejaan , umat katolik tunduk pada Vatikan mas ! By The way , postingan ini apakah masih terkait dg topik ya ? Makasih. | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 25th May 2013, 16:22 | |
| Damai bagimu DS. - dadap serep wrote:
- Mas Husada sebelum saya menanggapi lebih lanjut postingan sampeyan diatas , baik kiranya kita menyamakan persepsi dulu .
Bisa kiranya mas Husada memberikan konfirmasi pemahman sampeyan thdp phrasa "ayat" disini mas ? Apakah pemahaman ayat disitu adalah ayat within Al Qur'an atau ayat dg pengertian yg lain mas ? Pemahaman mengenai "ayat" ini dianggap sangat penting , karena selain ayat AQ juga ada ayat kauniah ayat yg tersebar dijagat raya ini tidak dalam bentuk "firman verbal" tapi ayat yg hanya bisa "dibaca" dan difahami dg akal dan keimanan !
Kalau saya menganut pemahaman bahwa "ayat" disini adalah seluruh ayat Allah dari sejak penciptaan Nabi Adam sampai dunia/alam semesta ini kiamat berakhir mas.
Monggo mas , setelah itu kita diskusikan lebih lanjut. Apakah dengan membaca judul trit, Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al Quran, masih timbul interpretasi di benak DS bahwa ayat yag dimaksud bukan ayat yang tertulis di Al Quran? Pemahaman saya sih, dengan disebut Abrogations Ayat Al Quran, itu artinya adalah ayat yang tertulis dalam Al Quran. Atau, ada arti lain menurut DS? | |
| | | Husada Global Moderator
Jumlah posting : 4981 Join date : 07.05.11
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 25th May 2013, 16:50 | |
| Damai bagimu DS. - dadap serep wrote:
- Bersikap netral massss
,............? saya kurang jelas dimana dasar sampeyan menilai ini mas.
Kalau berangkat dari berita yg sampeyan copas itu , pak Suryadarma bicara dalam lingkup mengenai ajran Islam , bukan ajaran diluar Islam . Sebagai umat Muslim beliau memang harus bicara yg benar mengenai ajaran Islam ! Beliau sedang memberikan pengarahan dalam kaitan pentasihan Mushaf AQ , jangan sampai terjadi perubahan thdp mushaf AQ yg dicetak , jangan sampai ada perubahan sedikitpun , harus dijaga keautentikannya . Berkaitan dengan itu diberi contoh mengenai patung Budha , bendera merah putih dan perubahan perubahan thdp AQ spt yg dilakukan oleh kelompok Ahmadiyah !
Itu memeng jaran Islam , tidak boleh merubah AQ , muslim dimana saja harus obey thdp hal ini , baik dia sbg umat biasa atau menteri bahkan sebagai presiden pun harus punya pandangan atau sikap spt itu ! Sikap ini dijamin oleh UUD 45 mas ! Paus adalah pemuka agama yg bersumber pada ajaran yg ada dikitab suci (Injil) yg diakui dunia, Lalu beliau bilang bahwa mereka yg tidak mengakui doktrin EENS bukanlah umat pengikut /Gerejanya . Apakah beliau bisa dicap sbagai pemimpin umat yg tidak netral ? Ingat mas pak Menteri adalah bukan pemimpin uamat beragama Indonesia ! Bahkan untuk urusan ajaran agama dan organisai herarkhi kegerejaan , umat katolik tunduk pada Vatikan mas !
By The way , postingan ini apakah masih terkait dg topik ya ?
Makasih. Menurut DS, ketika Suryadharma Ali berbicara disitu, apakah sebagai Menteri Agama Indonesia atau sebagai Ahli Agama Islam? Menurut saya, jika sebagai Menteri Agama Indonesia, dia tidak perlu memihak pada suatu agama resmi di negeri ini, walaupun itu agama yang dianutnya. Tentang tatacara dan mekanisme dan segala sesuatu yang berlaku dalam Islam, biarlah itu dijalankan di mukernas tersebut. Tetapi, jika dia berbicara selaku seorang Islam yang ahli dalam ilmu-ilmu keislaman, dan diundang berceramah di mukernas itu, pantas dan layak mengutarakan teori-teori sesuai keahliannya, terkait dengan thema mukernas tersebut. DS dapat menangkap yang saya maksudkan? Mengingat negara ini bukan negara agama, maka setiap aparatnya hendaknya membatasi diri, apakah sedang berdiri sebagai wakil negara atau sebagai individu anggota komunitas tertentu. Jika berbicara atas nama negara tetapi memihak kepada salah satu pihak berdasarkan unsur sektarian, itu sudah merupakan gejala koruptif. Tetapi kalau memihak suatu komunitas berdasarkan kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan, itu yang betul. DS dapat membedakan seseorang berdiri sebagai individu pribadinya atau sebagai aparat negara? Damai bagimu. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 25th May 2013, 18:51 | |
| @Dadap - Quote :
- Bersikap netral massss ,............? saya kurang jelas dimana dasar sampeyan menilai ini mas.
