Halal dan Haram

bruce wrote:

Quote :

btw, saya pernah dengar dari temen saya bahwa kalau lelaki yang tidak shalat jum'at 3X dia harus kembali bersyahadat karena sudah jadi kafir.

Lho, lantas kalau sudah 30 minggu ngga shalat jumat, apa ybs wajib bersyahadat 10 X ??

wah, kalau ini mah jangan2 dia bukan muslim, Om...

Cape deh kalau itung itungan terus ya bro, h he he

Permisi mau tanya dong.

Baru saja di acara 'Orang Pinggiran' di Trans 7, dikisahkan tentang penangkap biawak. Dan kemudian biawak itu dimasak dan dimakan.

Setahu saya, biawak termasuk reptil carnivora, dan seharusnya termasuk hewan yang diharamkan dagingnya untuk dimakan (sama dengan buaya), atau saya yang salah?

Mohon penjelasannya dong, thanks

bruce wrote:

Permisi mau tanya dong.

Baru saja di acara 'Orang Pinggiran' di Trans 7, dikisahkan tentang penangkap biawak. Dan kemudian biawak itu dimasak dan dimakan.

Setahu saya, biawak termasuk reptil carnivora, dan seharusnya termasuk hewan yang diharamkan dagingnya untuk dimakan (sama dengan buaya), atau saya yang salah?

Mohon penjelasannya dong, thanks

Di padang pasir ada binatang sejenis yg disebut dengan Dhabb:
Dhabb adalah hewan reptil yang hidup di gurun pasir,
- termasuk dari hewan darat bukan laut atau air,
- termasuk dari jenis hewan darat yang kepalanya seperti ular,
- umurnya panjang,
- sekali bertelur bisa mencapai 60 sampai 70 butir dan telurnya menyerupai telur burung merpati,
- warna kulitnya bisa berubah dikarenakan perubahan cuaca panas,
- tidak meminum air bahkan mencukupkan dirinya dengan keringat,
- ekor adalah senjatanya,
- gigi-giginya tumbuh berbarengan,
- mempunyai 4 kaki yang mana semua telapaknya seperti telapak tangan manusia,
- sebagiannya ada yang mempunyai dua lidah,
- hewan yang dimakan hanya belalang,
- terkadang memakan anaknya sendiri,
- makan tetumbuhan sejenis rumput,
- menyukai kurma,
- sebagian orang arab merasa jijik dengannya.

Utk hewan ini Rasul tdk mengharamkannya tapi tdk memakannya:“Aku tidak memakan dhabb dan aku tidak mengharamkannya.”

TAPI Utk biyawak, adalah lain dengan Dhabb:
dikarenakan biyawak termasuk dari jenis hewan buas dan bertaring, maka masuk kepada larangan Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- sebagaimana dalam hadits-hadits berikut ini:

عَنِ الزُّهْرِيْ:
نَهَى النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَنْ كُلِّ ذِيْ نَابٍ مِنَ السِّبَاعِ.
Dari Az Zuhri:
“Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah melarang setiap yang bertaring dari hewan buas (untuk dimakan.pent)”.

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنْ أَكْلِ كُلِّ ذِيْ نَابٍ مِنَ السِّبَاعِ.
Dari Abu Tsa’labah Al Khusyni:
“Bahwasanya Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- melarang untuk memakan setiap yang bertaring dari hewan buas”.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ :
عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ (كُلُّ ذِيْ نَابٍ مِنَ السِّبَاعِ، فَأَكْلُهُ حَرَامٌ).
Dari Abu Hurairah -semoga Allah meridhainya-, dari Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bahwasanya bersabda: “Setiap yang bertaring dari hewan buas, maka memakannya adalah haram”.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنْ كُلِّ ذِيْ نَابٍ مِنَ السِّبَاعِ. وَعَنْ كُلِّ ذِيْ مِخْلَبٍ مِنَ الطَّيْرِ.
Dari Ibnu ‘Abbas -semoga Allah meridhai keduanya-:
“Bahwasanya Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- melarang dari setiap hewan buas yang bertaring dan dari setiap burung yang bercakar (yakni untuk dimakan)

