Kronologi turunnya Al Quran dan Abrogations Ayat Al-Quran

Damai bagi LTBers sekalian.

Maaf, bukan maksud mengganggu arus diskusi. Tapi anggap saja posting saya ini seperti suatu celetukan untuk rekan-rekan Muslim:
Yang dapat saya tangkap dari postingan rekan-rekan Muslim terkait dengan judul trit, adalah:
- ayat-ayat Al Qur'an diturunkan dalam kurun waktu kira-kira 22 tahun lebih.
- setelah diturunkan, tidak satupun ayat-ayat itu yang dibatalkan.
- jika ada ayat yang substansiya hampir sama (misalkan memuat perihak interaksi antara Muslim dengan Non Muslim), kedua ayat itu tetap eksis.
- tafsir dari ayat-ayat Al Qur'an dimungkinkan berbeda antara tafsiran seorang Muslim dengan Muslim lainnya.
- bila ada dua tafisran yang berbeda, bukan suatu keharusan bagi Muslim untuk menerima tafsiran yang satu, dan menolak tafsiran yang lain.

Begitukah?

Damai bagi kita sekalian.

Bintara Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13

Dengan nama Allah yg Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ,
Saya akan coba menjawab postingan mas NM yg lain , selagi ada kesempatan mas.

NM wrote:: Setuju dgn pendapat anda bro Dadap, AlQuran
bukanlah catatan sejarah, biografi, catatan harian atau jurnal suatu
peristiwa.. Yg ada dlm AlQuran itu hanyalah berisi Perintah, Larangan,
Hukuman dan Kutukan yg diberikan Awloh bagi Manusia..
jd apakah itu
sebabnya Surat2 AlQuran tidak perlu disusun berdasarkan urutan waktu
turunnya ayat2/Surat2 tsb bro..? jd menurut anda Umat Muslim tidak perlu
mengetahui mana perintah Awloh yg turun pertama kali dan mana perintah
yg turun berikutnya..?

Untuk mengetahui apa saja / seberapa lengkap kandungan Al-Qur'an itu , sebetulnya sangat tergantung pada "kemampuan" makhluk untuk menggalinya , tergantung "hidayah" yg dikaruniakan oleh Allah kepadanya .
Setiap orang bisa menyaksikan sebatang pohon kelapa yg kokoh berdiri dipantai yg terdiri dari pasir , namun seorang insinyur tertentu yg bisa melihat "pelajaran" yg terkandung dalam ketegak-berdiriannya sebatang pohon kelapa di pasir pantai itu , sehingga dia mampu menciptakan suatu teori "fondasi cakar ayam" yg sangat terkenal itu.
Atau seorang James Watt yg bisa menyadari betapa potensi kekuatan yg ada pada "uap" , ketika dia sedang menjerang air , atau tokoh lain yg bisa melihat kandungan pelajaran pada jatuhnya sebuah buah apple mas NM.

Jadi klo sampeyan bilang:"Yg ada dlm AlQuran itu hanyalah berisi Perintah, Larangan,
Hukuman dan Kutukan yg diberikan Awloh bagi Manusia." yaa silahkan saja mas NM berperdapat spt itu.

Namun kalo "kandungan" AQ yg "hanya" itu , itu kemudian sampeyan kaitkan dengan , tidak disusunnya urutan surah tidak sesuai dg kronologi urutan turnnya ayat/surah itu , menurut saya itu tidak benar , saya tidak mendapatkan diktum itu dalam AQ /hadist.

Lalau apakah umat Islam tidak perlu mengetahui mana perintah Awloh yg turun pertama kali dan mana perintah
yg turun berikutnya., spt pertanyaan sampeyan tsbt diatas.

Itu tergantung pada untuk "ke perluan an" apa mas NM ?
Bagi umat Islam mengetahui urutan turunnya wahyu itu bukanlah sesuatu yg wajib , itu merupakan usaha tambahan untuk memahami AQ mas.

Demikian mas smoga maklum.

Bintara Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13

Selanjutnya :

NM wrote:: Boleh sy tau mana bukti/fakta pendapat tsb diatas
berdasarkan ayat2 Hadist atau sumber2 Muslim(Sirat dan Sejarah Nabi) yg
mana bro..?

Bukti fakta yg bagaimana yg mas NM kehendaki ? Kliatannya ini lebih kpd masalah "referensi" ya , karena referensi yg sampeyan dptkan tidak memuat informasi itu ,
Seperti yg saya sampaikan dalam sumber itu , disebutkan dari Hadist Bukhari dan Muslim , apa sampeyan menghendaki bunyi hadistnya ? maka saya harus mencarinya dulu bagaimana bunyinya akan saya usahakan.

NM wrote:: klo emg Nabi anda sudah memberi petunjuk ttg urutan
penempatan Surat2 dlm AlQuran dan menganjurkan Ayat2 tsb dikumpulkan
dan disusun sejak beliau masih hidup, kenapa AlQuran baru
dibukukan/dikitabkan pd jamanya kalifah ke-3 (Usman) ya bro..? kenapa
tidak dibukukan sejak Muhammad masih hidup..?

Dibukukan ,.............., apakah dari referensi yg sampeyan punya tidak ada informasi bahwa pada masyarakat dimana Nabi SAW berdakwah sudah dikenal dan bisa membuat "buku" ? Kelihatannya memang belum ya.

NM wrote:: Walaupun memang benar ada ayat2 Hadist yg
menyatakan Malaikat Jibril sering berkunjung utk memeriksa hafalan Nabi
Muhammad thd ayat2 yg sudah diturunkan Awloh selama lebih dr 20thn karir
Muhammad sbg nabi, rasanya kok hal itu sangat janggal sekali ya bro..
kenapa Jibril hanya menyuruh nabi anda utk menghapalkan seluruh ayat yg
jumlahnya ribuan itu ya, kenapa pula dia tidak meyuruh Muhammad utk
menuliskan dan menyusunnya mjd sebuah kitab..??
Oooh iya, sy lupa
nabi anda kan buta huruf alias nda bisa baca tulis kan, jd beliau pasti
tidak sanggup klo disuruh Jibril menuliskan ayat2 yg sudah diturunkan
itu mjd sebuah Kitab kan..??

Betul ,......menurut berita yg sampai kepada kita memang demikian , tetapi beliau punya sahabat yg diminta untuk menulis wahyu wahyu tersebut dan saya rasa sampeyan tidak perlu heran kalau sekian ribu ayat itu bisa dihafal oleh sang nabi mas , saat inipun banyak kok mereka yg hafal seluruh AQ .
Jadi sudah tidak merasa janggal lagi ya mas NM.

NM wrote:: Ya klo anda mengatakan hanya Awloh yg tau
alasannya spt itu, maka kita tidak perlu berdiskusi lg bro Dadap, krn sy
jg nda mau kok menyalahkan Awloh atau kepercayaan dan keyakinan anda yg
spt itu.

Bicara alasan ALLah , jelas dalam konsep Islam tidak suatu mahklukpun yg tahu kecuali Allah telah memberitahukannya dengan berbagai cara , dg hidayahnya atau sekedar menyangka nyangka.

Perkara perlu atau tidaknya diskusi ini , bagi saya mah hanya sekedar sharing pemahman Islam sesuai pengetahuan yg ada pada saya , sesuai judul board ini :"[You must be registered and logged in to see this link.]", kebetulan saya muslim dan member yg boleh ikutan.

NM wrote:: Memang ada ayat dlm AlQuran yg menyatakan Awloh akan
memelihara dan menjaga firmannya, tp sayangnya Awloh anda tidak menulis
dan membuat Kitab AlQuran dengan tanganNya sendiri, melainkan dibuat ol
tangan2 Usman, Zaid, dkk..

Kalau sampeyan menyayangkan hal itu, ya monggo saja mas , moga moga sampeyan bisa menemukan "Kitab suci hasil tulisan tanganNya" , dipersilahkan , dan bila sampeyan menemukannya rasanya bagus sekali kalau bisa disampaikan disini mas.

Kalau ekpresi "... menulis
dan membuat Kitab ( AlQuran ) dengan tanganNya sendiri..." spt itu merupakan "bentuk kiasan" , maka "tulisan Allah" itu bagi umat Islam tersebar diseluruh jagad raya ini mas , tapi bagi yg mampu dan mau memahaminya lho.

Demikian mas Nothingman respon dari saya smoga
memberi manfaat. Silahkan saja sampaikan kalau ada yg perlu ditanyakan
lagi untuk hal yg lain berkaitan dg topik.

Terima kasih .

Jika kita mengartikan buku dalam pandangan 'barat', maka yang berikut ini mungkin bisa memberi informasi tambahan :

Quote :: Below is an image of the Derveni papyrus, the oldest surviving "book" in the Western tradition, it dates from about 340 BC.

[You must be registered and logged in to see this image.]

The Derveni papyrus was found in 1962 in the grave of an ancient nobleman. It anylzes/ comments on a poem about the Greek gods. Many scholars consider it to be the oldest survivng book in the western tradition

Salam

dadap serep wrote:: Dengan nama Allah Yg Maha Pengasih lagi Maha Penyayang .

Matur nuwun mas NM yg telah merespon postingan seya secara kumplit.
Saya akan coba merespon , namun mungkin tidak semua apple to apple ya , sudah kadung buanyak gitu dan saya memang masuik ditengah. Saya coba saja secara garis besar.

Saya kok lebih senang tidak menggunakan terminologi "menyanggah" ya , saya mencoba minta perhatian mas NM thdp sesuatu hal menyangkut masalah yg sedang dibicarakan yg mungkin saja sudah sampeyan sampaikan sendiri tapi dengan titik perhatian yg beda/lain.

Klo saya perhatikan --moga moga saya tidak salah-- mas NM menganggap/ berpendapat /berkesimpulan bahwa didalam AQ terdapat ayat ayat yg saling bertentangan , maka klo demikian bisa didekati pemahamann/ajaran/aturan mana yg berlaku (dari ayat/surat itu) adalah dengan melihat uruturutan turunnya ayat/surat tsbt , sehingga secra nalar (nalar manusia) ayat yg belakangnlah yg jadi acuan / yg berlaku.

betul bro, itu lah maksud sy memposting urutan Surat dlm AlQuran sesuai dgn urutan turunnya ayat/surat2 tsb, supaya kita tau mana perintah, aturan, hukuman dan larangan dr Awloh yg masih berlaku dan mana yg tidak berlaku krn telah digantikan dgn aturan, perintah yg lainnya..

Dan klo kita menggunakan akal pikiran dan logika 'orang normal', maka seharusnya aturan, perintah, hukuman, dan larangan yg datang/turunnya paling akhir tentu itu yg berlaku kan..? entah klo anda menggunakan akal logika yg 'terbolak-balik'..

dadap serep wrote:

Betul sekali bro Dadap, urutan turunnya Surat dlm Al Quran tidak berpengaruh pd penafsiran ayat/surat tsb, spt yg sy katakan pd postingan sebelumnya, tujuan cendikiawan/ulama Muslim mempelajari dan mencari tau ttg urutan turunnya Surat sesuai waktunya itu bertujuan agar mereka bisa menentukan mana ayat2 yg nasikh-mansukh, dan yg dibatalkan, digantikan atau dihapuskan ini bukanlah pd ayat2nya bro, tp pada makna atau perintah atau larangan atau aturan yg terkandung dlm ayat2nya..