Kalau berangkat dari berita yg sampeyan copas itu , pak Suryadarma bicara dalam lingkup mengenai ajran Islam , bukan ajaran diluar Islam . Sebagai umat Muslim beliau memang harus bicara yg benar mengenai ajaran Islam ! Beliau sedang memberikan pengarahan dalam kaitan pentasihan Mushaf AQ , jangan sampai terjadi perubahan thdp mushaf AQ yg dicetak , jangan sampai ada perubahan sedikitpun , harus dijaga keautentikannya . Berkaitan dengan itu diberi contoh mengenai patung Budha , bendera merah putih dan perubahan perubahan thdp AQ spt yg dilakukan oleh kelompok Ahmadiyah ! Nah, ini harus jelas, mas. Memang betul saat beliau bicara, beliau adalah orang Islam, beliau bicara dalam masalah AlQuran. Tetapi harus jelas posisi beliau, apakah beliau bicara dalam kapasitas sebagai Suryadarma Ali, atau bicara dalam kapasitas Menteri Agama Republik Indonesia? Jangan lupa, bahwa Indonesia bukanlah negara Islam, Menteri agama di Indonesia (seharusnya) mengurusi semua agama yang dianut oleh semua penduduk Indonesia. Untuk urusan Islam (atau masing masing agama) ada dirjen yang mengurusnya. - Quote :
- Itu memeng jaran Islam , tidak boleh merubah AQ , muslim dimana saja harus obey thdp hal ini , baik dia sbg umat biasa atau menteri bahkan sebagai presiden pun harus punya pandangan atau sikap spt itu ! Sikap ini dijamin oleh UUD 45 mas !
Paus adalah pemuka agama yg bersumber pada ajaran yg ada dikitab suci (Injil) yg diakui dunia, Lalu beliau bilang bahwa mereka yg tidak mengakui doktrin EENS bukanlah umat pengikut /Gerejanya . Apakah beliau bisa dicap sbagai pemimpin umat yg tidak netral ? Ingat mas pak Menteri adalah bukan pemimpin uamat beragama Indonesia
Berbeda dengan Paus, beliau adalah pemimpin umat Katolik sedunia, ucapannya harus dan dipadang mewakili seluruh umat Katolik dunia. Berbeda dengan Perancis atau Filipina, walaupun mayoritas rakyatnya adalah Katolik, presiden Perancis ataupun Filipina tidak boleh mewakili agama Katolik. Memang Menteri agama bukan pemimpin umat beragama Indoensia, beliau adalah menteri yang bertugas mengatur kepentingan seluruh umat beragama di Indonesia, termasuk menjaga sikap saling toleransi seluruh umat beragama, yang sayangnya, selalu beliau abaikan. - Quote :
- ! Bahkan untuk urusan ajaran agama dan organisai herarkhi kegerejaan , umat katolik tunduk pada Vatikan mas !
Umat Katolik tunduk pada Vatican dalam hal yang bersifat keagamaan, dogma dan liturgi, bukan kepentingan politis ataupun hal hal yang bersifat keduniawian. Semoga dipahami. Sehingga kita bisa kembali ke bahsan sesuai judul thread. Salam | |
| | | dadap serep Bintara
Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 26th May 2013, 10:34 | |
| - Husada wrote:
- Damai bagimu DS.
- dadap serep wrote:
- Mas Husada sebelum saya menanggapi lebih lanjut postingan sampeyan diatas , baik kiranya kita menyamakan persepsi dulu .