Telah menjadi sesuatu yang lumrah ketika seorang Indonesia mengartikan Dhabb (الضَبُّ ) dengan kata biyawak, baik itu dalam buku terjemahan, artikel, majalah, ataupun bentuk-bentuk media tulis lainnya. Padahal ini merupakan kekeliruan yang sangat fatal, yang nantinya berakibat pada penghalalan daging biyawak itu sendiri. Hal tersebut telah diakui oleh Ahlus Sunnah wal Jama’ah, bahwasanya penghalalan sesuatu yang Allah dan Rasul Nya haramkan atau sebaliknya, merupakan salah satu bentuk dari praktek kekufuran.

Thanks mas, berarti pengertian saya bahwa biawak dan buaya itu termasuk haram dalam Islam, adalah benar.

Bagaimana dengan kadal (lizard) dan tokek, mereka memang carnivora (makan serangga) dan ada banyak umat Muslim juga yang mengkonsumsinya. Begitu juga trenggiling, landak, kelelawar?

Thanks

bruce wrote:

Thanks mas, berarti pengertian saya bahwa biawak dan buaya itu termasuk haram dalam Islam, adalah benar.

Bagaimana dengan kadal (lizard) dan tokek, mereka memang carnivora (makan serangga) dan ada banyak umat Muslim juga yang mengkonsumsinya. Begitu juga trenggiling, landak, kelelawar?

Thanks

Keduanya adalah hewan yang khabits/jelek dan bukan termasuk makanan yang thayyib/baik.
Imam Ibnu Hazm -rahimahullah- berkata dalam Al Muhalla (7/405), “Cicak adalah salah satu binatang yang paling menjijikkan.”
Dan Allah telah mengharamkan semua makanan yang khabits dalam firman-Nya, “Dan ia menghalalkan yang baik dan mengharamkan atas mereka segala yang buruk (menjijikkan).” (QS. Al-A’araf: 157)

Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash, dia berkata, “Nabi memerintahkan untuk membunuh tokek dan menyebutnya fasiq kecil” (HR Muslim)

Quote :

Keduanya adalah hewan yang khabits/jelek dan bukan termasuk makanan yang thayyib/baik.
Imam Ibnu Hazm -rahimahullah- berkata dalam Al Muhalla (7/405), “Cicak adalah salah satu binatang yang paling menjijikkan.”
Dan Allah telah mengharamkan semua makanan yang khabits dalam firman-Nya, “Dan ia menghalalkan yang baik dan mengharamkan atas mereka segala yang buruk (menjijikkan).” (QS. Al-A’araf: 157)

Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash, dia berkata, “Nabi memerintahkan untuk membunuh tokek dan menyebutnya fasiq kecil” (HR Muslim)

Jadi, dasarnya adalah jelek dan menjijikan ya mas.

Btw, yang disebut binatang yag jelek dan menjijikan itu ciptaan siapa ya mas?? Kalau ciptaan Allah, mengapa kok bisa Allah yang maha sempurna menciptakan sesuatu yang jelek dan menjijikan?

Salam

bruce wrote:

Quote :

Keduanya adalah hewan yang khabits/jelek dan bukan termasuk makanan yang thayyib/baik.
Imam Ibnu Hazm -rahimahullah- berkata dalam Al Muhalla (7/405), “Cicak adalah salah satu binatang yang paling menjijikkan.”
Dan Allah telah mengharamkan semua makanan yang khabits dalam firman-Nya, “Dan ia menghalalkan yang baik dan mengharamkan atas mereka segala yang buruk (menjijikkan).” (QS. Al-A’araf: 157)

Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash, dia berkata, “Nabi memerintahkan untuk membunuh tokek dan menyebutnya fasiq kecil” (HR Muslim)

Jadi, dasarnya adalah jelek dan menjijikan ya mas.