Contoh sederhana dan yg paling bisa anda terima atau sebagian besar umat Muslim menerimanya adlh aturan ttg minum Khamr/Miras ya bro..
Awalnya Awloh tidak melarang umat Muslim utk minum Khamr, spt yg ada pd Surat An Nahl (QS 16:77) klo kita lihat Surat An Nahl ini turun sebelum Hijrah (Makkiyah), dan klo dilihat pd urutan kronologis waktunya surat ini berada pd urutan ke-70 dr 144 surat yg ada dlm AlQuran.. Kemudian turunlah ayat2 yg melarang umat Muslim minum Khamer, spt yg ada pd Surat Al Baqarah (QS 2:219) berada pd urutan ke-87 sesuai kronologi waktunya, Surat An Nisaa (QS 4:43) yg berada pd urutan ke-92, dan Surat Al Maidah (QS 5:90-91) yg ada pd urutan ke-112..

Naah, melihat dr contoh diatas kita bisa tau klo aturan, perintah, atau hukum yg berlaku utk minum Miras itu dgn jelas, dan dgn melihat kronologis sesuai waktu turunnya ayat dlm Quran, maka kita bisa tau klo ayat pd Surat An Nahl (QS 16:77) itu hukum/aturannya sudah tidak berlaku lg bro..

coba klo anda melihatnya spt urutan yg ada pd Kitab Quran anda saat ini, apa yg terjadi bro..?
klo anda melihatnya berdasarkan urutan Surat pd Quran yg ada, maka hukum/aturannya akan terjadi sebaliknya bro, justru Ayat2 yg melarang minum Miras tsb malah akan jd dibatalkan dgn Ayat pd Surat An Nahl itu, lah wong urutan Surat Al Baqarah, Surat An Nisaa dan Surat Al Maidah itu diletakkan lebih dulu dr pd Surat An Nahl..

Dan satu lg bro, supaya anda paham maksud postingan sy sebelumnya yg mengatakan bhw tidak ada satu ayat yg dihapuskan, itu artinya bukan ayatnya yg dihapus/digantikan tp aturan, hukum, dan perintah yg terkandung dlm ayat itulah yg dihapus atau digantikan.. anda bisa lihat dr ketiga surat yg melarang minum miras diatas tidak ada tuh yg bilang/tafsirnya mengatakan bahwa Surat An Nahl ayat 77 telah dihapus atau digantikan dgn ayat ini, itu, dan ayat2 lain.. krn pd saat Muhammad menerima wahyu2 tsb Muhammad belum membukukan dan mengelompok2kan ayat2 tsb ke dlm sebuah Surat atau Kitab, jd dia dan Awloh jg nda tau klo ayat2 yg diturunkannya itu masuk kedalam kelompok Surat yg mana.. bahkan mungkin Muhammad dan Awlohnya jg lupa klo dulu pernah menurunkan ayat yg membolehkan minum Miras itu bro, jd dikemudian hari turun ayat2 yg melarangnya..
hehehehehe Very Happy

Dan klo anda bilang tidak ada satupun ayat dlm AlQuran yg saling bertolak belakang dan bertentangan, tp justru saling membenarkan, sy akan terima pendapat anda tsb, krn pemahaman seseorang thd apa yg bertolak belakang dan bertentangan memang bermacam-macam, jd ada yg bilang apa yg bertolak belakang dan bertentangan itu justru malah saling mendukung..
Contohnya coba anda lihat dr contoh aturan minum Miras tsb diatas, apakah menurut anda antara Surat An Nahl 16:77 dgn ketiga surat yg lain itu saling mendukung atau saling bertentangan sih bro..?? klo yg satu membolehkan dan yg lain melarang, apa itu artinya saling mendukung..??
dimana logikanya coba... crazy

dadap serep wrote:: Kalau ini saya anggap bukan pertanyaan retorika maka jawaban saya adalah bahwa dalam tafsir tsbt jelas dinyatakan YG DIBATALKAN ADALAH KESEPAKATAN DAMAI , antara umat Muslim dan non Muslim yg mengikat janji damai sebelumnya ! BUKAN AYAT AL-QUR'AN nya kan mas NM ?

Itu jawaban saya mas NM , spt yg saya sampaikan sblm ini .

silahkan anda lihat postingan sy diatas, sy jg katakan tidak ada Quran/Tafsir yg mengatakan ada ayat2 Quran yg dibatalkan dgn ayat yg lainnya.. yg dimaksud nasakh-mansukh itu adl arti/makna, aturan, hukum dan perintah yg terkandung dlm sebuat ayat, jd bukan pd ayatnya bro.. contohnya spt aturan/hukum ttg minum Miras spt yg ada pd Surat An Nahl 16:77, tidak ada kan ayat2 di Quran yg menyatakan bahwa ayat pd Surat An Nahl 16:77 tsb dibatalkan atau dihapuskan..?
apakah anda bisa mengerti maksud sy ini bro Dadap..?

dadap serep wrote:

Maka kalau jawaban sampeyan seperti dibawah ini :

NM wrote:: Lihat dan baca baik2 keterangan/Tafsirnya Ibn Kathir atas ayat Pedang (QS 9:5) diatas itu bro Dadap.. bukankah itu
artinya Ayat Pedang ini telah membatalkan/nasakhkan ayat damai yg sebelumnya pernah diturunkan Awloh spt ketika Muhammad dan pengikutnya belum berhijrah ke Medinah atau ayat2 yg diturunkan sebelumnya..??

Danutk pendapat yg menyatakan bhw ayat Pedang ini membatalkan sejumlah ayat2 lain yg bersifat damai, bukan dr sy sendiri loh bro, tp dr pendapat dan sumber2 Muslim sendiri..

Maka menurut saya Ini adalah merupakan K E S I M P U L A N sampeyan , ( karena spt yg sampeyan bilang diatas , tidak ada dalam tafsir itu yg menyatakan bahwa ada ayat yg dibatalkan kan !

Bila demikian maka itu terserah sampeyan saja , sedangkan diantara umat Islm saja bisa beda pendapat atau beda pemahaman., apalagi yg berbeda keimanan .[/font]

Ini sy copaskan aj pendapat dr sumber Muslim dimana ayat pd Surat At Taubah itu membatalkan ayat damai yg lain, dan sumbernya sama dgn yg sy gunakan sbg referensi ttg kronologis urutan turunnya ayat/Surat dlm AlQuran sesuai dgn waktunya, yaitu dr buku “Mengungkap Rahasia Al-Qur’an” karangan Allamah Muhammad Husain Thabathab’I.

------------------
BAB II
MEMAHAMI RAHASIA AL-QURAN

Al-Quran dan Nasikh-Mansukh

Ada sejumlah ayat hukum di dalam Al-Quran yang turun menggantikan kedudukan ayat-ayat hukum yang telah diturunkan sebelumnya, dan mengakhiri berlakunya ketentuan dan hukum dari ayat-ayat yang diturunkan sebelumnya. Ayat-ayat yang diturunkan terdahulu disebut mansukh, sedangkan ayat-ayat yang diturunkan kemudian dinamakan nasikh. Sebagai contoh, pada permulaan kerasulan Muhammad s.a.w., kaum muslimin diperintahkan untuk bersikap ramah kepada Ahlul Kitab, sebagaimana firman Allah:

"Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka sampai Allah mendatangkan perintah-Nya." (QS 2:109)

Kemudian ketentuan ini dicabut, dan kaum Muslimin diperintahkan untuk memerangi mereka, sebagaimana firman-Nya SWT:

"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, yang tidak mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya, dan yang tidak beragama dengan agama yang benar, yaitu di antara orang yang al-Kitab diberikan kepada mereka." (QS 9:29)

Alasan Nasakh (penghapusan) yang kita terima adalah suatu hukum dikeluarkan untuk suatu kemaslahatan dan untuk dilaksanakan, sampai manusia menyadari kesalahannya, dan kemudian satu hukum lain diberikan, menggantikan hukum sebelumnya.
---------------------
Ini linknya : [You must be registered and logged in to see this link.]

Dan masih ada beberapa dr Sumber (Website) kalangan Muslim yg membahas ttg adanya abrogation (Nasikh wal Mansukh) ayat2 AlQuran, nti akan sy berikan lg bro kebetulan hari ini seharian koneksi inet sy lg lemotz atau sy berikan nti aj sekalian membahas ttg ayat2 yg 'dibatalkan' dgn adanya ayat2 Pedang atau ayat2 lain pd Surat At Taubah ini..

ini salah satunya : [You must be registered and logged in to see this link.]
dilink tsb anda bisa lihat ayat Surat Al Baqarah 2:190 telah diabrogate dgn ayat Pedang/Surat At Taubah 9: ayat 5 dan ayat 36.. klo anda mau lihat ayat2 lain tinggal anda klik aj surat mana yg ingin anda tampilkan, lalu klik tulisan abrogate aj bro, nti muncul kok ayat2 yg membatalkannya.. contohnya liat aj ayat QS 2:109 diatas, lalu klik 'abrogate', nti muncul deh ayat At Taubah 9:29 spt tertulis pd buku diatas..

Apakah dgn melihat apa yg sudah sy sampaikan diatas, anda masih bisa mengatakan bhw itu adlh KESIMPULAN PRIBADI sy bro Dadap..??

Ada banyak ayat dlm AlQuran yg menyuruh umat Muslim utk Berpikir dan menggunakan Otaknya, jd anda pake tuh otak sampeyan utk berpikir dgn baik.. dan masalah perbedaan pendapat yg ada diantara kita, nda usah dijadikan persoalan bro, krn spt yg anda bilang jg diantara Muslim pun terjadi banyak perbedaan, dan kita tidak sedang membicarakan/mendiskusikan ttg perbedaan tsb disini.. jd anda bebas mengemukakan pendapat spt pandangan/pemahaman anda sendiri, begitu pula dgn sy, tp sejauh ini pendapat sy selalu didukung dgn bukti/fakta2 yg ada dlm sumber2 Muslim sendiri bro, jd sy nda pake dr sumber2 yg lain diluar sumber2 Muslim apa lg cuma mengandalkan pemahaman sy pribadi..

hehehehehehe Very Happy

Bintara Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13

Husada wrote:: Damai bagi LTBers sekalian.

Maaf, bukan maksud mengganggu arus diskusi. Tapi anggap saja posting saya ini seperti suatu celetukan untuk rekan-rekan Muslim:
Yang dapat saya tangkap dari postingan rekan-rekan Muslim terkait dengan judul trit, adalah:
- ayat-ayat Al Qur'an diturunkan dalam kurun waktu kira-kira 22 tahun lebih.
- setelah diturunkan, tidak satupun ayat-ayat itu yang dibatalkan.
- jika ada ayat yang substansiya hampir sama (misalkan memuat perihak interaksi antara Muslim dengan Non Muslim), kedua ayat itu tetap eksis.
- tafsir dari ayat-ayat Al Qur'an dimungkinkan berbeda antara tafsiran seorang Muslim dengan Muslim lainnya.
- bila ada dua tafisran yang berbeda, bukan suatu keharusan bagi Muslim untuk menerima tafsiran yang satu, dan menolak tafsiran yang lain.