Bisa kiranya mas Husada memberikan konfirmasi pemahman sampeyan thdp phrasa "ayat" disini mas ? Apakah pemahaman ayat disitu adalah ayat within Al Qur'an atau ayat dg pengertian yg lain mas ? Pemahaman mengenai "ayat" ini dianggap sangat penting , karena selain ayat AQ juga ada ayat kauniah ayat yg tersebar dijagat raya ini tidak dalam bentuk "firman verbal" tapi ayat yg hanya bisa "dibaca" dan difahami dg akal dan keimanan !
Kalau saya menganut pemahaman bahwa "ayat" disini adalah seluruh ayat Allah dari sejak penciptaan Nabi Adam sampai dunia/alam semesta ini kiamat berakhir mas.
Monggo mas , setelah itu kita diskusikan lebih lanjut. Apakah dengan membaca judul trit, Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al Quran, masih timbul interpretasi di benak DS bahwa ayat yag dimaksud bukan ayat yang tertulis di Al Quran? Pemahaman saya sih, dengan disebut Abrogations Ayat Al Quran, itu artinya adalah ayat yang tertulis dalam Al Quran. Atau, ada arti lain menurut DS? Ma'af mas yg saya maksud adalah phrasa "ayat" pada ayat ayat AQ yg sampeyan kutip itu . QS 2:106 AYAT mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu? Klo judul trit sih no doubt mas , jelas menyoroti tentang ayat AQ . Makasih mas. | |
| | | dadap serep Bintara
Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 26th May 2013, 10:35 | |
| - hUSADA wrote:
- Menurut DS, ketika Suryadharma Ali berbicara disitu, apakah sebagai Menteri Agama Indonesia atau sebagai Ahli Agama Islam?
Bicara tentang pejabat dan jabatannya memang bisa didekati dari berbagai arah mas. Dalam suatu organisasi dikenal ada beberapa strata kepemimpinan . Ada top managemen , managemen biasa, dan para pelaksana . Pada level pelaksana , ketika jam kerja usai dia sudah tidak berstatus sbg pelaksana pada prsh tsbt , pelaksanaan tugas tugasnya sdh digantikan oleh org lain , jadi lebih gampang dipilah kapan dia sbg pelaksana kapan dia sebagai warga masyarakatnya. Berbeda dengan top managemen , meskipun jam kerja usai maka dia tetap pimpinan organisasi tsbt , jadi susah dipisahkan --klo tidak bisa dibilang mustahil-- kapan dia sebagai top manager di organisasi itu dan kapan dia bukan sbg top manager warga biasa. Dengan premis yg seperti itu mas , menurut saya selama dia masih sbg mentri agama ya ucapan dia itu ya sebagai menteri mas , dan tetep juga dia sebagai muslim yg punya kaidah kaidah yg jadi acuan amalannya. - Husada wrote:
Menurut saya, jika sebagai Menteri Agama Indonesia, dia tidak perlu memihak pada suatu agama resmi di negeri ini, walaupun itu agama yang dianutnya. Tentang tatacara dan mekanisme dan segala sesuatu yang berlaku dalam Islam, biarlah itu dijalankan di mukernas tersebut. Makanya mas , umat Islam diluar Ahmadiyah , menyilahkan mereka untuk tidak mengklaim dirinya sebagai umat Islam mas. Silahkan mereka menyatakan diri sebagai umat non Islam , bila sdh demikian masalahnya jadi jelas , Ahmadiyah adalah non Islam. Nah klo sudah demikian , maka saya setuju dengan pendapat sampeyan , Suryadarma Ali sbg menteri tidak boleh menilai tentang ajaran Ahmadiyah , karena mereka telah menjadi suatu "agama" yg punya ajaran sendiri yg harus dihormati dan diperlakukan sama dg agama lain . - Husada wrote:
Tetapi, jika dia berbicara selaku seorang Islam yang ahli dalam ilmu-ilmu keislaman, dan diundang berceramah di mukernas itu, pantas dan layak mengutarakan teori-teori sesuai keahliannya, terkait dengan thema mukernas tersebut.