Btw, yang disebut binatang yag jelek dan menjijikan itu ciptaan siapa ya mas?? Kalau ciptaan Allah, mengapa kok bisa Allah yang maha sempurna menciptakan sesuatu yang jelek dan menjijikan?

Salam

Mengapa?
sama juga anda bertanya mengapa Allah pake menciptakan iblis yg menjadi musuh manusia.

Yg menjijikan buat manusia mungkin tdk menjijikan buat binatang.
Kotoran juga menjijikan mas, mengapa Allah menciptakan kotoran yg menjijkan? mengapa tdk dibuat saja apa yg kita makan keluarnya bukan kotoran yg menjijikan tapi keluar menjadi bentuk makanan lain, kan bisa ngirit tuh hihi

mungkin pertanyaan beikutnya adalah mengapa pula babi diharamkan ya mas, kan babi juga ciptaan Allah, mengapa Allah menciptakan sesuatu yg diharamkan-Nya? mengapa gak dihalalkan saja semuanya, kan lebih enak tuh hehe

Quote :

sama juga anda bertanya mengapa Allah pake menciptakan iblis yg menjadi musuh manusia.

Yg menjijikan buat manusia mungkin tdk menjijikan buat binatang.
Kotoran juga menjijikan mas, mengapa Allah menciptakan kotoran yg menjijkan? mengapa tdk dibuat saja apa yg kita makan keluarnya bukan kotoran yg menjijikan tapi keluar menjadi bentuk makanan lain, kan bisa ngirit tuh hihi

mungkin pertanyaan beikutnya adalah mengapa pula babi diharamkan ya mas, kan babi juga ciptaan Allah, mengapa Allah menciptakan sesuatu yg diharamkan-Nya? mengapa gak dihalalkan saja semuanya, kan lebih enak tuh hehe

Nah, justru itulah, saya kok ngga percaya Allah menciptakan iblis (dalam agama Kristen tidak ada sejarahnya Allah menciptakan iblis) mas.

Begitu juga, Allah tidak menciptakan kotoran, yang menghasilkan kotoran kan mahluk hidup, hanganlah manusia yang bikin kemudian Allah yang dipersalahkan.

Siapa pula yang mengharamkan babi, mas? Karena tidak ada yang haram yang masuk mulutmu, yang keluar dari mulutmu itulah yang haram.

bruce wrote:

Quote :

sama juga anda bertanya mengapa Allah pake menciptakan iblis yg menjadi musuh manusia.

Yg menjijikan buat manusia mungkin tdk menjijikan buat binatang.
Kotoran juga menjijikan mas, mengapa Allah menciptakan kotoran yg menjijkan? mengapa tdk dibuat saja apa yg kita makan keluarnya bukan kotoran yg menjijikan tapi keluar menjadi bentuk makanan lain, kan bisa ngirit tuh hihi

mungkin pertanyaan beikutnya adalah mengapa pula babi diharamkan ya mas, kan babi juga ciptaan Allah, mengapa Allah menciptakan sesuatu yg diharamkan-Nya? mengapa gak dihalalkan saja semuanya, kan lebih enak tuh hehe

Nah, justru itulah, saya kok ngga percaya Allah menciptakan iblis (dalam agama Kristen tidak ada sejarahnya Allah menciptakan iblis) mas.

Begitu juga, Allah tidak menciptakan kotoran, yang menghasilkan kotoran kan mahluk hidup, hanganlah manusia yang bikin kemudian Allah yang dipersalahkan.

Siapa pula yang mengharamkan babi, mas? Karena tidak ada yang haram yang masuk mulutmu, yang keluar dari mulutmu itulah yang haram.

Lah anda menanyakan dlm iman Islam, tapi anda menjawabnya dengan iman kristen, ya gak klop mas

bolehkah tahu apakah yg dimaksud dengan yg keluar dari mulut itu yg haram? apakah pembicaraan yg keluar dari mulut itu haram? ataukah yg dimaksud itu ludah, atauakah bau nafas yg tak sedap itu yg haram?

striker wrote:

bruce wrote:

Quote :

sama juga anda bertanya mengapa Allah pake menciptakan iblis yg menjadi musuh manusia.