Begitukah?

Damai bagi kita sekalian.

Terima kasih mas Husada , secara pribadi kliatannya saya tidak berseberangan dengan pendapat yg seperti itu .

Bintara Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13

NM wrote:: betul bro, itu lah maksud sy memposting urutan
Surat dlm AlQuran sesuai dgn urutan turunnya ayat/surat2 tsb, supaya
kita tau mana perintah, aturan, hukuman dan larangan dr Awloh yg masih
berlaku dan mana yg tidak berlaku krn telah digantikan dgn aturan,
perintah yg lainnya..

Dan klo kita menggunakan akal pikiran dan
logika 'orang normal', maka seharusnya aturan, perintah, hukuman, dan
larangan yg datang/turunnya paling akhir tentu itu yg berlaku kan..?
entah klo anda menggunakan akal logika yg 'terbolak-balik'..

NM wrote:: [Betul sekali bro Dadap, urutan turunnya Surat dlm
Al Quran tidak berpengaruh pd penafsiran ayat/surat tsb, spt yg sy
katakan pd postingan sebelumnya, tujuan cendikiawan/ulama Muslim
mempelajari dan mencari tau ttg urutan turunnya Surat sesuai waktunya
itu bertujuan agar mereka bisa menentukan mana ayat2 yg nasikh-mansukh,
dan yg dibatalkan, digantikan atau dihapuskan ini bukanlah pd
ayat2nya bro, tp pada makna atau perintah atau larangan atau aturan yg
terkandung dlm ayat2nya..

Contoh sederhana dan yg paling
bisa anda terima atau sebagian besar umat Muslim menerimanya adlh
aturan ttg minum Khamr/Miras ya bro..
Awalnya Awloh tidak melarang
umat Muslim utk minum Khamr, spt yg ada pd Surat An Nahl (QS 16:77) klo
kita lihat Surat An Nahl ini turun sebelum Hijrah (Makkiyah), dan klo
dilihat pd urutan kronologis waktunya surat ini berada pd urutan ke-70
dr 144 surat yg ada dlm AlQuran.. Kemudian turunlah ayat2 yg melarang
umat Muslim minum Khamer, spt yg ada pd Surat Al Baqarah (QS 2:219)
berada pd urutan ke-87 sesuai kronologi waktunya, Surat An Nisaa (QS
4:43) yg berada pd urutan ke-92, dan Surat Al Maidah (QS 5:90-91) yg ada
pd urutan ke-112..

Naah, melihat dr contoh diatas kita bisa tau
klo aturan, perintah, atau hukum yg berlaku utk minum Miras itu dgn
jelas, dan dgn melihat kronologis sesuai waktu turunnya ayat dlm Quran,
maka kita bisa tau klo ayat pd Surat An Nahl (QS 16:77) itu
hukum/aturannya sudah tidak berlaku lg bro..

coba klo anda melihatnya spt urutan yg ada pd Kitab Quran anda saat ini, apa yg terjadi bro..?
klo
anda melihatnya berdasarkan urutan Surat pd Quran yg ada, maka
hukum/aturannya akan terjadi sebaliknya bro, justru Ayat2 yg melarang
minum Miras tsb malah akan jd dibatalkan dgn Ayat pd Surat An Nahl itu,
lah wong urutan Surat Al Baqarah, Surat An Nisaa dan Surat Al Maidah itu
diletakkan lebih dulu dr pd Surat An Nahl..

Dan satu lg bro,
supaya anda paham maksud postingan sy sebelumnya yg mengatakan bhw tidak
ada satu ayat yg dihapuskan, itu artinya bukan ayatnya yg
dihapus/digantikan tp aturan, hukum, dan perintah yg terkandung dlm ayat
itulah yg dihapus atau digantikan.. anda bisa lihat dr ketiga surat yg
melarang minum miras diatas tidak ada tuh yg bilang/tafsirnya mengatakan
bahwa Surat An Nahl ayat 77 telah dihapus atau digantikan dgn ayat ini,
itu, dan ayat2 lain.. krn pd saat Muhammad menerima wahyu2 tsb Muhammad
belum membukukan dan mengelompok2kan ayat2 tsb ke dlm sebuah Surat atau
Kitab, jd dia dan Awloh jg nda tau klo ayat2 yg diturunkannya itu masuk
kedalam kelompok Surat yg mana.. bahkan mungkin Muhammad dan Awlohnya
jg lupa klo dulu pernah menurunkan ayat yg membolehkan minum Miras itu
bro, jd dikemudian hari turun ayat2 yg melarangnya..

Ehmmm ,.....gitu yaaa,........ , bisa saja sih.
Tapi coba mas NM memperluas cakrawala pandang mas dengan memperhatikan apa yg ada disekitar kita .
Saya yakin mas NM pernah lihat , atau bahkan bisa membaca dan mungkin tahu artinya, kalimat/tulisan/buku yg menggunakan tulisan/bhs Arab.
Silahkan coba apakah akan sama sama punya makna yg "benar" kalau sampeyan membaca kalimat/tulisan/buku yg menggunakan tulisan/bahasa Arab dengan "cara membaca yg normal" kalimat/tulisan/buku berhuruf latin , spt cara membaca buku anak SMU Indonesia !
See,.....................!
Bahkan ada cara penulisan dari atas ke bawah , akan jadi runyem kalau dibaca dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

Yg saya kemukakan ini saya yakin mas NM sudah mengetahui juga. Bahwa Al Qur'an itu memuat 114 surat panjang pendek , terpanjang sampai duaratus delapanpuluhan lebih dan terpendek itu kurang dari lima ayat dan kandungannya --spt yg sdh selintas kita ulas-- demikian bervariasi mencakup berbagai aspek kemahlukan dalam dimensi dunia maupun akherat. Maka adalah suatu hal yg wajar , manusiawi kalau itu tidak "digerjogin" sekaligus , namun bertahap. Apalagi klo kita melihat tehnologi dan tingkat pengetahuan masyarakat waktu itu ! Kalau tehnologi sekarang , tinggal didonlot ke flash disc saja nggak ampai seharian ngedonlotnya !

Dengan kondisi spt itu maka terjadilah ada duluan ada belakangan , yg dengann logika orang normal bisa diartikan spt mas NM sampaikan itu.
Jadi pemahaman belakangan dan duluan dalam memahmi berlakunya hukum yg ada di AQ itu sesungguhnya hanya terjadi pada zaman itu manakala AQ belum lengkap turun , penalaran dg premis yg kurang/tidak valid karena AQ nya blm tuntas digelontorkan ke umat.

Mari kita lihat bersama mas ayat Kohmr yg sampiyan jadikan contoh itu :

[2:219] Mereka bertanya kepadamu tentang khamar^{[You must be registered and logged in to see this link.]}
dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan
beberapa manfa'at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfa'atnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah: " Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,

[5:90] Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah^{[You must be registered and logged in to see this link.]}, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
[5:91] Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar
dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).

[4:43] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat,
sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu
ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub^{[You must be registered and logged in to see this link.]},
terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit
atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu
telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka
bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan
tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.

[16:77] Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di
langit dan di bumi. Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti
sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.

Maka kalau seluruh ayat itu dijadikan satu turun bersama sama , di donlot bareng disampaikan bareng , kagak ada pertentangan didalamnya , 4 ayat pertama ditaruk diatas atau sesudah 16:77 kagak pengaruh apa apa , malahan 16:77 bicara kiamat mas lalu apakah hukum akan datangnya kiamat akan diganti atau difahami tidak berlaku lagi dengan adanya larangan atau informasi tentang akibat minum khamar mas ?

Saya kagak tahu darimana mas dapat logika normal itu mas.

NM wrote:: .... bahkan mungkin Muhammad dan Awlohnya jg lupa
klo dulu pernah menurunkan ayat yg membolehkan minum Miras itu bro, jd
dikemudian hari turun ayat2 yg melarangnya..

Allah dalam pemahaman Islam mah kagak bakalan lupa , lupa adalah sifat manusia mas dan Allah dlm Islam "tiada sesuatu atau seseorangpun yg setara menyerupai Dia" jelas bukan manusia atau bersifat manusia , ntah klo dalam ajaran yg lain ya . Lakum dinukum walliyadin .

Makasih mas .

dadap serep wrote:: Mari kita lihat bersama mas ayat Kohmr yg sampiyan jadikan contoh itu :
[16:77] Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Maka kalau seluruh ayat itu dijadikan satu turun bersama sama , di donlot bareng disampaikan bareng , kagak ada pertentangan didalamnya , 4 ayat pertama ditaruk diatas atau sesudah 16:77 kagak pengaruh apa apa , malahan 16:77 bicara kiamat mas lalu apakah hukum akan datangnya kiamat akan diganti atau difahami tidak berlaku lagi dengan adanya larangan atau informasi tentang akibat minum khamar mas ?

Saya kagak tahu darimana mas dapat logika normal itu mas.

Uuppss.. Sepertinya sy salah menuliskan referensi ayat Quran yg membolehkan minum Khamr itu bro, seharusnya ada pd Surat An Nahl QS 16:67, yg bunyinya demikian :

[16:67] Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.

jd bukan pd ayat 77 ya bro, tp pd ayat ke-67, jd sy salah satu digit didepannya.. dan menurut ayat 67 tsb tadinya Umat Muslim tidak dilarang/diharamkan meminum Miras, kemudian ayat tsb dinasikhkan dgn ayat2 yg sudah anda jelaskan diatas..
sekali lg sy mohon maaf atas kesalahan sy dlm memberikan referensi tsb ya bro, seharusnya sy lebih teliti lg ketika mengetikkan ayat tsb..

dadap serep wrote:: Tapi coba mas NM memperluas cakrawala pandang mas dengan memperhatikan apa yg ada disekitar kita .
Saya yakin mas NM pernah lihat , atau bahkan bisa membaca dan mungkin tahu artinya, kalimat/tulisan/buku yg menggunakan tulisan/bhs Arab.
Silahkan coba apakah akan sama sama punya makna yg "benar" kalau sampeyan membaca kalimat/tulisan/buku yg menggunakan tulisan/bahasa Arab dengan "cara membaca yg normal" kalimat/tulisan/buku berhuruf latin , spt cara membaca buku anak SMU Indonesia !
See,.....................!
Bahkan ada cara penulisan dari atas ke bawah , akan jadi runyem kalau dibaca dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

Yg saya kemukakan ini saya yakin mas NM sudah mengetahui juga. Bahwa Al Qur'an itu memuat 114 surat panjang pendek , terpanjang sampai duaratus delapanpuluhan lebih dan terpendek itu kurang dari lima ayat dan kandungannya --spt yg sdh selintas kita ulas-- demikian bervariasi mencakup berbagai aspek kemahlukan dalam dimensi dunia maupun akherat. Maka adalah suatu hal yg wajar , manusiawi kalau itu tidak "digerjogin" sekaligus , namun bertahap. Apalagi klo kita melihat tehnologi dan tingkat pengetahuan masyarakat waktu itu ! Kalau tehnologi sekarang , tinggal didonlot ke flash disc saja nggak ampai seharian ngedonlotnya !