DS dapat menangkap yang saya maksudkan? Dapat mas , dapat. Tapi rasanya mas Husada bisa juga menerima kenyataan bahwa jemaah Ahmadiyah itu tidak mau dibilang non muslim , sehingga pendapat ataupun yg disampaikan menag itu masih dalam koridor ajaran Islam untuk umat Islam. Klo dia membandingkan ataupun menilai agama lain / non Islam , itu baru dia masuk area "memihak" , meskipun yg disampaikan itu sesuai dg ajaran Islam mas , saya sefaham itu ! - Husada wrote:
Mengingat negara ini bukan negara agama, maka setiap aparatnya hendaknya membatasi diri, apakah sedang berdiri sebagai wakil negara atau sebagai individu anggota komunitas tertentu. Jika berbicara atas nama negara tetapi memihak kepada salah satu pihak berdasarkan unsur sektarian, itu sudah merupakan gejala koruptif. Tetapi kalau memihak suatu komunitas berdasarkan kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan, itu yang betul.
Bila sampeyan memandang Ahmadiyah itu non Muslim saya sependapat dngan postingan sampeyan yg diatas itu mas , spt yg saya postingkan diatas. - Husada wrote:
DS dapat membedakan seseorang berdiri sebagai individu pribadinya atau sebagai aparat negara?
Damai bagimu.
Seperti yg saya posting mas , selama ybs itu sebagai "pelaksana" , berada pada posisi pelaksana , maka dia bisa dibedakan kapan dia sebagai pelaksana dan kapan bukan. Namun klo sebagai top managemen dlm organisasi spt Suryadarma Ali sebagai menteri agama , maka pemisahan itu bagi say sangat susah dilakukan , maka dalam kasus yg kita bicarakan dia berbicara sebagai menteri dan sekaligus sebagai umat Islam yg berbicara tentang ajaran Islam dan tentang umat Islam mas. Makasih mas. | |
| | | dadap serep Bintara
Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 26th May 2013, 10:35 | |
| - Bruce wrote:
- Nah, ini harus jelas, mas. Memang betul saat
beliau bicara, beliau adalah orang Islam, beliau bicara dalam masalah AlQuran. Tetapi harus jelas posisi beliau, apakah beliau bicara dalam kapasitas sebagai Suryadarma Ali, atau bicara dalam kapasitas Menteri Agama Republik Indonesia?
Jangan lupa, bahwa Indonesia bukanlah negara Islam, Menteri agama di Indonesia (seharusnya) mengurusi semua agama yang dianut oleh semua penduduk Indonesia. Untuk urusan Islam (atau masing masing agama) ada dirjen yang mengurusnya.] Rasanya sudah saya jelaskan pandangan saya spt postingan saya ke mas Husada mas Bruce. Saya berpendapat bahwa beliau , pak mentri itu bicara dalam kapaistas beliau sbg mentri agama maupun sebagai muslim dalam komunitas muslim mengenai ajaran Islam . Dia tidak keluar dari koridor itu mas ! - Bruce wrote:
- Berbeda dengan Paus, beliau adalah pemimpin umat
Katolik sedunia, ucapannya harus dan dipadang mewakili seluruh umat Katolik dunia. Betul mas saya setuju itu tidak persis sama dg kasus yg kita bicarakan , sorotan saya hanya pada kenyataan bahwa umat yg berpegang pada kitab Injil dan menjadikan Yesus juru selamatnya , bukan uamt Katolik saja , -- dan semua itu mengklaim sebagai pengikut Yesus -- , tetapi pernyataan itu tidak menjadikan paus dicap sebagai tidak netral. Just this. - Bruce wrote:
Berbeda dengan Perancis atau Filipina, walaupun mayoritas rakyatnya adalah Katolik, presiden Perancis ataupun Filipina tidak boleh mewakili agama Katolik. Betul , ketika mereka bicara dg komunitas diluar umat katolik , atau dg seluruh rakyatnya mas ! Tetapi manakala mereka bicara dlm komunitas katolik mereka bebas bicara mengenai ajaran katolik sbg umat katolik kan mas ? asalkan tidak menilai ajaran agama lain . - Bruce wrote:
Memang Menteri agama bukan pemimpin umat beragama Indoensia, beliau adalah menteri yang bertugas mengatur kepentingan seluruh umat beragama di Indonesia, termasuk menjaga sikap saling toleransi seluruh umat beragama, yang sayangnya, selalu beliau abaikan.