Yg menjijikan buat manusia mungkin tdk menjijikan buat binatang.
Kotoran juga menjijikan mas, mengapa Allah menciptakan kotoran yg menjijkan? mengapa tdk dibuat saja apa yg kita makan keluarnya bukan kotoran yg menjijikan tapi keluar menjadi bentuk makanan lain, kan bisa ngirit tuh hihi

mungkin pertanyaan beikutnya adalah mengapa pula babi diharamkan ya mas, kan babi juga ciptaan Allah, mengapa Allah menciptakan sesuatu yg diharamkan-Nya? mengapa gak dihalalkan saja semuanya, kan lebih enak tuh hehe

Nah, justru itulah, saya kok ngga percaya Allah menciptakan iblis (dalam agama Kristen tidak ada sejarahnya Allah menciptakan iblis) mas.

Begitu juga, Allah tidak menciptakan kotoran, yang menghasilkan kotoran kan mahluk hidup, hanganlah manusia yang bikin kemudian Allah yang dipersalahkan.

Siapa pula yang mengharamkan babi, mas? Karena tidak ada yang haram yang masuk mulutmu, yang keluar dari mulutmu itulah yang haram.

Lah anda menanyakan dlm iman Islam, tapi anda menjawabnya dengan iman kristen, ya gak klop mas

bolehkah tahu apakah yg dimaksud dengan yg keluar dari mulut itu yg haram? apakah pembicaraan yg keluar dari mulut itu haram? ataukah yg dimaksud itu ludah, atauakah bau nafas yg tak sedap itu yg haram?

Coba baca yang saya bold itu mas, SIAPA yan nanya atau menghubungkan ke agama saya?

Katanya sanak anda ada yang Kristen, coba tanya beliau dulu mas, kalau beliau ngga bisa jawab nanti saya jawab ya.

bruce wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

Quote :

sama juga anda bertanya mengapa Allah pake menciptakan iblis yg menjadi musuh manusia.

Yg menjijikan buat manusia mungkin tdk menjijikan buat binatang.
Kotoran juga menjijikan mas, mengapa Allah menciptakan kotoran yg menjijkan? mengapa tdk dibuat saja apa yg kita makan keluarnya bukan kotoran yg menjijikan tapi keluar menjadi bentuk makanan lain, kan bisa ngirit tuh hihi

mungkin pertanyaan beikutnya adalah mengapa pula babi diharamkan ya mas, kan babi juga ciptaan Allah, mengapa Allah menciptakan sesuatu yg diharamkan-Nya? mengapa gak dihalalkan saja semuanya, kan lebih enak tuh hehe

Nah, justru itulah, saya kok ngga percaya Allah menciptakan iblis (dalam agama Kristen tidak ada sejarahnya Allah menciptakan iblis) mas.

Begitu juga, Allah tidak menciptakan kotoran, yang menghasilkan kotoran kan mahluk hidup, hanganlah manusia yang bikin kemudian Allah yang dipersalahkan.

Siapa pula yang mengharamkan babi, mas? Karena tidak ada yang haram yang masuk mulutmu, yang keluar dari mulutmu itulah yang haram.

Lah anda menanyakan dlm iman Islam, tapi anda menjawabnya dengan iman kristen, ya gak klop mas

bolehkah tahu apakah yg dimaksud dengan yg keluar dari mulut itu yg haram? apakah pembicaraan yg keluar dari mulut itu haram? ataukah yg dimaksud itu ludah, atauakah bau nafas yg tak sedap itu yg haram?

Coba baca yang saya bold itu mas, SIAPA yan nanya atau menghubungkan ke agama saya?

Katanya sanak anda ada yang Kristen, coba tanya beliau dulu mas, kalau beliau ngga bisa jawab nanti saya jawab ya.