Sy masih nda paham dgn maksud penjelasan anda diatas bro Dadap..
Menurut sy nda ada korelasinya antara bahasa yg digunakan utk mengartikan sebuah kalimat bro, apa lg dgn aturan membaca entah dr kiri ke kanan atau kanan ke kiri..
emang menurut anda ada perbedaan makna/arti antara Ayat Quran yg diterjemahkan ke bhs Inggris dan bhs Indonesia dgn Ayat aslinya yg berbahasa Arab itu bro..??
Lalu apa gunanya Dep Agama RI mengeluarkan AlQuran dgn terjemahan bhs Indonesia klo arti/maknanya berbeda dgn bhs Arabnya bro..??

Dan apa pula hubungannya dgn turunnya ayat2 tsb secara bertahap bro..?? lg pula sy tidak mempermasalahkan apakah ayat2 tsb harus turun sekaligus atau secara bertahap disini bro, yg lg kita bahas adl ttg urutan2 Surat/Ayat sesuai dgn waktu turunnya ayat tsb, ttg adanya pembatalan (Nasikh-Mansukh) ayat2 yg ada dlm Quran, dan ttg ayat2 Perang berikut ayat2 yg dibatalkan dgn adanya ayat2 perang tsb..

dadap serep wrote:: Dengan kondisi spt itu maka terjadilah ada duluan ada belakangan , yg dengann logika orang normal bisa diartikan spt mas NM sampaikan itu.

Jadi pemahaman belakangan dan duluan dalam memahmi berlakunya hukum yg ada di AQ itu sesungguhnya hanya terjadi pada zaman itu manakala AQ belum lengkap turun , penalaran dg premis yg kurang/tidak valid karena AQ nya blm tuntas digelontorkan ke umat.

sy lebih nda paham lg ttg pernyataan anda diatas ini bro...

jd menurut anda bagaimana sih pengertian anda ttg adanya ayat2 Quran yg Nasikh-Mansukh itu bro..?
dan menurut anda ada nda sih aturan, hukum, atau perintah Awloh yg dibatalkan/dihapuskan dlm ayat2 Quran itu..?
Apakah menurut anda aturan, hukum dan perintah yg dibatalkan itu hanya berlaku pd saat Quran belum lengkap diturunkan, jd ayat2 yg tadinya dibatalkan aturannya itu sekarang akan berlaku lg..??

jika menurut anda hal itu ada(ayat2 yg nasikh-mansuk itu), bagaimana anda atau umat Muslim bisa mengetahui mana aturan yg masih berlaku dan mana aturan yg sudah tidak berlaku krn digantikan dgn aturan pd ayat yg lain, klo anda tidak mengetahui ttg waktu turunnya ayat2 tsb..??

Salam

Bintara Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13

NM wrote:: Uuppss.. Sepertinya sy salah menuliskan referensi ayat Quran yg membolehkan minum Khamr itu bro, seharusnya ada pd Surat An Nahl QS 16:67, yg bunyinya demikian :

[16:67] Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.

jd
bukan pd ayat 77 ya bro, tp pd ayat ke-67, jd sy salah satu digit
didepannya.. dan menurut ayat 67 tsb tadinya Umat Muslim tidak
dilarang/diharamkan meminum Miras, kemudian ayat tsb dinasikhkan dgn
ayat2 yg sudah anda jelaskan diatas..
sekali lg sy mohon maaf atas
kesalahan sy dlm memberikan referensi tsb ya bro, seharusnya sy lebih
teliti lg ketika mengetikkan ayat tsb..

Ohhh gitu ya,................... jadi Qs.16 : 67 !.
Lalu dari kalimat yg dibold itu sampeyan berkesimpulan bahwa :".... tadinya Umat Muslim tidak
dilarang/diharamkan meminum Miras," ?
Sayang sampeyan kagak nguraikan melalui "logika orang normal" sampeyan shg muncul kesimpulan itu.

Kalau kita baca kalimat yg sampeyan bold itu , jelas itu adalah kalimat berita (bukan perintah atau larangan). Itu adalah penyampaian kenyataan yg ada dimasyarakat kala itu , dari buah korma dan buah anggur bisa didapatkan : 1-minuman yg memabok kan (melalui proses manusia),
2-"DAN REZEKI YG BAIK" yaitu yg tanpa diproses tapi dimakan langsung sebagai buah yg bermanfaat bagi tubuh. Just this.

Jadi tak ada diktum yg menyatakan dilarang atau tidak dilarang
Justru pada kalimat berikutnya yg berbunyi : "Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan", bisa ditarik ajarannya dimana manusia dituntut untuk menyadari adanya kebesaran Tuhan disitu
Dari buah yg bisa dikonsumsi sbg makan langsung --dan merupakan rezeki yg baik (positive) -- itu bisa juga keluar produk yg memabokkan (negative)!
Bagi yg memikirkan , itu merupakan bukti tanda tanda kebesaran Tuhan.

Silahkan mas kalo sampeyan berpendapat kalimat pertama itu sampeyan artikan sebagai minum miras tidak dilarang ! Monggo dipersilahkan.

NM wrote:: Sy masih nda paham dgn maksud penjelasan anda diatas bro Dadap..
Menurut
sy nda ada korelasinya antara bahasa yg digunakan utk mengartikan
sebuah kalimat bro, apa lg dgn aturan membaca entah dr kiri ke kanan
atau kanan ke kiri..
emang menurut anda ada perbedaan makna/arti
antara Ayat Quran yg diterjemahkan ke bhs Inggris dan bhs Indonesia dgn
Ayat aslinya yg berbahasa Arab itu bro..??
Lalu apa gunanya Dep Agama
RI mengeluarkan AlQuran dgn terjemahan bhs Indonesia klo arti/maknanya
berbeda dgn bhs Arabnya bro..??

Klo sampeyan tidak bisa narik korelasinya , ya gimana lagi , spt ayat 16:67 diatas sampeyan tidak bisa menarik korelasi dari contoh buah korma dan anggur tadi , yg bisa dijadikan rezeki yg baik dan minuman yg memabokkan dg kebesaran Tuhan ; malah mengganggap Tuhan tidak melarang minum khomar.
Yo wiss,....

dadap serep wrote:: Ohhh gitu ya,................... jadi Qs.16 : 67 !.
Lalu dari kalimat yg dibold itu sampeyan berkesimpulan bahwa :".... tadinya Umat Muslim tidak
dilarang/diharamkan meminum Miras," ?
Sayang sampeyan kagak nguraikan melalui "logika orang normal" sampeyan shg muncul kesimpulan itu.

Kalau kita baca kalimat yg sampeyan bold itu , jelas itu adalah kalimat berita (bukan perintah atau larangan). Itu adalah penyampaian kenyataan yg ada dimasyarakat kala itu , dari buah korma dan buah anggur bisa didapatkan : 1-minuman yg memabok kan (melalui proses manusia),
2-"DAN REZEKI YG BAIK" yaitu yg tanpa diproses tapi dimakan langsung sebagai buah yg bermanfaat bagi tubuh. Just this.

Jadi tak ada diktum yg menyatakan dilarang atau tidak dilarang

Dengan 'Logika normal' sy akan mengatakan, klo tidak ada ayat ttg aturan, hukum, atau perintah pelarangan thd minum Khamer turun, maka umat Muslim dibolehkan meminumnya bro.. ini sama halnya terhadap semua/segala sesuatu perbuatan/tindakan lain yg ada didunia ini, selama tidak ada hukum, aturan, perintah yg mengatur atau melarang perbuatan atau tindakan itu, maka perbuatan/tindakan tsb boleh atau bebas utk dilakukan..

anda lihat dlm Surat An Nahl ayat 67, diatas tidak ada pelarangan tsb kan mas..?

maka pd saat ke empat ayat yg melarang minum Khomer itu BELUM turun, maka umat Muslim belum/tidak dilarang ol Muhammad dan Awlohnya utk minum minuman yg mengandung alkohol ya mas..

'logika normal' sy ini bisa anda terima nda mas Dadap..?

Sampai suatu ketika ada kejadian Hamzah yg sedang mabuk2an sewaktu merayakan kemenangan sehabis perampokan di Badr, dia membabat punuk unta hasil jarahan yg dimiliki ol si Ali dgn pedangnya sampai unta tsb mati, lalu Ali yg tidak senang akan kelakuan Hamzah yg spt preman kampungan itu mengadukan kejadian tsb kpd Muhammad yg jg babeh mertuenye.. setelah melihat kejadian tsb, maka Muhammad dan Awlohnya sepakat utk mengeluarkan ayat2 yg mengharamkan umat Muslim utk minum khomer dan berjudi..

ini loh bukti kisahnya spt yg ada pd hadist SHOHIH Bukhari:

Sahih Bukhari Volume 004, Book 053, Hadith Number 324

Narated By Ali : I got a she-camel in my share of the war booty on the day (of the battle) of Badr, and the Prophet had given me a she-camel from the Khumus. When I intended to marry Fatima, the daughter of Allah's Apostle, I had an appointment with a goldsmith from the tribe of Bani Qainuqa' to go with me to bring Idhkhir (i.e. grass of pleasant smell) and sell it to the goldsmiths and spend its price on my wedding party. I was collecting for my she-camels equipment of saddles, sacks and ropes while my two she-camels were kneeling down beside the room of an Ansari man. I returned after collecting whatever I collected, to see the humps of my two she-camels cut off and their flanks cut open and some portion of their livers was taken out. When I saw that state of my two she-camels, I could not help weeping. I asked, "Who has done this?" The people replied, "Hamza bin Abdul Muttalib who is staying with some Ansari drunks in this house." I went away till I reached the Prophet and Zaid bin Haritha was with him. The Prophet noticed on my face the effect of what I had suffered, so the Prophet asked. "What is wrong with you." I replied, "O Allah's Apostle! I have never seen such a day as today. Hamza attacked my two she-camels, cut off their humps, and ripped open their flanks, and he is sitting there in a house in the company of some drunks." The Prophet then asked for his covering sheet, put it on, and set out walking followed by me and Zaid bin Haritha till he came to the house where Hamza was. He asked permission to enter, and they allowed him, and they were drunk. Allah's Apostle started rebuking Hamza for what he had done, but Hamza was drunk and his eyes were red. Hamza looked at Allah's Apostle and then he raised his eyes, looking at his knees, then he raised up his eyes looking at his umbilicus, and again he raised up his eyes look in at his face. Hamza then said, "Aren't you but the slaves of my father?" Allah's Apostle realized that he was drunk, so Allah's Apostle retreated, and we went out with him.

dan ini linknya : [You must be registered and logged in to see this link.]

sorry kebetulan sy lg malas utk mentranslatenya ke Indonesia, tp sy yakin bro Dadap yg sangat 'pandai' pasti bisa menterjemahkan atau mengerti makna yg terkandung dlm ayat Hadist diatas kan..

dan dr ayat Hadist itu anda bisa lihat pd saat itu pengikut2 Muhammad tidak dilarang minum miras/mabuk2an, klo pd saat itu sudah dilarang nda mungkin kan Hamzah dkk bakalan minum2 sampe mabuk gitu..?