Wah mengenai toleransi yaaaa,............. Rasanya hal itu sudah saya sampaikan di tret sebelah mas . Selama pemaknaan apa itu "toleransi" tidak sama , maka akan terjadi penilaian yg berbeda thdp suatu hala yg sama. Itu konsekwensi logis nya. Menurut saya sih oke saja selama kita menyikapinya dengan wajar dan tidak melanggar hukum positive saja mas. Silahkan saja mas kebebasan berpendapat masih saya yakini ada di negri ini . - Bruce wrote:
- DS wrote:
- Bahkan untuk urusan ajaran agama dan organisai herarkhi kegerejaan , umat katolik tunduk pada Vatikan mas !
Umat Katolik tunduk pada Vatican dalam hal yang bersifat keagamaan, dogma dan liturgi, bukan kepentingan politis ataupun hal hal yang bersifat keduniawian.
Semoga dipahami. Ya , mas . - Bruce wrote:
- Sehingga kita bisa kembali ke bahsan sesuai judul thread.
Salam Betul sekali , sepakat mas , monggo dilanjut n terimakasih. | |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 26th May 2013, 11:30 | |
| - Quote :
- Rasanya sudah saya jelaskan pandangan saya spt postingan saya ke mas Husada mas Bruce.
Saya berpendapat bahwa beliau , pak mentri itu bicara dalam kapaistas beliau sbg mentri agama maupun sebagai muslim dalam komunitas muslim mengenai ajaran Islam . Dia tidak keluar dari koridor itu mas !
Sebagai pribadi dia tidak salah, tetapi sebagai menteri agama RI, beliau jelas salah dan keluar koridor, mas. Beliau harus dan wajib melihat kepentingan seluruh rakyat beragama di Indonesia, bukan hanya agama Islam saja. - Quote :
- Betul mas saya setuju itu tidak persis sama dg kasus yg kita bicarakan , sorotan saya hanya pada kenyataan bahwa umat yg berpegang pada kitab Injil dan menjadikan Yesus juru selamatnya , bukan uamt Katolik saja , -- dan semua itu mengklaim sebagai pengikut Yesus -- , tetapi pernyataan itu tidak menjadikan paus dicap sebagai tidak netral. Just this.
Tetap juga, Paus adalah pemimpin umat Katolik sedunia, bukan pemimpin umat Kristen sedunia. Paus tidak berhak mengatur umat Kristen lain di luar Katolik. Masing masing ada pemimpinnya sendiri. Dalam kasus sang menteri, akan beda jika yang berbicara adalah misalkan imam besar masjid Istiqlal, maka sang imam besar tidak salah. Begitu juga kalau yang bicara adalah Dien Samsuddin sebagai orang pimpinan Muhamaddiyah. - Quote :
- Betul , ketika mereka bicara dg komunitas diluar umat katolik , atau dg seluruh rakyatnya mas ! Tetapi manakala mereka bicara dlm komunitas katolik mereka bebas bicara mengenai ajaran katolik sbg umat katolik kan mas ? asalkan tidak menilai ajaran agama lain .
Betul, selama bukan acara resmi dan tidak menyangkut kepentingan nasionalnya, misalnya di rumah di dalam keluarga. Tetapi, kalau para presiden itu berbicara tentang, sebutlah Alkitab, dan menyatakan Alkitab yang paling benar adalah Alkitab Katolik (73 kitab) dan bukan Alkitab Protestan (yang 66 kitab) walaupun bicara dalam acara di Gereja Katolik, misalnya Natal. Akan segera para presiden itu mendapat kecaman dari umat Protestan. - Quote :
- Wah mengenai toleransi yaaaa,.............