Lho dlm Islam emang iblis itu diciptakan oleh Allah dari API kok.

7:12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah."

38:76. Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah."

Saya malah baru tahu kalau dlm kristen itu tdk ada sejarahnya iblis itu ciptaan Allah :?: :?: :?:

#Baiklah utk masalah haram yg keluar dari mulut nanti saya tanyakan kepada sanak keluarga saya saja :)

atau mungkin sebagai tamu, tugas saya hanya menjawab pertanyaan saja disini, jadi mohon maaf kalau saya malah bertanya :)

selamat malam .

Saya rasa di kedua agama tidak ada sejarahnya Iblis diciptakan oleh Sang Khalik.

Yang ada adalah :
1. Islam: Sang Khalik menciptakan jin dari api lalu salah satu jin membangkang sehingga disebut sebagai iblis krn sifatnya itu
2. Kristen: Sang Khalik menciptakan malaikat lalu salah satu di antaranya, Lucifer, memberontak dan menjadi jahat sehingga menjadi Iblis
CMIIW ...

Pertanyaan yang mungkin pantas diajukan oleh kita semua sehubungan dengan diskusi di atas (masalah kenapa ada makanan yang diciptakan haram atau tidak thayyib) ... kenapa Sang Khalik mengijinkan Iblis untuk menggoda manusia?

Quote :

1. Islam: Sang Khalik menciptakan jin dari api lalu salah satu jin membangkang sehingga disebut sebagai iblis krn sifatnya itu
2. Kristen: Sang Khalik menciptakan malaikat lalu salah satu di antaranya, Lucifer, memberontak dan menjadi jahat sehingga menjadi Iblis

Nah, setahu saya juga sepeti itu kang, mungkin mas striker punya pendapat yang lain lagi/berbeda dengan pengetahuan saya atau anda.

Quote :

Pertanyaan yang mungkin pantas diajukan oleh kita semua sehubungan dengan diskusi di atas (masalah kenapa ada makanan yang diciptakan haram atau tidak thayyib) ... kenapa Sang Khalik mengijinkan Iblis untuk menggoda manusia?

Sebenarnya yang saya kemudian ingin tahu adalah mengapa Allah menciptakan mahluk yang dianggapNya menjijikan (sesuai dari jawaban mas striker), karena setahu saya yang bisa menganggap jijik adalah manusia, sedangkan bagi Tuhan, semua ciptaanNya seharusnya sempurna (tidak ada yang menjijikan, tidak ada yang buruk/jelek). Mungkin saya salah mengerti, jadi mohon pencerahannya, thanks.

bruce wrote:

Nah, setahu saya juga sepeti itu kang, mungkin mas striker punya pendapat yang lain lagi/berbeda dengan pengetahuan saya atau anda.

Mungkin juga ....

bruce wrote:

Sebenarnya yang saya kemudian ingin tahu adalah mengapa Allah menciptakan mahluk yang dianggapNya menjijikan (sesuai dari jawaban mas striker), karena setahu saya yang bisa menganggap jijik adalah manusia, sedangkan bagi Tuhan, semua ciptaanNya seharusnya sempurna (tidak ada yang menjijikan, tidak ada yang buruk/jelek). Mungkin saya salah mengerti, jadi mohon pencerahannya, thanks.

Kalau saya lihat masalah jijik atau tidak ... itu tergantung pada persepsi dan perasaan seseorang/manusia.
Apa yang dianggap kita jijik belum tentu dirasakan jijik oleh orang di Afrika sana
Begitu pula dengan najis ... itu dilihat dari sisi/sudut pandang manusia.

Bukan dari sisi/sudut pandang Sang Khalik.

Wallahu a'lam ...

Quote :

Kalau saya lihat masalah jijik atau tidak ... itu tergantung pada persepsi dan perasaan seseorang/manusia.
Apa yang dianggap kita jijik belum tentu dirasakan jijik oleh orang di Afrika sana
Begitu pula dengan najis ... itu dilihat dari sisi/sudut pandang manusia.