Dan utk memperkuat info yg ada dlm Hadist tsb, ini jg sy copaskan Tafsirannya Ibn Kathir terkait ayat Surat An Nahl QS 16:67, berikut ini :

(67. And from the fruits of date palms and grapes, you derive strong drink and a goodly provision. There is indeed a sign in this for those of reason.)

(And from the fruits of date palms and grapes, you derive strong drink) This indicates that it was permissible to drink it before it was forbidden. It also indicates that strong drink (i.e., intoxicating drink) derived from dates is the same as strong drink derived from grapes.

sumber : [You must be registered and logged in to see this link.]

sy cukup terjemahkan yg sy garis bawahi itu ya bro, artinya kira2 begini:

Ini menunjukkan bahwa minum minuman keras/beralkohol diijinkan, sebelum itu akhirnya dilarang !!!

klo sy salah dlm mentranslatenya silahkan anda koreksi aj yg benarnya gimana ya bro Dadap..?

hehehehehe [You must be registered and logged in to see this image.]

dadap serep wrote:: Silahkan mas kalo sampeyan berpendapat kalimat pertama itu sampeyan artikan sebagai minum miras tidak dilarang ! Monggo dipersilahkan.

Klo sampeyan tidak bisa narik korelasinya , ya gimana lagi , spt ayat 16:67 diatas sampeyan tidak bisa menarik korelasi dari contoh buah korma dan anggur tadi , yg bisa dijadikan rezeki yg baik dan minuman yg memabokkan dg kebesaran Tuhan ; malah mengganggap Tuhan tidak melarang minum khomar.
Yo wiss,....

anda berkali-kali mengatakan klo sy hanya menggunakan asumsi/pemahaman pribadi, dan berkali-kali pula sy telah memberikan bukti/fakta dr sumber2 Muslim sendiri lengkap dgn link websitenya, apakah anda tidak merasa malu bro Dadap..??

yaah, klo urat malu anda emg sudah putus sih gpp bro, silahkan aj anda teruskan tingkah 'konyol' sampeyan, kebetulan sy jg senang kok klo berdiskusi dgn orang yg tingkahnya konyol spt anda itu..

bisa menghilangkan stress dan sangat menggembirakan sekali buat sy bro...

huahahahahahaha [You must be registered and logged in to see this image.]

Ikut [You must be registered and logged in to see this image.]melihat teman [You must be registered and logged in to see this image.]. Weih... enak juga kalau begini [You must be registered and logged in to see this image.].

apanya yg enak Oom Hus...? [You must be registered and logged in to see this image.]

Bintara Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13

NM wrote:: anda berkali-kali mengatakan klo sy hanya
menggunakan asumsi/pemahaman pribadi, dan berkali-kali pula sy telah
memberikan bukti/fakta dr sumber2 Muslim sendiri lengkap dgn link
websitenya, apakah anda tidak merasa malu bro Dadap..??

yaah, klo
urat malu anda emg sudah putus sih gpp bro, silahkan aj anda teruskan
tingkah 'konyol' sampeyan, kebetulan sy jg senang kok klo berdiskusi dgn
orang yg tingkahnya konyol spt anda itu..

Malu mas ?,............... napa mesti malu mas bila itu punya dasar pemikiran yg valid.
Sapa juga tahu bahwa nyopas itu nyomot pendapat orang lain .
Tapi orang yg punya intelegensia pas-pasan pun tahu bahwa dengan mencopas dan menjadikan itu sebagai rujukan , sbg argumen yg mendukung , berarti sipencopas "SEPENDAPAT" dg yg di copas/setuju dg yg dikutip itu.

Seorang mufassir berpendapat A , Nothingman berpendapat A , maka dikatakan NM sependapat dengan sang mufassir .
Sang mufassir punya pendapat A , NM setuju dengan pendapat sang mufassir , orang yg berpikir normal pun tidak akan ngotot menyangkal kalau dikatakan pendapt NM adalah juga A !

Lalu ketika saya berlogika spt itu ,.... mas NM mengatakan saya seperti itu ; urat malu putus lah , konyol lah , saya hanya berpendapat mungkin ada sesuatu di balik itu.
Tapi semestinya ya disampaikan saja alasannya kenapa demikian sewot manakala dibilang postingannya itu adalah pendapatnya ! Just so simple .

Oh ya mas dalam postingan saya yg mas soroti itu saya tidak bilang "pendapat pribadi" ,.......saya tidak menggunakan kosa kata itu , tapi saya mengunakan ekpresi "..sampeyan berpendapat..."
Mungkin "rasa bahasa" anda tidak bisa menangkap perbedaan nya ya , saya maklum sih , melihat pilihan kata yg sampeyan gunakan , ketika sampeyan mengatai saya.

nothingman wrote:: apanya yg enak Oom Hus...? [You must be registered and logged in to see this image.]

Tertawa terpingkal-pingkal. Darah tersalur ke seluruh anggota tubuh dan efeknya... seger dan cerah. [You must be registered and logged in to see this image.]

dadap serep wrote:: Malu mas ?,............... napa mesti malu mas bila itu punya dasar pemikiran yg valid.
Sapa juga tahu bahwa nyopas itu nyomot pendapat orang lain .
Tapi orang yg punya intelegensia pas-pasan pun tahu bahwa dengan mencopas dan menjadikan itu sebagai rujukan , sbg argumen yg mendukung , berarti sipencopas "SEPENDAPAT" dg yg di copas/setuju dg yg dikutip itu.

Seorang mufassir berpendapat A , Nothingman berpendapat A , maka dikatakan NM sependapat dengan sang mufassir .
Sang mufassir punya pendapat A , NM setuju dengan pendapat sang mufassir , orang yg berpikir normal pun tidak akan ngotot menyangkal kalau dikatakan pendapt NM adalah juga A !

Lalu ketika saya berlogika spt itu ,.... mas NM mengatakan saya seperti itu ; urat malu putus lah , konyol lah , saya hanya berpendapat mungkin ada sesuatu di balik itu.
Tapi semestinya ya disampaikan saja alasannya kenapa demikian sewot manakala dibilang postingannya itu adalah pendapatnya ! Just so simple .

Oh ya mas dalam postingan saya yg mas soroti itu saya tidak bilang "pendapat pribadi" ,.......saya tidak menggunakan kosa kata itu , tapi saya mengunakan ekpresi "..sampeyan berpendapat..."
Mungkin "rasa bahasa" anda tidak bisa menangkap perbedaan nya ya , saya maklum sih , melihat pilihan kata yg sampeyan gunakan , ketika sampeyan mengatai saya.

Saya kira, tiap partisipan, termasuk admin sekalipun, demi terpeliharanya arus diskusi yang nyaman, harus setiap saat mengontrol teknik postingnya. Dan pembahasan mengenai teknik posting ini tidak sampai mengalihkan pokok bahasan.

Damai, damai, damai. [You must be registered and logged in to see this image.]

Bintara Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13

NM wrote:: Dengan 'Logika normal' sy akan
mengatakan, klo tidak ada ayat ttg aturan, hukum, atau perintah
pelarangan thd minum Khamer turun, maka umat Muslim dibolehkan
meminumnya bro.. ini sama halnya terhadap semua/segala sesuatu
perbuatan/tindakan lain yg ada didunia ini, selama tidak ada hukum,
aturan, perintah yg mengatur atau melarang perbuatan atau tindakan itu,
maka perbuatan/tindakan tsb boleh atau bebas utk dilakukan..

anda lihat dlm Surat An Nahl ayat 67, diatas tidak ada pelarangan tsb kan mas..?

maka
pd saat ke empat ayat yg melarang minum Khomer itu BELUM turun, maka
umat Muslim belum/tidak dilarang ol Muhammad dan Awlohnya utk minum
minuman yg mengandung alkohol ya mas..

'logika normal' sy ini bisa anda terima nda mas Dadap..?

Sampai
suatu ketika ada kejadian Hamzah yg sedang mabuk2an sewaktu merayakan
kemenangan sehabis perampokan di Badr, dia membabat punuk unta hasil
jarahan yg dimiliki ol si Ali dgn pedangnya sampai unta tsb mati, lalu
Ali yg tidak senang akan kelakuan Hamzah yg spt preman kampungan itu
mengadukan kejadian tsb kpd Muhammad yg jg babeh mertuenye.. setelah
melihat kejadian tsb, maka Muhammad dan Awlohnya sepakat utk
mengeluarkan ayat2 yg mengharamkan umat Muslim utk minum khomer dan
berjudi..

ini loh bukti kisahnya spt yg ada pd hadist SHOHIH Bukhari:

Sahih Bukhari Volume 004, Book 053, Hadith Number 324

Narated By Ali : I
got a she-camel in my share of the war booty on the day (of the battle)
of Badr, and the Prophet had given me a she-camel from the Khumus.
When I intended to marry Fatima, the daughter of Allah's Apostle, I had
an appointment with a goldsmith from the tribe of Bani Qainuqa' to go
with me to bring Idhkhir (i.e. grass of pleasant smell) and sell it to
the goldsmiths and spend its price on my wedding party. I was collecting
for my she-camels equipment of saddles, sacks and ropes while my two
she-camels were kneeling down beside the room of an Ansari man. I
returned after collecting whatever I collected, to see the humps of my two she-camels cut off and their flanks cut open and some portion of their livers was taken out. When I saw that state of my two she-camels, I could not help weeping.
I asked, "Who has done this?" The people replied, "Hamza bin Abdul
Muttalib who is staying with some Ansari drunks in this house."
I went away till I reached the Prophet and Zaid bin Haritha was with
him. The Prophet noticed on my face the effect of what I had suffered,
so the Prophet asked. "What is wrong with you." I replied, "O
Allah's Apostle! I have never seen such a day as today. Hamza attacked
my two she-camels, cut off their humps, and ripped open their flanks,
and he is sitting there in a house in the company of some drunks."
The Prophet then asked for his covering sheet, put it on, and set out
walking followed by me and Zaid bin Haritha till he came to the house
where Hamza was. He asked permission to enter, and they allowed him, and
they were drunk. Allah's Apostle started rebuking Hamza for
what he had done, but Hamza was drunk and his eyes were red. Hamza
looked at Allah's Apostle and then he raised his eyes, looking at his
knees, then he raised up his eyes looking at his umbilicus, and again he
raised up his eyes look in at his face. Hamza then said, "Aren't you
but the slaves of my father?" Allah's Apostle realized that he was drunk, so Allah's Apostle retreated, and we went out with him.

dan ini linknya : [You must be registered and logged in to see this link.]

sorry
kebetulan sy lg malas utk mentranslatenya ke Indonesia, tp sy yakin bro
Dadap yg sangat 'pandai' pasti bisa menterjemahkan atau mengerti makna
yg terkandung dlm ayat Hadist diatas kan..

dan dr ayat Hadist itu
anda bisa lihat pd saat itu pengikut2 Muhammad tidak dilarang minum
miras/mabuk2an, klo pd saat itu sudah dilarang nda mungkin kan Hamzah
dkk bakalan minum2 sampe mabuk gitu..?