Rasanya hal itu sudah saya sampaikan di tret sebelah mas . Selama pemaknaan apa itu "toleransi" tidak sama , maka akan terjadi penilaian yg berbeda thdp suatu hala yg sama. Itu konsekwensi logis nya. Menurut saya sih oke saja selama kita menyikapinya dengan wajar dan tidak melanggar hukum positive saja mas. Silahkan saja mas kebebasan berpendapat masih saya yakini ada di negri ini . Toleransi itu bersifat universal mas, dapat dilihat dan dinilai oleh semua manusia apapun agamanya. Jadi tidak ada yang disebut toleransi ala agama apa. Tergantung kedewasaan dan keluasan cara berpikir saja. Itu saja yang bisa saya tambahkan. Silahkan dilanjutkan pembicaran mengenai kronologi. Salam | |
| | | dadap serep Bintara
Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 26th May 2013, 17:51 | |
| - Husada wrote:
- Nah, ini saya artikan bahwa amalan Muhammad,
secara garis besar adalah hanya yang menguntungkan dirinya. Wah kenapa pakai ekpresi "menguntungkan" dirinya . Ada nuansa "prasangka" keliatannya mas . Sangka sangka awal . Dari awal sudah didahului dg "sangka-sangka". Saya harap tidak demikian adanya. - husada wrote:
- Ambil contoh
dari segi pernikahan. Ketika Muhammad menikahi istri pertamanya, yang adalah janda terkaya, Muhammad mampu hanya bersitri satu sampai istrinya itu wafat. SAYA MENDUGA, Muhammad mengamalkan beristri satu ketika itu karena sebagian besar harta yang dimilikinya adalah hasil kerja istri pertama, atau paling sedikit, modal awalnya bersumber dari istri pertama. Kemudian, setelah istri pertamanya itu wafat, Muhammad selalu nambah istri. Dan ketika menambah istri itu, dia sudah memiliki kekayaan, yang diwarisi dari istri pertama dan hasil pekerjaannya sendiri. Dan, sikap Muhammad kepada istri-istri kedua dst itu, berbeda dengan sikap kepada istri pertama. Nah, apakah amalan yang begitu itu termasuk pada amalan yang DS maksudkan? Amalan yg saya maksudkan --terkait dengan topik-- adalah amalan beliau dalam melaksanakan --menterjemahkan dalam tindakan-- syariah yg termaktub dlm AQ mas. Itulah yg bisa dikatakan sbg "tafsir resmi" dari ayat ayat AQ . Adanya hadist hadist beliau tentang pelarangan minum khomr misalnya. Atau tindakan beliau dalam kaitan kehidupan rumah tangga , perkawinan beliau , hubungan beliau dg istri , menantu, mertua dg para sahabat , dg umat muslim kala itu dalam berbagai permasalahan hidup dan kehidupan dll. Perkara sampeyan menduga duga tentang masalah kehidupan perkawinan beliau spt itu , informasi yg bisa didapat dari berbagai situs yg bisa diakses dg gampang dan buku buku syirah nabi Muhammad , tidak persis seperti itu mas. Silahkan saja googling . Saya tidak dalam posisi untuk menyanggah atau membenarkan "dugaan" sampeyan mas . Silahkan mencarinya sendiri dan memahaminya spt apa. - Husada wrote:
- Jadi, bagaimana pendapat DS tentang terdapatnya
dua ayat di AQ yang substansinya membicarakan hal yang bersamaan (misalnya sikap terhadap kaum kafir), apakah kedua ayat tersebut dipraktikkan, atau hanya satu saja yang dipraktikkan, atau hanya tergantung situasi? Dari sudut pemahaman saya , semua ayat yg ada di AQ adalah valid adanya , semua ayat itu merupakan pegangan umat dalam beramal , bersikap mas . Kalau ada lebih dari satu yg berisi perintah atau batasan sikap atau tindak yg harus dilakukan oleh umat ya lakukan spt itu mas. Kecuali dinyatakan lain . Seperti adanya perintah sholat , mendirikan sholat . Ayat tentang bagai mana itu sholat , ada lebih dari satu ayat dan banyak hadist nya. Ya kami sholat berdasarkan referensi referensi itu semua mas . - Husada wrote:
Bagaimana pula pemahaman DS mengenai ayat mana itu, yang kira-kira mengatakan bahwa Allah akan menurunkan ayat yang lebih baik daripada ayat yang telah pernah diturunkan? Apakah setelah ayat yang lebih baik itu diturunkan maka ayat yang diturunkan terdahulu masih diberlakukan?
Damai, damai, damai. Oh ya tidak mas , klo jelas dinyatakan bahwa ayat itu lebih baik dari ayat ini , ya jelas kita laksanakan yg lebih baik to mas , wajar saja mas. Makasih mas. | |
| | | dadap serep Bintara
Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 26th May 2013, 17:59 | |
| - bruce wrote:
-
- Quote :
- Rasanya sudah saya jelaskan pandangan saya spt postingan saya ke mas Husada mas Bruce.
Saya berpendapat bahwa beliau , pak mentri itu bicara dalam kapaistas beliau sbg mentri agama maupun sebagai muslim dalam komunitas muslim mengenai ajaran Islam . Dia tidak keluar dari koridor itu mas !