Bukan dari sisi/sudut pandang Sang Khalik.

Nah saya setuju pendapat anda kang, karena sepertinya kok ngga mungkin Allah yang Mahasempurna, menciptakan sesuatu yang kemudian dianggap jelek dan jijik oleh Nya sendiri. Kita lah, yang sebagai manusia yang tidak sempurna, yang bisa mendegradasi kesempurnaan ciptaan Allah menjadi tidak/kurang sempurna, bahkan jelek dan menjijikan.

atw mungkin Kang Lancah sudah sedikit terkontaminasi ajaran kresten karena pernah bersekolah di sekolah kresten makanya pendapatnya memang agak sedikit berbeda dari muslim kebanyakan.

striker wrote:

Keduanya adalah hewan yang khabits/jelek dan bukan termasuk makanan yang thayyib/baik.
Imam Ibnu Hazm -rahimahullah- berkata dalam Al Muhalla (7/405), “Cicak adalah salah satu binatang yang paling menjijikkan.”
Dan Allah telah mengharamkan semua makanan yang khabits dalam firman-Nya, “Dan ia menghalalkan yang baik dan mengharamkan atas mereka segala yang buruk (menjijikkan).” (QS. Al-A’araf: 157)

Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash, dia berkata, “Nabi memerintahkan untuk membunuh tokek dan menyebutnya fasiq kecil” (HR Muslim)

Silancah wrote:

Bukan dari sisi/sudut pandang Sang Khalik.

Jadi cicak adalah binatang yg paling menjijikan itu versi/kata siapa ?

Dan Allah telah menharamkan segala yg buruk(menjijikan)...

nah buruk menjijikan ini versi menurut siapa ?

a. pembuat ayat

atau

b. pembaca ayat

Djo wrote:

Jadi cicak adalah binatang yg paling menjijikan itu versi/kata siapa ?

Dan Allah telah menharamkan segala yg buruk(menjijikan)...

nah buruk menjijikan ini versi menurut siapa ?

a. pembuat ayat

atau

b. pembaca ayat

Kalau pandangan saya sih dari pembaca ayat.

Misalkan kalau saya jijik makan ceker ayam sehingga membuat saya mual dan menjadi muntah maka makanan itu tidak thayyib untuk saya makan karena akan menimbulkan efek negatif.

Tetapi bila saudara striker bisa menikmatinya dan tidak menjadi mual/muntah maka menjadi thayyib untuknya.

Sama seperti alergi ... udang dan kepiting tidak thayyib bagi saya tapi thayyib untuk orang lain.

Beda halnya dengan babi atau bangkai ... hal itu haram untuk kami semua karena bisa menyebabkan penyakit namun yang utama lagi karena telah melanggar larangan yang telah ditetapkan oleh Allah al Muqtadir di Al Quran.

@lancah

Jadi kalau menurut jawaban striker, maka bisa diartikan bahwa

Quote :

Imam Ibnu Hazm -rahimahullah- berkata dalam Al Muhalla (7/405), “Cicak adalah salah satu binatang yang paling menjijikkan.”
Dan Allah telah mengharamkan semua makanan yang khabits dalam firman-Nya, “Dan ia menghalalkan yang baik dan mengharamkan atas mereka segala yang buruk (menjijikkan).” (QS. Al-A’araf: 157)

Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash, dia berkata, “Nabi memerintahkan untuk membunuh tokek dan menyebutnya fasiq kecil” (HR Muslim)

adalah kejijikan sang penulis hadist (cmiiw) tersebut ya kang?

Silancah wrote:

Kalau pandangan saya sih dari pembaca ayat.

Misalkan kalau saya jijik makan ceker ayam sehingga membuat saya mual dan menjadi muntah maka makanan itu tidak thayyib untuk saya makan karena akan menimbulkan efek negatif.

Tetapi bila saudara striker bisa menikmatinya dan tidak menjadi mual/muntah maka menjadi thayyib untuknya.

Sama seperti alergi ... udang dan kepiting tidak thayyib bagi saya tapi thayyib untuk orang lain.

ayatnya itu : Allah mengharamkan yg buruk/jijik/khabits.

Jika yg khabits menurut kang Lancah belum tentu khabits jg bagi bro striker, apakah ini berarti juga sesuatu yg haram bagi kang Lancah belum tentu haram bagi bro striker ?

kalo babi kan ini jelas khabits bagi anda berdua, maka sudah jelas haram.

Meskipun itu merupakan halalan thayyiban dan ajib bagi saya.

bruce wrote:

@lancah

Jadi kalau menurut jawaban striker, maka bisa diartikan bahwa

Quote :

Imam Ibnu Hazm -rahimahullah- berkata dalam Al Muhalla (7/405), “Cicak adalah salah satu binatang yang paling menjijikkan.”
Dan Allah telah mengharamkan semua makanan yang khabits dalam firman-Nya, “Dan ia menghalalkan yang baik dan mengharamkan atas mereka segala yang buruk (menjijikkan).” (QS. Al-A’araf: 157)

Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash, dia berkata, “Nabi memerintahkan untuk membunuh tokek dan menyebutnya fasiq kecil” (HR Muslim)

adalah kejijikan sang penulis hadist (cmiiw) tersebut ya kang?

Yang pasti cicak menjijikkan bagi sang penulis hadits.
Tetapi apakah dia menjijikkan untuk semua orang ... rasanya belum tentu.

Sebagaimana kecoak menjijikkan bagi saya tapi untuk semua orang ... rasanya belum tentu (khususnya para peneliti serangga)

Silancah wrote:

Yang pasti cicak menjijikkan bagi sang penulis hadits.
Tetapi apakah dia menjijikkan untuk semua orang ... rasanya belum tentu.

Jadi maksud si penulis hadits itu apa ya kang ?

apakah dia sedang ingin memberi tahu pembaca bahwa cicak itu binatang menjijikan ?

atau

dia sedang memberitahu pembaca bahwa dia (penulis) jijik kepada cicak ?

Silancah wrote:

Sebagaimana kecoak menjijikkan bagi saya tapi untuk semua orang ... rasanya belum tentu (khususnya para peneliti serangga)

Saya jadi tahu bagaimana cara ngerjain anda jika suatu waktu kita berjumpa

Mungkin, ini mungkin ya, kalau dengan bahasa sehari hari, maka bunyi hadist itu berbunyi sebagai berikut 'Janganlah kamu makan sesuatu yang membuat dirimu merasa jijik', maka lebih mudah dipahami maksudnya.

Djo wrote:

ayatnya itu : Allah mengharamkan yg buruk/jijik/khabits.

Jika yg khabits menurut kang Lancah belum tentu khabits jg bagi bro striker, apakah ini berarti juga sesuatu yg haram bagi kang Lancah belum tentu haram bagi bro striker ?

kalo babi kan ini jelas khabits bagi anda berdua, maka sudah jelas haram.

Meskipun itu merupakan halalan thayyiban dan ajib bagi saya.

Saya rasa maksud dari ayat itu "Allah mengharamkan yang buruk/khabits" merujuk kepada ayat2 pengharaman makanan yang berjumlah empat itu (babi, bangkai, darah, yang tidak disembelih dengan menyebutkan nama Allah)

Berikut tafsir Ibnu Katsir: "(He makes lawful for them the good things, and forbids them from the evil things,) meaning, he makes the Bahirah, Sa'ibah, Wasilah and Ham, etc., lawful. They were prohibitions that they invented which were only hard for themselves. He also forbids them from evil things, such as the flesh of the pig, Riba, and foods that were treated as lawful although Allah the Exalted had forbidden them."

Jadi apa yang diharamkan oleh Allah al Ghaffur adalah haram bagi saya dan haram pula untuk bro striker.

Tapi ukuran thayyib berbeda2 untuk setiap orang ...