Dan utk memperkuat info yg
ada dlm Hadist tsb, ini jg sy copaskan Tafsirannya Ibn Kathir terkait
ayat Surat An Nahl QS 16:67, berikut ini :

(67. And from
the fruits of date palms and grapes, you derive strong drink and a
goodly provision. There is indeed a sign in this for those of reason.)

(And from the fruits of date palms and grapes, you derive strong drink) This indicates that it was permissible to drink it before it was forbidden.
It also indicates that strong drink (i.e., intoxicating drink) derived
from dates is the same as strong drink derived from grapes.

sumber : [You must be registered and logged in to see this link.]

sy cukup terjemahkan yg sy garis bawahi itu ya bro, artinya kira2 begini:

Ini menunjukkan bahwa minum minuman keras/beralkohol diijinkan, sebelum itu akhirnya dilarang !!!

klo sy salah dlm mentranslatenya silahkan anda koreksi aj yg benarnya gimana ya bro Dadap..?

EHM ,..... postingan mas NM diatas secara logika saya , adalah merupakan ekpresi "pendapat mas NM" meski sampeyan untuk memperkuat argumen , sampeyan copasin pendapat orang lain , dimana sampeyan sependapat dg copasan itu". Great !

Sementara itu saya coba mo mendiskusikan pendapat sampeyan ini mas :

"dan dr ayat Hadist itu anda bisa lihat pd saat
itu pengikut2 Muhammad tidak dilarang minum miras/mabuk2an, klo pd saat
itu sudah dilarang nda mungkin kan Hamzah dkk bakalan minum2 sampe mabuk
gitu..? "

Saya hanya mau nanya sama mas NM , hadist tentang Hamzah paman nabi yg anda copas itu kejadiannya kapan ya , rasanya perlu kita telaah mas , klo logika normal sampeyan menganggap kronologis sangat penting ! monggo

Bintara Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13

Husada wrote:

dadap serep wrote:: Malu mas ?,............... napa mesti malu mas bila itu punya dasar pemikiran yg valid.
Sapa juga tahu bahwa nyopas itu nyomot pendapat orang lain .
Tapi orang yg punya intelegensia pas-pasan pun tahu bahwa dengan mencopas dan menjadikan itu sebagai rujukan , sbg argumen yg mendukung , berarti sipencopas "SEPENDAPAT" dg yg di copas/setuju dg yg dikutip itu.

Seorang mufassir berpendapat A , Nothingman berpendapat A , maka dikatakan NM sependapat dengan sang mufassir .
Sang mufassir punya pendapat A , NM setuju dengan pendapat sang mufassir , orang yg berpikir normal pun tidak akan ngotot menyangkal kalau dikatakan pendapt NM adalah juga A !

Lalu ketika saya berlogika spt itu ,.... mas NM mengatakan saya seperti itu ; urat malu putus lah , konyol lah , saya hanya berpendapat mungkin ada sesuatu di balik itu.
Tapi semestinya ya disampaikan saja alasannya kenapa demikian sewot manakala dibilang postingannya itu adalah pendapatnya ! Just so simple .

Oh ya mas dalam postingan saya yg mas soroti itu saya tidak bilang "pendapat pribadi" ,.......saya tidak menggunakan kosa kata itu , tapi saya mengunakan ekpresi "..sampeyan berpendapat..."
Mungkin "rasa bahasa" anda tidak bisa menangkap perbedaan nya ya , saya maklum sih , melihat pilihan kata yg sampeyan gunakan , ketika sampeyan mengatai saya.

Saya kira, tiap partisipan, termasuk admin sekalipun, demi terpeliharanya arus diskusi yang nyaman, harus setiap saat mengontrol teknik postingnya. Dan pembahasan mengenai teknik posting ini tidak sampai mengalihkan pokok bahasan.

Damai, damai, damai. [You must be registered and logged in to see this image.]

Ma'af pak momod , saya memang orang baru , mohon diberikan petunjuk , mengenai "mengontrol tehnik postingan " dalm postingan saya itu pak , tolong dimana tidak terkontrolnya , agar saya perbaiki.

Terima kasih

dadap serep wrote:: Malu mas ?,............... napa mesti malu mas bila itu punya dasar pemikiran yg valid.

Yaaa klo gtu kita lihat seberapa valid dan logisnya dasar pemikiran anda ya bro... [You must be registered and logged in to see this image.]

dadap serep wrote:: Sapa juga tahu bahwa nyopas itu nyomot pendapat orang lain .
Tapi orang yg punya intelegensia pas-pasan pun tahu bahwa dengan mencopas dan menjadikan itu sebagai rujukan , sbg argumen yg mendukung , berarti sipencopas "SEPENDAPAT" dg yg di copas/setuju dg yg dikutip itu.

Seorang mufassir berpendapat A , Nothingman berpendapat A , maka dikatakan NM sependapat dengan sang mufassir .
Sang mufassir punya pendapat A , NM setuju dengan pendapat sang mufassir , orang yg berpikir normal pun tidak akan ngotot menyangkal kalau dikatakan pendapt NM adalah juga A !

logika atau dasar pemikiran anda diatas menurut sy sudah sangat benar mas Dadap..

dr penjelasan sampeyan diatas harusnya bisa dikatakan bhw pendapat yg diberikan Nothingman (sy), didukung oleh pendapatnya mufassir yg merupakan Ulama Muslim sendiri..

atau bisa dikatakan klo pendapat yg Nothingman berikan itu diambil/berdasarkan pendapat yg diberikan Ulama Muslim yaitu sesuai dgn Tafsirannya Ibn Kathir..

tapi kenapa pd postingan sebelumnya anda bisa bilang spt ini:

dadap serep wrote:: Silahkan mas kalo sampeyan berpendapat kalimat pertama itu sampeyan artikan sebagai minum miras tidak dilarang ! Monggo dipersilahkan.

Klo sampeyan tidak bisa narik korelasinya , ya gimana lagi , spt ayat 16:67 diatas sampeyan tidak bisa menarik korelasi dari contoh buah korma dan anggur tadi , yg bisa dijadikan rezeki yg baik dan minuman yg memabokkan dg kebesaran Tuhan ; malah mengganggap Tuhan tidak melarang minum khomar.
Yo wiss,....

Naah, bisa dilihat kan postingan anda diatas itu seolah ingin mengatakan begini :

pendapat yg nothingman berikan ttg dibolehkannya minum Khamer pd ayat 16:67, adalah kesimpulan atau pemahamannya nothingman pribadi, sebab tidak ada dasarnya dlm ajaran/sumber2 Muslim yg mengatakan pd ayat tsb yg membolehkan minum Khomer atau minum Khomer tidak dilarang bagi kaum Muslimin..

jd bisa dikatakan pendapat yg nothingman berikan itu adl ngawur krn cuma berdasarkan pemahaman pribadinya aj..

betul begitu kan mas dadap..?

dadap serep wrote:: Lalu ketika saya berlogika spt itu ,.... mas NM mengatakan saya seperti itu ; urat malu putus lah , konyol lah , saya hanya berpendapat mungkin ada sesuatu di balik itu.
Tapi semestinya ya disampaikan saja alasannya kenapa demikian sewot manakala dibilang postingannya itu adalah pendapatnya ! Just so simple .

Oh ya mas dalam postingan saya yg mas soroti itu saya tidak bilang "pendapat pribadi" ,.......saya tidak menggunakan kosa kata itu , tapi saya mengunakan ekpresi "..sampeyan berpendapat..."
Mungkin "rasa bahasa" anda tidak bisa menangkap perbedaan nya ya , saya maklum sih , melihat pilihan kata yg sampeyan gunakan , ketika sampeyan mengatai saya.

Okey kita lupakan aj masalah ini, nda usah diperpanjang lg ya bro, klo ada kesalahan yg sy buat dlm postingan2 sebelumnya sy mohon maaf yg sebesar2nya kpd anda ya..

mari kita lanjutkan diskusinya ttg hal2 yg terkait dgn yg sedang dibicarakan aj ya bro, dan sekali lg sy merasa senang bisa berdiskusi dgn anda diforum ini..

Salam, [You must be registered and logged in to see this image.]

dadap serep wrote:: EHM ,..... postingan mas NM diatas secara logika saya , adalah merupakan ekpresi "pendapat mas NM" meski sampeyan untuk memperkuat argumen , sampeyan copasin pendapat orang lain , dimana sampeyan sependapat dg copasan itu". Great !

Terserah deh menurut logika dan pemikiran anda postingan sy diatas diartikan bagaimana bro, dan sy persilahkan member lain jg mengartikan menurut penilaiannya masing2.. yg jelas pendapat yg sy berikan tsb didukung ol bukti/fakta2 yg valid berdasarkan sumber2 dlm ajaran Islam sendiri, itu pun sy lengkapi dgn alamat website tempat sy mengambilnya..

Coba bandingkan dgn anda sendiri bro, sebelumnya anda mengutip ayat2 hadist ttg turunnya Jibril yg mengunjungi Muhammad utk mengecek lafalan ayat2 Quran demi menjaga keaslian firman2 Awloh, dan ayat hadist dimana Muhammad telah menentukan letak2 ayat dan pengelompokan ayat2nya berikut susunan Surat2 dlm Quran.. mana sampai sekarang anda tidak melengkapi dr mana anda mendapatkannya, ayat itu nomor berapa dlm Hadist yg dimaksud, dan siapa periwayatnya pun tidak diketahui..
apakah anda mau, klo sy bilang ayat2 hadist yg sudah anda kutip itu adlh dhoif atau hasil karangan anda sendiri bro Dadap..??

hehehehehe [You must be registered and logged in to see this image.]

dadap serep wrote:: Sementara itu saya coba mo mendiskusikan pendapat sampeyan ini mas :

"dan dr ayat Hadist itu anda bisa lihat pd saat
itu pengikut2 Muhammad tidak dilarang minum miras/mabuk2an, klo pd saat
itu sudah dilarang nda mungkin kan Hamzah dkk bakalan minum2 sampe mabuk
gitu..? "

Saya hanya mau nanya sama mas NM , hadist tentang Hamzah paman nabi yg anda copas itu kejadiannya kapan ya , rasanya perlu kita telaah mas , klo logika normal sampeyan menganggap kronologis sangat penting ! monggo

klo ttg susunan kronologis waktu ayat2 Hadist itu dibuat, jujur sy nda mengetahuinya mas Dadap, tp klo ttg kejadiannya Hamzah yg mabok2kan itu kan jelas dlm ayat hadist tsb disebutkan kejadiannya adl ketika setelah perampokan dan penjarahan di Badr, itu artinya kejadian tsb setelah Muhammad hijrah ke Medinah, sedangkan surat An Nahl itu turunnya sewaktu Muhammad masih di Mekkah..

silahkan anda lihat sendiri postingan sy sebelumnya, atau klo anda nda percaya silahkan cek sendiri di link yg telah sy sertakan itu jg bisa kok..

Salam, [You must be registered and logged in to see this image.]

Damai bagimu DS.

dadap serep wrote:: Ma'af pak momod , saya memang orang baru , mohon diberikan petunjuk , mengenai "mengontrol tehnik postingan " dalm postingan saya itu pak , tolong dimana tidak terkontrolnya , agar saya perbaiki.

Terima kasih

Syukurlah kalau sudah tidak ada yang perlu diedit dari postingan DS. Pernyataan saya itu sudah sangat jelas, bahwa setiap poster, tidak pandang apapun jabatannya dalam forum, tidak pandang seberapa lama dia menjadi partisipan forum, wajib hukumnya untuk mengontrol postingannya. Saya kira, cukup jelas.

Damai, damai, damai. [You must be registered and logged in to see this image.]

Bintara Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13

NM wrote:

Dadadseep wrote:: Sapa juga tahu bahwa nyopas itu nyomot pendapat orang lain .
Tapi orang yg punya intelegensia pas-pasan pun tahu bahwa dengan mencopas dan menjadikan itu sebagai rujukan , sbg argumen yg mendukung , berarti sipencopas "SEPENDAPAT" dg yg di copas/setuju dg yg dikutip itu.

Seorang mufassir berpendapat A , Nothingman berpendapat A , maka dikatakan NM sependapat dengan sang mufassir .
Sang mufassir punya pendapat A , NM setuju dengan pendapat sang mufassir , orang yg berpikir normal pun tidak akan ngotot menyangkal kalau dikatakan pendapt NM adalah juga A !

logika atau dasar pemikiran anda diatas menurut sy sudah sangat benar mas Dadap. ( "Good ,.....Lah "-DS )

dr
penjelasan sampeyan diatas harusnya bisa dikatakan bhw pendapat yg
diberikan Nothingman (sy), didukung oleh pendapatnya mufassir yg
merupakan Ulama Muslim sendiri..
( bisa gitu , tapi bisa juga kagak , pendapat mufassir tidak hanya terwakili pada copasan itu mas. Kalau dibilang pendapat sampeyan --dlm hal itu-- didukung oleh copasan yg sampeyan cuplik/pilih dari pendapat sang mufassir.... , itu sih iya mas .-DS )

atau bisa dikatakan klo pendapat
yg Nothingman berikan itu diambil/berdasarkan pendapat yg diberikan
Ulama Muslim yaitu sesuai dgn Tafsirannya Ibn Kathir..
( no objection ,.. - DS )

tapi kenapa pd postingan sebelumnya anda bisa bilang spt ini:

dadap serep wrote:

Silahkan mas kalo sampeyan berpendapat kalimat pertama itu sampeyan artikan sebagai minum miras tidak dilarang ! Monggo dipersilahkan.

Klo sampeyan tidak bisa narik korelasinya , ya gimana lagi , spt
ayat 16:67 diatas sampeyan tidak bisa menarik korelasi dari contoh buah
korma dan anggur tadi , yg bisa dijadikan rezeki yg baik dan minuman yg
memabokkan dg kebesaran Tuhan ; malah mengganggap Tuhan tidak melarang
minum khomar.
Yo wiss,....

Naah, bisa dilihat kan postingan anda diatas itu seolah ingin mengatakan begini :
pendapat
yg nothingman berikan ttg dibolehkannya minum Khamer pd ayat 16:67,
adalah kesimpulan atau pemahamannya nothingman pribadi, sebab tidak ada
dasarnya dlm ajaran/sumber2 Muslim yg mengatakan pd ayat tsb yg
membolehkan minum Khomer atau minum Khomer tidak dilarang bagi kaum
Muslimin.

jd bisa dikatakan pendapat yg nothingman berikan itu adl ngawur krn cuma berdasarkan pemahaman pribadinya aj.

.

Mas NM , saya sudah bilang , saya tidak bilang pendapat pribadi kan , disini jadi punya konotasi yg bergeser apalagi ditambah dg predikat "ngawur" lagi !
Wajar saja mas , yg berdiskusi disini adalah sampeyan mas , bukan sang mufassir atau rujukan lain , lalu kalau saya atau orang lain dlm forum ini tidak sependapat dg itu , apakah dg sikap sampeyan itu sampeyan mo bilang :" itu pendapat ualam mu , silahkan tanya ke dia !",........ tidak kannnn ?

Yg diskusi , yg ngusung copsan itu , dimari pan sampeyan to mas NM ?

NM wrote:: betul begitu kan mas dadap..?

Kliatannya nggak betul tuh mas , spt postingan saya diatas.
Kecuali klo sampeyan tidak mau atau tidak mampu untuk mempetahankan "pendapat" sampeyan itu mas . Apa boleh buat ,..................

NM wrote:

dadapserep menulis :

lalu
ketika saya berlogika spt itu ,.... mas NM mengatakan saya seperti itu ;
urat malu putus lah , konyol lah , saya hanya berpendapat mungkin ada
sesuatu di balik itu.
Tapi semestinya ya disampaikan saja alasannya
kenapa demikian sewot manakala dibilang postingannya itu adalah
pendapatnya ! Just so simple .

Oh ya mas dalam postingan saya yg
mas soroti itu saya tidak bilang "pendapat pribadi" ,.......saya tidak
menggunakan kosa kata itu , tapi saya mengunakan ekpresi "..sampeyan berpendapat..."
Mungkin
"rasa bahasa" anda tidak bisa menangkap perbedaan nya ya , saya maklum
sih , melihat pilihan kata yg sampeyan gunakan , ketika sampeyan
mengatai saya.

Okey
kita lupakan aj masalah ini, nda usah diperpanjang lg ya bro, klo ada
kesalahan yg sy buat dlm postingan2 sebelumnya sy mohon maaf yg
sebesar2nya kpd anda ya..
( oke doky dima'afkan ,....DS )

mari kita lanjutkan diskusinya ttg hal2
yg terkait dgn yg sedang dibicarakan aj ya bro, dan sekali lg sy merasa
senang bisa berdiskusi dgn anda diforum ini..

Salam, [You must be registered and logged in to see this image.]

Okehhh lanjut .

Bintara Jumlah posting : 58 Join date : 21.04.13

NM wrote:: Terserah
deh menurut logika dan pemikiran anda postingan sy diatas diartikan
bagaimana bro, dan sy persilahkan member lain jg mengartikan menurut
penilaiannya masing2.. yg jelas pendapat yg sy berikan tsb didukung ol
bukti/fakta2 yg valid berdasarkan sumber2 dlm ajaran Islam sendiri, itu
pun sy lengkapi dgn alamat website tempat sy mengambilnya..

Coba
bandingkan dgn anda sendiri bro, sebelumnya anda mengutip ayat2 hadist
ttg turunnya Jibril yg mengunjungi Muhammad utk mengecek lafalan ayat2
Quran demi menjaga keaslian firman2 Awloh, dan ayat hadist dimana
Muhammad telah menentukan letak2 ayat dan pengelompokan ayat2nya berikut
susunan Surat2 dlm Quran.. mana sampai sekarang anda tidak melengkapi
dr mana anda mendapatkannya, ayat itu nomor berapa dlm Hadist yg
dimaksud, dan siapa periwayatnya pun tidak diketahui..
apakah anda mau, klo sy bilang ayat2 hadist yg sudah anda kutip itu adlh dhoif atau hasil karangan anda sendiri bro Dadap..??

Lho silahkan saja to mas kalau sampeyan bilang suatu hadist itu dhoif , maudhu atau palsu , asal ketika dichalange dengan pendapat lain tidak menghindar atau bilang " ini bukan pendapat pribadi saya lho ".
Mengenai masalah repetisi yg di lakukan nabi dg jibril pertanyaan sampeyan sudah saya jawab nih saya kutipkan :
"Bukti fakta yg bagaimana yg mas NM kehendaki ?
Kliatannya ini lebih kpd masalah "referensi" ya , karena referensi yg
sampeyan dptkan tidak memuat informasi itu ,
Seperti yg saya
sampaikan dalam sumber itu , disebutkan dari Hadist Bukhari dan Muslim ,
apa sampeyan menghendaki bunyi hadistnya ? maka saya harus mencarinya
dulu bagaimana bunyinya akan saya usahakan."
Saya posting disini :4th May 2013, 13:27 dihalaman 4.
Sampai saat ini saya masih mencari narasinya.

Tapi pertanyaan pertanyaan seputar pendapat saya ( yg didukung oleh sumber yg saya rujuk ) mengenai itu oleh sampeyan sudah saya jawab sesuai dg pendapat saya itu , karena itu merupakan tg jawab saya sebagai konsekwensi pendapat saya itu . Ok mas jelas posisinya ?

NM wrote:

dadap serep wrote:

Sementara itu saya coba mo mendiskusikan pendapat sampeyan ini mas :

"dan dr ayat Hadist itu anda bisa lihat pd saat
itu pengikut2 Muhammad tidak dilarang minum miras/mabuk2an, klo pd saat
itu sudah dilarang nda mungkin kan Hamzah dkk bakalan minum2 sampe mabuk
gitu..? "

Saya hanya mau nanya sama mas NM , hadist tentang Hamzah paman nabi yg anda copas itu kejadiannya kapan ya , rasanya perlu kita telaah mas , klo logika normal sampeyan menganggap kronologis sangat penting ! monggo

klo
ttg susunan kronologis waktu ayat2 Hadist itu dibuat, jujur sy nda
mengetahuinya mas Dadap, tp klo ttg kejadiannya Hamzah yg mabok2kan itu
kan jelas dlm ayat hadist tsb disebutkan kejadiannya adl ketika setelah
perampokan dan penjarahan di Badr, itu artinya kejadian tsb setelah
Muhammad hijrah ke Medinah, sedangkan surat An Nahl itu turunnya sewaktu
Muhammad masih di Mekkah..

Baik mas , jadi kita sepakat itu terjadi di Medinah , setelah Hijrah yg menurut kronologis yg sampeyan posting berdasarkan sumber sampeyan ketahui itu ayat ayat yg turun mulai periode itu disebut ayat ayat/surat Madaniyah , didalmnya termasuk surat Al Baqarah !
Spt yang telah anda sampaikan dalam forum ini pada ayat 219 sudah disampaikan bahwa minum khamar itu dosa besar ! Maka patut diduga bahwa saat itu larangan itu sudah ada ! Maka spt yg saya postingkan diatas kesimpulan sampeyan :"
"dan dr ayat Hadist itu anda bisa lihat pd saat
itu pengikut2 Muhammad tidak dilarang minum miras/mabuk2an, klo pd saat
itu sudah dilarang nda mungkin kan Hamzah dkk bakalan minum2 sampe mabuk
gitu..? "

Nah dari analisa yg saya sampaikan itu ,sangat besar kemungkinannya bahwa pada saat kejadian patut difahami sudah ada larangan minum khamar ?
Jadi ditinjau dari kronologi turunnya surat/ayat , hadist yg sampeyan usung itu kagak mendukung kesimpulan sampeyan yg saya quote itu !

NM wrote:: silahkan anda lihat sendiri postingan
sy sebelumnya, atau klo anda nda percaya silahkan cek sendiri di link
yg telah sy sertakan itu jg bisa kok

Memangnya saya mempersoalkan sumber sampeyan mas , dari awal rujukan rujukan anda sudah saya kunjungi bahkan pada bagian yg tidak sampeyan perhatikan saya angkat untuk sampeyan perhatikan . Sayang sampeyan kagak nangkep , atau kagak mau tahu.

Makasih.

dadap serep wrote:: Mas NM , saya sudah bilang , saya tidak bilang pendapat pribadi kan , disini jadi punya konotasi yg bergeser apalagi ditambah dg predikat "ngawur" lagi !
Wajar saja mas , yg berdiskusi disini adalah sampeyan mas , bukan sang mufassir atau rujukan lain , lalu kalau saya atau orang lain dlm forum ini tidak sependapat dg itu , apakah dg sikap sampeyan itu sampeyan mo bilang :" itu pendapat ulama mu , silahkan tanya ke dia !",........ tidak kannnn ?

Yg diskusi , yg ngusung copsan itu , dimari pan sampeyan to mas NM ?

sy tidak mas Dadap, sy akan bilang spt itu..

tapi sy akan bilang begini "Dibandingkan pemahaman/pendapat pribadi sy atau pendapat anda dengan tafsiran/pemahaman yg diberikan Ulama Muslim spt Ibn Kathir, Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibn Ishaq, dll tentang ajaran Islam, maka pendapat saya dan pendapat anda itu tidak ada artinya..!"

makanya sy selalu menyertakan rujukan dr sumber2 Muslim sendiri spt dr Tafsirannya, Hadist, atau kitab2 sejarah Nabi yg ditulis ol Imam/Ulama2 yg nama dan ajaran/pandangannya sudah diakui ol umat Muslim diseluruh dunia..

dadap serep wrote:: Kecuali klo sampeyan tidak mau atau tidak mampu untuk mempetahankan "pendapat" sampeyan itu mas . Apa boleh buat ,..................

apa boleh buat apanya bro ??

siapa yg bilang sy nda mau atau nda mampu mempertahankan pendapat/postingan sy bro..?

sejauh ini sy kira, sy masih mampu mempertahankan pendapat/postingan sy dgn baik disertai sumber2 yg lengkap dr ajaran Muslim sendiri.. sampeyan tuh yg nda pernah menggunakan sumber2 ajaran Islam utk memperkuat argumen anda, ditanyain ayat hadist nomor berapa terkait penjelasan anda, sampe sekarang jg belom bisa anda tunjukkan..?

dan mana sih dr pendapat atau penjelasan anda yg didukung dgn dasar2 ajaran Islam spt yg ada dlm Quran, Hadist, Tafsir atau kitab2 lain dlm sumber2 Muslim sendiri..??

Ente cuma ngoceh sana-sini, giliran ditanyain mana bukti dasar dan sumbernya cm diem aj tanpa bisa menunjukkan dasarnya !!

ya kita persilahkan aj dr para pemirsa dan member lain yg ada di LTB ini yg menilai, pendapat dan argumen siapa yg lebih kuat ya mas...

wakakakakakkkk [You must be registered and logged in to see this image.]

dadap serep wrote:: Lho silahkan saja to mas kalau sampeyan bilang suatu hadist itu dhoif , maudhu atau palsu , asal ketika dichalange dengan pendapat lain tidak menghindar atau bilang " ini bukan pendapat pribadi saya lho ".

sy tidak berusaha menghindar bro, sy ingin mengatakan klo pendapat sy itu diambil berdasarkan pendapatnya Ulama Muslim sendiri.. seharusnya jika anda ingin melawan/membantah pendapat sy tsb, dlm pendapat anda itu disertakan jg referensi dr sumber2 ajaran Muslim, jd pendapat anda bisa dikatakan cukup kuat krn memiliki referensi dr dasar2 ajaran Islam..

sejauh ini kan anda hanya berpendapat berdasarkan pemahaman/tafsiran/logika pribadi sampeyan, jd dibandingkan pemahaman sampeyan itu mana sih yg lebih valid dibandingkan pendapat sy dgn menggunakan referensi dr pendapat/penafsirannya Ulama Muslim sekelas Ibn Kathir, Imam Bukhari, Tabhari, dll..

itu maksud sy bro, apakah anda paham..??

dadap serep wrote:: Mengenai masalah repetisi yg di lakukan nabi dg jibril pertanyaan sampeyan sudah saya jawab nih saya kutipkan :
"Bukti fakta yg bagaimana yg mas NM kehendaki ?
Kliatannya ini lebih kpd masalah "referensi" ya , karena referensi yg sampeyan dptkan tidak memuat informasi itu, Seperti yg saya sampaikan dalam sumber itu , disebutkan dari Hadist Bukhari dan Muslim, apa sampeyan menghendaki bunyi hadistnya ? maka saya harus mencarinya dulu bagaimana bunyinya akan saya usahakan."
Saya posting disini :4th May 2013, 13:27 dihalaman 4.

Sampai saat ini saya masih mencari narasinya.

Tapi pertanyaan pertanyaan seputar pendapat saya ( yg didukung oleh sumber yg saya rujuk ) mengenai itu oleh sampeyan sudah saya jawab sesuai dg pendapat saya itu , karena itu merupakan tg jawab saya sebagai konsekwensi pendapat saya itu . Ok mas jelas posisinya ?

Posisi anda sangat jelas bagi sy bro...
Sy mungkin mengambil referensi dr sumber tsb, tp bukan berarti sy mengakui semua yg ada dlm sumber tsb adlh benar, ya contohnya spt ayat2 Hadist yg menyatakan bhw Jibril kerap turun menemui Muhammad utk mengecek lafalannya ttg Firman2 yg diturunkan Awloh itu bro..

dan kebetulan dlm postingan anda sebelumnya mereferensikan/menyertakan ayat Hadist tsb jd sekalian aj sy tanyakan sm sampeyan itu ayat hadist nomor berapa dan pd bab yg mana dlm kitab2 kumpulan Hadist yg disusun ol Bukhari/Muslim..

bolehkan klo sy tanyakan ttg hal ini kpd anda bro Dadap..??

Dan silahkan anda cari ayat tsb sampe ketemu bro... masa ente yg penganut Muslim nda tau atau nda bisa menemukan ayat yg dimaksud sih..??

hehehehehe [You must be registered and logged in to see this image.]

dadap serep wrote:: Baik mas , jadi kita sepakat itu terjadi di Medinah , setelah Hijrah yg menurut kronologis yg sampeyan posting berdasarkan sumber sampeyan ketahui itu ayat ayat yg turun mulai periode itu disebut ayat ayat/surat Madaniyah , didalmnya termasuk surat Al Baqarah !
Spt yang telah anda sampaikan dalam forum ini pada ayat 219 sudah disampaikan bahwa minum khamar itu dosa besar ! Maka patut diduga bahwa saat itu larangan itu sudah ada ! Maka spt yg saya postingkan diatas kesimpulan sampeyan :"
"dan dr ayat Hadist itu anda bisa lihat pd saat itu pengikut2 Muhammad tidak dilarang minum miras/mabuk2an, klo pd saat itu sudah dilarang nda mungkin kan Hamzah dkk bakalan minum2 sampe mabuk gitu..? "

Nah dari analisa yg saya sampaikan itu ,sangat besar kemungkinannya bahwa pada saat kejadian patut difahami sudah ada larangan minum khamar ?

Ente gimana sih bro, anda bilang sendiri itu BARU "patut diduga", "Besar kemungkinannya" ketika kejadian Hamzah mabuk itu sudah ada larangan ttg minum Miras.. kok sudah seolah2 anda sudah bisa memastikannya..?? mana bukti referensi yg ada dlm sumber Muslim yg bisa memperkuat analisa anda tsb..??

Malah pendapat sy sebelumnya yg mengatakan bhw pd saat kejadian Hamzah tsb saat itu belum ada larangan ttg minum Khamer, dan ini didukung ol Tafsirannya Ibn Kathir ttg ayat An Nahl 16:67 yg mengatakan :

(And from the fruits of date palms and grapes, you derive strong drink) This indicates that it was permissible to drink it before it was forbidden.

lihat bro keterangan/tafsirannya Ibn Kathir diatas, sebelumnya anda menyanggah pendapat/postingan sy yg mengatakan ayat An Nahl 16:67 itu umat Muslim tidak dilarang/diharamkan minum Khomer kan..??

Dan memang benar surat/ayat ttg pelarangan Minum Khomer baru turun pd saat setelah Hijrah (Madaniah), sama dgn kejadian Hamzah yg mabuk2kan, tp bukan berarti surat/ayat ttg pelarangan tsb turun lebih dulu dr kejadian tsb bro.. bisa jadi pula ayat2 tsb turun setelah Muhammad melihat kejadian Hamzah yg mabuk2kan dan menyebabkan perselisihan dgn Ali.. tp yg jelas sebelum ayat2 pelarangan minum Khomer itu turun, umat Muslim TIDAK DILARANG/DIHARAMKAN minum Khomer, ini terlihat jelas dr Tafsirannya Ibn Kathir ttg QS 16:67 diatas itu bro..

sebenarnya ayat ini kan yg ingin anda bantah bro..??

dadap serep wrote:: Jadi ditinjau dari kronologi turunnya surat/ayat , hadist yg sampeyan usung itu kagak mendukung kesimpulan sampeyan yg saya quote itu !

kagak mendukung bagaimana?

jelas banget turunya surat an Nahl itu lebih dulu dr kejadian Hamzah yg mabok2an.. anda sendiri diatas bilang kejadian Hamzah tsb terjadi setelah Muhammad Hijrah, sedang Surat An Nahl turunnya sebelum Hijrah alias masih di Mekkah..

wakakakakakakak.. sampeyan bener2 menghibur sy.. [You must be registered and logged in to see this image.]

utk ayat hadistnya mungkin bisa anda bantah bro, tp bagaimana dgn tafsirannya Ibn Kathir ttg ayat An Nahl 16:67 diatas..??

klo anda msh nda percaya bhw ayat an Nahl itu membolehkan/tidak mengharamkan umat Muslim minum khamer, silahkan anda browsing atau tanya sm mbah Gugel aj deh broo, banyak kok pendapat dr ulama2 Muslim yg mengatakan pd saat ayat itu turun umat Muslim tidak diharamkan minum khomer, makanya ayat tsb dibatalkan ol ayat pd surat2 yg lain spt yg sudah anda jelaskan jg..

hehehehehe [You must be registered and logged in to see this image.]

dadap serep wrote:: Memangnya saya mempersoalkan sumber sampeyan mas , dari awal rujukan rujukan anda sudah saya kunjungi bahkan pada bagian yg tidak sampeyan perhatikan saya angkat untuk sampeyan perhatikan . Sayang sampeyan kagak nangkep , atau kagak mau tahu.

Makasih.

sy perhatikan bro, dan sptnya terkait penjelasan anda yg terkait dgn topik trit ini sudah sy tanggapi kok, ya klo yg sy anggap diluar topik buat apa sy tanggapi nti jd OOT.. ente sendiri aj yg nda nangkep atau nda mau tau..

dan terima kasih jg anda telah membuat sy terhibur bro Dadap... [You must be registered and logged in to see this image.]

Salam,

» Apakah ayat ayat berikut ini benar tertulis di Quran?
» Benarkah ada 'ET' di ayat Quran?
» AL-QURAN DAN KETUHANAN ISA AL-MASIH?
» Tentang Quran, konsep kelengkapan, dan superioritas budaya
» 20 Penghafal Quran dan Dai di Daerah Terpencil Diberangkatkan Umroh Gratis