Sebagai pribadi dia tidak salah, tetapi sebagai menteri agama RI, beliau jelas salah dan keluar koridor, mas. Beliau harus dan wajib melihat kepentingan seluruh rakyat beragama di Indonesia, bukan hanya agama Islam saja.
- Quote :
- Betul mas saya setuju itu tidak persis sama dg kasus yg kita bicarakan , sorotan saya hanya pada kenyataan bahwa umat yg berpegang pada kitab Injil dan menjadikan Yesus juru selamatnya , bukan uamt Katolik saja , -- dan semua itu mengklaim sebagai pengikut Yesus -- , tetapi pernyataan itu tidak menjadikan paus dicap sebagai tidak netral. Just this.
Tetap juga, Paus adalah pemimpin umat Katolik sedunia, bukan pemimpin umat Kristen sedunia. Paus tidak berhak mengatur umat Kristen lain di luar Katolik. Masing masing ada pemimpinnya sendiri.
Dalam kasus sang menteri, akan beda jika yang berbicara adalah misalkan imam besar masjid Istiqlal, maka sang imam besar tidak salah. Begitu juga kalau yang bicara adalah Dien Samsuddin sebagai orang pimpinan Muhamaddiyah.
- Quote :
- Betul , ketika mereka bicara dg komunitas diluar umat katolik , atau dg seluruh rakyatnya mas ! Tetapi manakala mereka bicara dlm komunitas katolik mereka bebas bicara mengenai ajaran katolik sbg umat katolik kan mas ? asalkan tidak menilai ajaran agama lain .
Betul, selama bukan acara resmi dan tidak menyangkut kepentingan nasionalnya, misalnya di rumah di dalam keluarga. Tetapi, kalau para presiden itu berbicara tentang, sebutlah Alkitab, dan menyatakan Alkitab yang paling benar adalah Alkitab Katolik (73 kitab) dan bukan Alkitab Protestan (yang 66 kitab) walaupun bicara dalam acara di Gereja Katolik, misalnya Natal. Akan segera para presiden itu mendapat kecaman dari umat Protestan.
- Quote :
- Wah mengenai toleransi yaaaa,.............
Rasanya hal itu sudah saya sampaikan di tret sebelah mas . Selama pemaknaan apa itu "toleransi" tidak sama , maka akan terjadi penilaian yg berbeda thdp suatu hala yg sama. Itu konsekwensi logis nya. Menurut saya sih oke saja selama kita menyikapinya dengan wajar dan tidak melanggar hukum positive saja mas. Silahkan saja mas kebebasan berpendapat masih saya yakini ada di negri ini . Toleransi itu bersifat universal mas, dapat dilihat dan dinilai oleh semua manusia apapun agamanya. Jadi tidak ada yang disebut toleransi ala agama apa. Tergantung kedewasaan dan keluasan cara berpikir saja.
Itu saja yang bisa saya tambahkan. Silahkan dilanjutkan pembicaran mengenai kronologi.
Salam Makasih mas. Sebagai member yg berusaha untuk menjadi member yg baik saya tidak akan merespon or berkomentar lagi thdp postingan sampeyan mas , meskipun ada beberapa point yg saya tidak sependapat atau perlu dikomentari .. Makasih. | |
| | | nothingman Perwira Menengah
Jumlah posting : 1503 Join date : 13.11.12
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran 26th May 2013, 18:12 | |
| Mohon maaf to bro Husada, klo sy menyela diskusinya bro Husada dgn bro Dadap ya.. sy hanya berusaha menganalisa diskusi anda sejauh ini dan membuktikan betapa 'aneh' dan kacaunya logika dan pemikiran bro Dadap.. ini adlh pertanyaan yg diajukan ol bro Husada kpd bro Dadap : - Husada wrote:
Menurut DS, ketika Suryadharma Ali berbicara disitu, apakah sebagai Menteri Agama Indonesia atau sebagai Ahli Agama Islam?
DS dapat membedakan seseorang berdiri sebagai individu pribadinya atau sebagai aparat negara?
menurut sy ini sebuah pertanyaan yg simple dan mudah dimengerti, jd tentunya akan sangat mudah dijawab ol bro Dadap.. dan ini adlh jawaban/tanggapan dr bro Dadap terkait pertanyaan yg diajukan bro Husada : - Dadap Serep wrote:
menurut saya selama dia masih sbg mentri agama ya ucapan dia itu ya sebagai menteri mas , dan tetep juga dia sebagai muslim yg punya kaidah kaidah yg jadi acuan amalannya.
maka dalam kasus yg kita bicarakan dia berbicara sebagai menteri dan sekaligus sebagai umat Islam yg berbicara tentang ajaran Islam dan tentang umat Islam mas.
dr jawaban bro Dadap diatas, maka dapat disimpulkan, dlm artikel yg diberikan ol bro Husada sebelumnya Mentri Agama RI, SDA sedang berbicara sebagai Menteri Agama DAN JUGA mewakili ajaran keyakinannya yaitu ajaran Islam berarti dia jg mewakili umat Islam. berikut ini jg tanggapan bro Dadap terkait pertanyaan dr bro Bruce yg serupa dgn pertanyaan yg diajukan ol bro Husada diatas : - Dadap Serep wrote:
Rasanya sudah saya jelaskan pandangan saya spt postingan saya ke mas Husada mas Bruce. Saya berpendapat bahwa beliau , pak mentri itu bicara dalam kapaistas beliau sbg mentri agama maupun sebagai muslim dalam komunitas muslim mengenai ajaran Islam . Dia tidak keluar dari koridor itu mas !
jd menurut bro Dadap diatas, bhw sebagai Menteri Agama, SDA tidak keluar dr koridor karna beliau jg mewakili umat Muslim sehingga dia berhak menilai ajaran/keyakinan orang lain (Ahmadiyah)/Non Muslim. kemudian bro Bruce memberikan tanggapan atas jawaban dr bro Dadap ini dgn postingan berikut: - bruce wrote:
Sebagai pribadi dia tidak salah, tetapi sebagai menteri agama RI, beliau jelas salah dan keluar koridor, mas. Beliau harus dan wajib melihat kepentingan seluruh rakyat beragama di Indonesia, bukan hanya agama Islam saja.
Mari kita analisa baik2 postingan2 diatas, ketika seseorang yg memiliki logika dan akal pikiran 'normal' seperti bro Bruce bisa melihat kesalahan yg dilakukan ol SDA dlm kapasitasnya sbg Mentri Agama RI, tp logika yg normal ini tidak berlaku bagi bro Dadap, karna bagi dia apapun yg dilakukan ol SDA itu apakah sbg Mentri atau sebagai pribadi seorang Muslim, apa yg dilakukannya itu tidak ada yg salah alias bener semua... Kejadian ini kan mirip diskusi di trit sebelah yg membahas ttg mana sikap yg toleran dan mana yg tidak toleran dr seorang ketua MUI Amin Ma'aruf yg melarang mengucapkan selamat Natal dgn Gus Sholah yg membolehkan pengucapan Natal.. bagi bro Dadap kedua orang ini (antara yg mengucapkan dan yg melarang) adlh sama2 bersikap toleran.. klo hal yg sangat sederhana dan mudah dipahami semacam ini aj bro Dadap nda bisa memahaminya, bagaimana caranya utk mendiskusikan hal2 lain yg dibahas di trit ini, ttg adanya ayat2 yg bertentangan, masalah nasikh wal mansuk, ttg ayat2 pedang, dll, dimana referensi yg sy gunakan kebanyakan menggunakan bahasa Inggris pula..?!?!?!?!? waaaksss...... [You must be registered and logged in to see this image.]makanya dlm hal ini sy mau minta saran dr bro Husada dan bro Bruce, bagaimana cara yg harus sy gunakan utk mendiskusikan masalah2 yg lebih rumit terkait topik ini dgn serius dgn bro Dadap..?? lah wong cuma masalah sepele ttg toleransi aj bro Dadap seperti itu tanggapan dan cara berpikirnya dan dia sama sekali nda bisa membedakan gitu.. makanya sy bingung jg nih bro Hus dan bro Bruce, harus pake cara atau logika yg bagaimana lagi ketika berdiskusi dgn bro Dadap..? [You must be registered and logged in to see this image.]apakah sy harus pake caranya dia yg logikanya semrawut dan kacau-balau gitu..? waduuuuh, bisa2 ketularan nda waras dong sy nti... [You must be registered and logged in to see this image.] Syalom, [You must be registered and logged in to see this image.] | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran | |
| |
| | | | Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |