|
| Kisah Nabi Nabi | |
|
+6Raihan Danielsan Djo Silancah samiaji striker bruce 10 posters | |
Pengirim | Message |
---|
Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 13th April 2011, 12:23 | |
| - T2Y wrote:
yah, dan karena sekarang sudah distandarisasi menghapalnya jauh lebih mudah kan ? :) Walaupun sekarang sudah distandarisasi belum tentu sekarang jauh lebih mudah menghapalnya ... karena jaman sekarang godaan/pengalihan semakin banyak. - T2Y wrote:
dari mana kita bisa tahu hapalannya sama, kang ? Bila mengikuti sejarah penyampaian dan penulisan Al Quran serta mengimani ayat di dalam Al Quran (bahwa Allah al Aziz akan menjamin kebenaran AL Quran) maka kita dapat menyimpulkan bahwa hapalan saat itu hingga jaman sekarang adalah sama - T2Y wrote:
nah, pada saat itu seharusnya usman pun berpikir seperti itu yah... jadi gak usah beralasan karena banyaknya penghapal yang tewas dalam perang maka harus dibukukan menurut versinya sendiri dan membakar yang lainnya. Standarisasi itu tidak semata2 karena banyaknya penghapal yang mati syahid tetapi juga, seperti yang sudah dijabarkan raihan, untuk menghilangkan kesalahpahaman bila membaca mushaf2 yang sudah ditambahi tulisan2 pemiliknya. Oleh karena itu dirasakan perlu untuk melakukan standarisasi ... - T2Y wrote:
menurut logika saya... kalau pada masa itu telah distandarisasi oleh kalifah yang berkuasa dengan melakukan pemusnahan mushaf2 versi lainnya, seiring berlalunya waktu entah beberapa generasi (saya rasa 2 atw 3 generasi sudah cukup) akan membuat suatu pemahaman kalau ayat2 yang asli adalah yang ada pada saat itu. apalagi para penghafal yang senior berkurang banyak karena tewas dalam perang dan lanjut usia, dengan sendirinya generasi berikutnya akan bergantung pada apa yang mereka punyai pada saat itu yaitu mushaf versi usman. Mushaf versi Usman yang berisi ayat2 yang disampaikan oleh Rasulullah SAW ... tidak ada yang hilang satu pun juga :) - T2Y wrote:
saya juga pengen lihat seberapa adilnya mereka memperlakukan non muslim. entah seperti yang anda, Saudara Raihan, Kang Blueyy dll sering bicarakan/jelaskan atw malah justru sebaliknya. kira2 ada gak pemimpin yang kompeten menjadi khalifah menurut anda ? :) Saat ini? Saya belum melihat ada sosok yang pantas ... mulai dari para pemimpin di Timur Tengah sampai pimpinan di Asia Selatan/Tenggara ... Tapi semua memang membutuhkan proses ... seperti yang terjadi di Tunisia dan Mesir. Siapa yang menyangka bahwa Mubarak akan jatuh dalam waktu singkat? Siapa tahu dalam waktu singkat akan muncul pimpinan yang shaleh dan adil untuk memimpin umat muslim di seluruh dunia. Wallahu 'alam | |
| | | Djo Perwira Pertama
Jumlah posting : 794 Join date : 28.01.11
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 13th April 2011, 12:36 | |
| - Raihan Danielsan wrote:
Hanya al-Quran saja, tidak dg kitab lainnya. Allah berfirman,
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kamilah yang menjaganya.” (QS. Al Hajr: 9) Nah ini cukup aneh. Apakah firman Allah dalam taurat dan injil tidak penting, sehingga Allah membiarkan orang2 israel, terutama si paulus kafirun itu mengacak2 dan mengotori Firman allah yg asli ? apakah isi firman Allah dalam taurat dan injil tidak equal (setara dan sederajad) dgn firman Allah dalam Alquran ? Atau memang ada firman Allah yg kadarnya lebih rendah, sehingga tidak perlu dipandang utk dimasukkan dlm sebuah kitab suci, seperti halnya aliran ahmadiyah ? | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 13th April 2011, 12:50 | |
| - Djo wrote:
Saya terus terang heran plus bingung dgn pola pikir muslim kang.
Cerita2 dalam PL itu terjadi di Israel, dan orang israel mengakuinya sbg sebuah sejarah / kebenaran.
Kalaupun itu adalah sebuah cerita fiksi, yg jelas mereka menerima itu sbg pesan moral yg dpt mereka gunakan dalam kehidupan mrk.
Lalu, urusannya apa dgn bangsa lain, mau ngaduk2 urusan dalam negeri, pake minta2 bukti segala ? Begini bro ... Dari satu sisi kita tentunya sepakat bahwa untuk meyakini sesuatu itu adalah sebuah kebenaran ... maka diperlukan bukti yang nyata (seperti yang diminta oleh bro sendiri di atas kepada umat muslim) entah berupa fakta/bukti sejarah atau kesaksian. Rekan2 Kristiani selalu mengatakan bahwa kebenaran isi Alkitab itu (baik PL maupun PB) bisa dibuktikan dengan fakta sejarah dan kesaksian. Seharusnya tidak keberatan untuk menyajikan bukti-bukti sejarah bahwa apa yang diyakini itu sebagai sebuah kebenaran yang tidak terbantahkan. Dengan begitu anda tidak akan disebut sebagai orang yang bagaikan dicocok hidungnya ... mengikuti apa saja yang dikisahkan dan didokumentasikan oleh orang2 Israel. Kecuali kalau Anda mengatakan, saya mengimani bahwa cerita menurut orang Israel itu benar. Nah, kalau dilihat dari sisi ini maka selesai sudah persoalannya. Tetapi bila begitu adanya, janganlah mengatakan bahwa kisah di PL bisa dibuktikan dengan fakta/bukti sejarah dan kesaksian. - Djo wrote:
Maksud sy begini.
Yg mengklaim bahwa cerita alkitab itu palsu kan Alquran. Maka yg harus membuktikan itu ya Alquran, sbg pihak penggugat. Kalau saya pribadi ... saya menggunakan iman dalam permasalahan Al Quran dan Alkitab. Saya mengikuti apa yang dikatakan (diwahyukan) oleh Sang Khalik sehingga saya tidak berusaha untuk membuktikan klaim tersebut. Tapi dalam diskusi ini saya mencoba mengikuti arus pembicaraan antara anda dan sriker ... dan mengambil posisi sebagai orang awam/atheis. | |
| | | Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 13th April 2011, 15:23 | |
| - T2Y wrote:
saya rasa anda juga pernah baca bagaimana zaid mempertanyakan "kenapa usman melakukan hal yang nabi sendiri tidak melakukannya ?" apakah usman juga mendapat wahyu atw atas suruhan ruhul qudus dalam menstandarisasi Al Quran atw atas inisiatif sendiri ?
@mas T2Y Ya, hampir sebagian sahabat pada awalnya mempertanyakan inisiatif Ustman untuk mengembalikan bacaan al-Quran dg hanya satu bacaan (dialek), dg mengesampingkan bacaan lainnya dg memusnahkan semua mushaf. Mereka yg menanyakan inisiatif Ustman itu beralasan bahwa Nabi SAW membolehkan al-Quran dibaca dg beragam bacaan (dialek) yg dikuasai oleh beragam suku dan kabilah Arab pada saat itu. Terutama Ibnu Mas’ud yg pada awalnya menolak paling keras, namun kemudian ia menerimanya setelah mengetahui alasan pemusnahan atau pembakaran semua mushaf oleh Ustman. - T2Y wrote:
apakah tidak mungkin kalau ada unsur2 politik didalamnya ? saya membaca bahwa umat Islam yang telah terpecah ke dalam sekte Syiah menyatakan bahwa ada 500 ayat telah dihilangkan dari mushaf sebenarnya, termasuk ayat-ayat yang mengkonfirmasikan tentang Ali sebagai penerus kepemimpinan Muhammad dari ‘ahlul bayt’. Menurut mereka, pemerintahan Islam saat ini adalah pemerintahan yang kafir (impious) dan tak dikehendaki Allah:
The extreme Sh`ia, the Rafidis, alleged that the impious rulers had expunged from the mushaf some 500 verses including those which most unambiguously marked out `Ali as the appointed successor to the Prophet.... The rebels against `Uthman, justifying their revolt, enumerated amongst their grievances their resentment at his 'having expunged the mushafs.' (Abu Bakr `Abdullah b. abi Da'ud, "K. al Masahif", ed. A. Jeffery, Cairo, 1936/1355, p. 36)
Jika klaim Shiah ini benar, maka ada banyak sekali ayat dari Qur’an yang telah hilang. Dan siapa yg lebih merasa punya otoritas untuk mengatakan bahwa Shiah itu salah?
sekali lagi... waalahualam sebab mushaf2 yang lain telah dihilangkan oleh penguasa pada saat itu.
Tidak semua pengikut Syiah menerima riwayat itu. Seperti kita ketahui Syiah adalah pengikut Ali ra. yg lahir karena adanya pertikaian politik kekhalifahan sepeninggal Nabi SAW. Ali ra. menduduki kekhalifahan setelah era Ustman. Logikanya, kalau memang ada perubahan al-Quran yg dilakukan pada era kepemimpinan Ustman, pastilah Ali ra. sebagai khalifah pengganti tidak akan berdiam diri, karena sama halnya beliau mendukung kesesatan dg membiarkan firman Allah didustakan, serta membiarkan kaum muslimin tersesat berabad-abad hingga akhir zaman, dan hal itu sudah jelas balasannya bagi pendusta ayat-ayat Allah (al-A’raff: 40).... dan lagi riwayat Syiah itu telah mengingkari dan bertentangan dg firman Allah pada surat al- Hajr: 9. Jadi, sudah jelaslah riwayat Syiah itu tertolak. | |
| | | Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 13th April 2011, 15:28 | |
| - Djo wrote:
- Raihan Danielsan wrote:
Hanya al-Quran saja, tidak dg kitab lainnya. Allah berfirman,
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kamilah yang menjaganya.” (QS. Al Hajr: 9) Nah ini cukup aneh.
Apakah firman Allah dalam taurat dan injil tidak penting, sehingga Allah membiarkan orang2 israel, terutama si paulus kafirun itu mengacak2 dan mengotori Firman allah yg asli ?
apakah isi firman Allah dalam taurat dan injil tidak equal (setara dan sederajad) dgn firman Allah dalam Alquran ?
Atau memang ada firman Allah yg kadarnya lebih rendah, sehingga tidak perlu dipandang utk dimasukkan dlm sebuah kitab suci, seperti halnya aliran ahmadiyah ?
@Mas Djo Memang tidak ada penjelasan kenapa hanya al-Quran yg dijaga dari segala bentuk perubahan oleh Allah SWT..... Namun kemungkinan secara logika dapat dijelaskan. Yaitu berkaitan dg estafet kenabian. Allah selalu menurunkan Nabi setelah era Nabi sebelumnya dan masing-masing diberi Kitab. Setelah era Nabi Musa yg membawa Taurat, Allah menurunkan Nabi Isa dg membawa Injil, mengganti Taurat yg telah dirubah-rubah. Kemudian Allah menurunkan Nabi Muhammad SAW, sebagai Nabi terakhir hingga akhir zaman dg membawa al-Quran menggantikan Injil yg telah dirubah-rubah. Karena tidak ada lagi Nabi setelah era kenabian Muhammad SAW, maka Allah menjaga al-Quran hingga akhir zaman. Wallahu a’lam. | |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 13th April 2011, 15:55 | |
| - Raihan Danielsan wrote:
- T2Y wrote:
saya rasa anda juga pernah baca bagaimana zaid mempertanyakan "kenapa usman melakukan hal yang nabi sendiri tidak melakukannya ?" apakah usman juga mendapat wahyu atw atas suruhan ruhul qudus dalam menstandarisasi Al Quran atw atas inisiatif sendiri ?
@mas T2Y
Ya, hampir sebagian sahabat pada awalnya mempertanyakan inisiatif Ustman untuk mengembalikan bacaan al-Quran dg hanya satu bacaan (dialek), dg mengesampingkan bacaan lainnya dg memusnahkan semua mushaf. Mereka yg menanyakan inisiatif Ustman itu beralasan bahwa Nabi SAW membolehkan al-Quran dibaca dg beragam bacaan (dialek) yg dikuasai oleh beragam suku dan kabilah Arab pada saat itu. Terutama Ibnu Mas’ud yg pada awalnya menolak paling keras, namun kemudian ia menerimanya setelah mengetahui alasan pemusnahan atau pembakaran semua mushaf oleh Ustman.
- T2Y wrote:
apakah tidak mungkin kalau ada unsur2 politik didalamnya ? saya membaca bahwa umat Islam yang telah terpecah ke dalam sekte Syiah menyatakan bahwa ada 500 ayat telah dihilangkan dari mushaf sebenarnya, termasuk ayat-ayat yang mengkonfirmasikan tentang Ali sebagai penerus kepemimpinan Muhammad dari ‘ahlul bayt’. Menurut mereka, pemerintahan Islam saat ini adalah pemerintahan yang kafir (impious) dan tak dikehendaki Allah:
The extreme Sh`ia, the Rafidis, alleged that the impious rulers had expunged from the mushaf some 500 verses including those which most unambiguously marked out `Ali as the appointed successor to the Prophet.... The rebels against `Uthman, justifying their revolt, enumerated amongst their grievances their resentment at his 'having expunged the mushafs.' (Abu Bakr `Abdullah b. abi Da'ud, "K. al Masahif", ed. A. Jeffery, Cairo, 1936/1355, p. 36)
Jika klaim Shiah ini benar, maka ada banyak sekali ayat dari Qur’an yang telah hilang. Dan siapa yg lebih merasa punya otoritas untuk mengatakan bahwa Shiah itu salah?
sekali lagi... waalahualam sebab mushaf2 yang lain telah dihilangkan oleh penguasa pada saat itu.
Tidak semua pengikut Syiah menerima riwayat itu. Seperti kita ketahui Syiah adalah pengikut Ali ra. yg lahir karena adanya pertikaian politik kekhalifahan sepeninggal Nabi SAW. Ali ra. menduduki kekhalifahan setelah era Ustman. Logikanya, kalau memang ada perubahan al-Quran yg dilakukan pada era kepemimpinan Ustman, pastilah Ali ra. sebagai khalifah pengganti tidak akan berdiam diri, karena sama halnya beliau mendukung kesesatan dg membiarkan firman Allah didustakan, serta membiarkan kaum muslimin tersesat berabad-abad hingga akhir zaman, dan hal itu sudah jelas balasannya bagi pendusta ayat-ayat Allah (al-A’raff: 40).... dan lagi riwayat Syiah itu telah mengingkari dan bertentangan dg firman Allah pada surat al- Hajr: 9. Jadi, sudah jelaslah riwayat Syiah itu tertolak.
MAS BROOOOOOO... I misssed you :) wah aku tampaknya ketinggalan kereta nih, menyimak dulu aja deh :) aku sdh accept tantangannya lho mas bro, and daku sdh jalan!! your move now!! | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 14th April 2011, 11:24 | |
| - Silancah wrote:
- T2Y wrote:
yah, dan karena sekarang sudah distandarisasi menghapalnya jauh lebih mudah kan ? :) Walaupun sekarang sudah distandarisasi belum tentu sekarang jauh lebih mudah menghapalnya ... karena jaman sekarang godaan/pengalihan semakin banyak. yah, zaman dulu juga banyak faktor yang menyusahkan kang... :) beberapa diantaranya itulah yang menjadi alasan yang sangat krusial sehingga usman merasa perlu menstandarisasi hafalan2 yang ada, kan... - Quote :
- T2Y wrote:
dari mana kita bisa tahu hapalannya sama, kang ? Bila mengikuti sejarah penyampaian dan penulisan Al Quran serta mengimani ayat di dalam Al Quran (bahwa Allah al Aziz akan menjamin kebenaran AL Quran) maka kita dapat menyimpulkan bahwa hapalan saat itu hingga jaman sekarang adalah sama yup, patokan dasarnya memang adalah iman... :) - Quote :
- T2Y wrote:
nah, pada saat itu seharusnya usman pun berpikir seperti itu yah... jadi gak usah beralasan karena banyaknya penghapal yang tewas dalam perang maka harus dibukukan menurut versinya sendiri dan membakar yang lainnya. Standarisasi itu tidak semata2 karena banyaknya penghapal yang mati syahid tetapi juga, seperti yang sudah dijabarkan raihan, untuk menghilangkan kesalahpahaman bila membaca mushaf2 yang sudah ditambahi tulisan2 pemiliknya. Oleh karena itu dirasakan perlu untuk melakukan standarisasi ... tidak semata2 mungkin, tapi itu tidak merubah fakta kalau salah satu alasannya adalah usman merasa takut kalau pada akhirnya penghafal2 yang sealiran dengannya akan habis, makanya menstandarisasi menjadi Al Quran yang ada saat ini. - Quote :
- T2Y wrote:
menurut logika saya... kalau pada masa itu telah distandarisasi oleh kalifah yang berkuasa dengan melakukan pemusnahan mushaf2 versi lainnya, seiring berlalunya waktu entah beberapa generasi (saya rasa 2 atw 3 generasi sudah cukup) akan membuat suatu pemahaman kalau ayat2 yang asli adalah yang ada pada saat itu. apalagi para penghafal yang senior berkurang banyak karena tewas dalam perang dan lanjut usia, dengan sendirinya generasi berikutnya akan bergantung pada apa yang mereka punyai pada saat itu yaitu mushaf versi usman. Mushaf versi Usman yang berisi ayat2 yang disampaikan oleh Rasulullah SAW ... tidak ada yang hilang satu pun juga :) mushaf versi usman memang tidak hilang, malah jadi patokan Al Quran yang ada sekarang ini, kang... yang hilang itu mushaf2 yang tidak sama dengan hafalan dia karena sudah dibakar habis. - Quote :
- T2Y wrote:
saya juga pengen lihat seberapa adilnya mereka memperlakukan non muslim. entah seperti yang anda, Saudara Raihan, Kang Blueyy dll sering bicarakan/jelaskan atw malah justru sebaliknya. kira2 ada gak pemimpin yang kompeten menjadi khalifah menurut anda ? :) Saat ini? Saya belum melihat ada sosok yang pantas ... mulai dari para pemimpin di Timur Tengah sampai pimpinan di Asia Selatan/Tenggara ... Tapi semua memang membutuhkan proses ... seperti yang terjadi di Tunisia dan Mesir. Siapa yang menyangka bahwa Mubarak akan jatuh dalam waktu singkat? Siapa tahu dalam waktu singkat akan muncul pimpinan yang shaleh dan adil untuk memimpin umat muslim di seluruh dunia.
Wallahu 'alam wah, seperti Ratu Adil ya, kang ? :) |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 14th April 2011, 11:38 | |
| - Raihan Danielsan wrote:
- T2Y wrote:
saya rasa anda juga pernah baca bagaimana zaid mempertanyakan "kenapa usman melakukan hal yang nabi sendiri tidak melakukannya ?" apakah usman juga mendapat wahyu atw atas suruhan ruhul qudus dalam menstandarisasi Al Quran atw atas inisiatif sendiri ?
@mas T2Y
Ya, hampir sebagian sahabat pada awalnya mempertanyakan inisiatif Ustman untuk mengembalikan bacaan al-Quran dg hanya satu bacaan (dialek), dg mengesampingkan bacaan lainnya dg memusnahkan semua mushaf. Mereka yg menanyakan inisiatif Ustman itu beralasan bahwa Nabi SAW membolehkan al-Quran dibaca dg beragam bacaan (dialek) yg dikuasai oleh beragam suku dan kabilah Arab pada saat itu. Terutama Ibnu Mas’ud yg pada awalnya menolak paling keras, namun kemudian ia menerimanya setelah mengetahui alasan pemusnahan atau pembakaran semua mushaf oleh Ustman. jadi apa alasan usman pada saat itu ? apakah usman juga mendapat wahyu atw atas suruhan ruhul qudus dalam menstandarisasi Al Quran atw atas inisiatif sendiri ? saya rasa yang terakhir itulah jawabannya kan ? - Quote :
- T2Y wrote:
apakah tidak mungkin kalau ada unsur2 politik didalamnya ? saya membaca bahwa umat Islam yang telah terpecah ke dalam sekte Syiah menyatakan bahwa ada 500 ayat telah dihilangkan dari mushaf sebenarnya, termasuk ayat-ayat yang mengkonfirmasikan tentang Ali sebagai penerus kepemimpinan Muhammad dari ‘ahlul bayt’. Menurut mereka, pemerintahan Islam saat ini adalah pemerintahan yang kafir (impious) dan tak dikehendaki Allah:
The extreme Sh`ia, the Rafidis, alleged that the impious rulers had expunged from the mushaf some 500 verses including those which most unambiguously marked out `Ali as the appointed successor to the Prophet.... The rebels against `Uthman, justifying their revolt, enumerated amongst their grievances their resentment at his 'having expunged the mushafs.' (Abu Bakr `Abdullah b. abi Da'ud, "K. al Masahif", ed. A. Jeffery, Cairo, 1936/1355, p. 36)
Jika klaim Shiah ini benar, maka ada banyak sekali ayat dari Qur’an yang telah hilang. Dan siapa yg lebih merasa punya otoritas untuk mengatakan bahwa Shiah itu salah?
sekali lagi... waalahualam sebab mushaf2 yang lain telah dihilangkan oleh penguasa pada saat itu.
Tidak semua pengikut Syiah menerima riwayat itu. Seperti kita ketahui Syiah adalah pengikut Ali ra. yg lahir karena adanya pertikaian politik kekhalifahan sepeninggal Nabi SAW. Ali ra. menduduki kekhalifahan setelah era Ustman. Logikanya, kalau memang ada perubahan al-Quran yg dilakukan pada era kepemimpinan Ustman, pastilah Ali ra. sebagai khalifah pengganti tidak akan berdiam diri, karena sama halnya beliau mendukung kesesatan dg membiarkan firman Allah didustakan, serta membiarkan kaum muslimin tersesat berabad-abad hingga akhir zaman, dan hal itu sudah jelas balasannya bagi pendusta ayat-ayat Allah (al-A’raff: 40).... dan lagi riwayat Syiah itu telah mengingkari dan bertentangan dg firman Allah pada surat al- Hajr: 9. Jadi, sudah jelaslah riwayat Syiah itu tertolak.
yang saya tekankan adalah, pada saat itu baik hadist atw pun AQ menjadi suatu faktor pendukung dalam perebutan kekuasaan atw politik. dan masalah syiah terbagi menjadi berapa golongan itu bukan jadi point saya, seperti juga hadist sahih yang bagi sebagian ulama bila tidak sesuai dengan apa yang mereka percayai juga merupakan hadist maudhu atw sahih. so... yang mana yang benar ??? waalahualam... sebab tidak ada lagi yang bisa kita pelajari dan telaah karena mushaf2 yang lain sudah dibakar dengan sengaja entah untuk alasan yang seperti apa.
Terakhir diubah oleh T2Y tanggal 14th April 2011, 11:45, total 1 kali diubah |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 14th April 2011, 11:42 | |
| - Quote :
- Memang tidak ada penjelasan kenapa hanya al-Quran yg dijaga dari segala bentuk perubahan oleh Allah SWT.....
jadi ini cuma merupakan salah satu (dari sekian banyak) self proclaim yang tidak berdasar atw tidak dapat dibuktikan kebenarannya dari sebuah kitab yang konon adalah yang terbenar. |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 14th April 2011, 12:13 | |
| - T2Y wrote:
yah, zaman dulu juga banyak faktor yang menyusahkan kang... :) beberapa diantaranya itulah yang menjadi alasan yang sangat krusial sehingga usman merasa perlu menstandarisasi hafalan2 yang ada, kan... Wah, kalau berandai2 seperti ini tidak akan ada habisnya. Kita sudah saja ya ... saya terima argumen Anda walaupun saya tidak setuju dengannya. - T2Y wrote:
mushaf versi usman memang tidak hilang, malah jadi patokan Al Quran yang ada sekarang ini, kang... yang hilang itu mushaf2 yang tidak sama dengan hafalan dia karena sudah dibakar habis. Bukan hafalan beliau semata ... tetapi dengan hafalan para sahabat yang lain pula. Jadi sesungguhnya mushaf versi Usman itu bukan mushaf berdasarkan hapalan Usman ... tetapi mushaf berdasarkan hapalan Rasulullah SAW yang juga dihapal oleh sahabat2 beliau. | |
| | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 14th April 2011, 12:18 | |
| - T2Y wrote:
- jadi ini cuma merupakan salah satu (dari sekian banyak) self proclaim yang tidak berdasar atw tidak dapat dibuktikan kebenarannya dari sebuah kitab yang konon adalah yang terbenar.
Pada akhirnya kita kembali kepada iman bahwa apa yang di dalam Kitab Suci yang kita yakini adalah yang terbenar ... sebagaimana Anda (misalnya) mengimani kitab2 PL yang disampaikan secara turun temurun oleh bangsa Israel tidak memungkinkan mengandung kesalahan fakta sedikit pun di dalamnya walaupun tidak ada bukti sejarah atau kesaksian lain yang mendukungnya selain apa yang tertuliskan di dalam Alkitab ;) | |
| | | samiaji Calon Perwira
Jumlah posting : 392 Join date : 26.02.11 Age : 46
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 14th April 2011, 13:09 | |
| Dear All,
Memang diskusi mengenai ke-iman-an terhadap kitab suci tidak ada habis-habisnya... Bisakah kita menerima bahwa pemahaman dan keyakinan orang lain berbeda dengan kita (dalam hal ini tentang nabi Ibrahim / Abraham)
Kalau boleh saya meringkas diskusi kita selama ini : Perbedaan-perbedaan mendasar mengenai kisah nabi Ibrahim / Abraham # Di Alquran diceritakan kisah nabi sewaktu kecil dan orangtua nya yang kafir # Di Alquran nabi bisa menemukan Allah dengan perenungan, sedangkan di Alkitab Allah yang memanggil nabi # Kisah mujizat tahan dibakar tidak ada di Alkitab (bahkan tdak ada mujizat yang dilakukan oleh Abraham) # Kisah paling mencolok adalah tentang siapa yang hendak dikorbankan, Ismail ataukah Ishak # Islam menyebut nabi Ibrahim sebagai orang yang sabar dan saleh (taat) saat diperintahkan untuk menyembelih anaknya # Kristen menyebut Abraham sebagai Bapak orang percaya ("Allah yang akan menyediakan korban bakaran..")
Bisakah kita teruskan dengan kisah lainnya, misalnya Nabi Musa... ?
Salam damai. | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 14th April 2011, 13:18 | |
| - Silancah wrote:
- T2Y wrote:
- jadi ini cuma merupakan salah satu (dari sekian banyak) self proclaim yang tidak berdasar atw tidak dapat dibuktikan kebenarannya dari sebuah kitab yang konon adalah yang terbenar.
Pada akhirnya kita kembali kepada iman bahwa apa yang di dalam Kitab Suci yang kita yakini adalah yang terbenar ... sebagaimana Anda (misalnya) mengimani kitab2 PL yang disampaikan secara turun temurun oleh bangsa Israel tidak memungkinkan mengandung kesalahan fakta sedikit pun di dalamnya walaupun tidak ada bukti sejarah atau kesaksian lain yang mendukungnya selain apa yang tertuliskan di dalam Alkitab ;) iya kalau itu mah... masalahnya kitab PL kan yang jadi landasan penulisan2 kitab sebelumnya. lagi pula tidak ada tuduhan2 seperti yang ada dikitab selanjutnya. sebuah tuduhan bila tidak dapat dibuktikan maka... ??? |
| | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| | | | Silancah Perwira Menengah
Jumlah posting : 1492 Join date : 29.01.11 Lokasi : Bandung Barat
| | | | Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 15th April 2011, 09:19 | |
| - T2Y wrote:
jadi apa alasan usman pada saat itu ? apakah usman juga mendapat wahyu atw atas suruhan ruhul qudus dalam menstandarisasi Al Quran atw atas inisiatif sendiri ? saya rasa yang terakhir itulah jawabannya kan ?
Kan udah dijawab pada postingan sebelumnya, mas T2Y. - T2Y wrote:
yang saya tekankan adalah, pada saat itu baik hadist atw pun AQ menjadi suatu faktor pendukung dalam perebutan kekuasaan atw politik.
Saya tidak mengerti kenapa mas T2Y masih berputar-putar pada masalah yg sama, yaitu masalah al-Quran dirubah untuk kepentingan kekuasaan, walaupun sudah dijelaskan menurut sejarah, ayat al-Quran dan logika bahwa perubahan itu tidak pernah ada. Dan pernyataan al-Quran dirubah untuk kepentingan kekuasaan hanyalah sebuah dugaan dari mas T2Y tanpa didukung referensi yg kuat, kecuali hanya satu referensi lemah yg dikemukakan oleh mas T2Y, yaitu riwayat Syiah, yg justru riwayat itu ditolak oleh pengikut terbesar Syiah sendiri, yaitu Syiah Imamiah. Sebagaimana yg terdapat dalam buku Abu Ja’far yg berjudul al-Umm : “Sesungguhnya keyakinan kami tentang al-Quran yang diwahyukan Allah kepada Nabi-Nya, Muhammad adalah semua yang terkandung dalam mushaf yang ada di tangan kaum muslimin, tidaklah lebih. Jumlah surat yang dikenal kaum muslimin adalah 114 surat, sementara menurut kami, Syiah adalah surat adh-Duha dan surat Asy-Syarh menjadi satu surat, begitu juga surat al-Fill dan surat Quraisy, serta surat al-Anfaal dan surat at-Taubah. Adapun yang dinisbatkan kepada kami, bahwa al-Quran lebih dari itu, maka itu adalah bohong” - T2Y wrote:
sebab tidak ada lagi yang bisa kita pelajari dan telaah karena mushaf2 yang lain sudah dibakar dengan sengaja entah untuk alasan yang seperti apa.
Mas T2Y sering menanyakan hal yg sama walaupun telah dijelaskan. Kan sudah diterangkan sebelumnya, alasan kenapa Ustman melakukan pemusnahan mushaf..... Akan saya jelaskan lagi lebih detail, dan saya harap mas T2Y tidak ada lagi melakukan pengulangan pertanyaan yg sama. Beberapa alasan yg menjadi kebijakan Ustman dalam memusnahkan mushaf : 1. Mengembalikan al-Quran menjadi satu bacaan (dialek) yg tadinya beragam bacaan pada mushaf-mushaf sahabat , yaitu menjadikan al-Quran seperti bacaan yang diterima dari Nabi SAW, karena Ustman melihat adanya potensi perpecahan umat, disebabkan saling mengkalim bahwa bacaannya paling baik dibandingkan bacaan lainnya. 2. Adanya catatan-catatan tambahan mengenai penjelasan suatu ayat pada muhsaf-mushaf para sahabat yg ditaruh pada akhir, di atas maupun di bawah ayat, sedangkan catatan-catatan penjelasan ayat itu masing-masing sahabat redaksinya tidak sama.yg dikhawatirkan bagi yg membacanya dianggap bahwa catatan penjelasan ayat itu bagian dari ayat al-Quran. 3. Adanya ayat-ayat yg dinasakh bacaannya, tapi masih ada dalam mushaf-musahf tersebut. Kalau masih belum jelas juga, saya tidak tahu harus menerangkan bagaimana lagi. | |
| | | Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 15th April 2011, 09:26 | |
| - T2Y wrote:
-
- Quote :
- Memang tidak ada penjelasan kenapa hanya al-Quran yg dijaga dari segala bentuk perubahan oleh Allah SWT.....
jadi ini cuma merupakan salah satu (dari sekian banyak) self proclaim yang tidak berdasar atw tidak dapat dibuktikan kebenarannya dari sebuah kitab yang konon adalah yang terbenar. Al-Quran bukanlah buku sejarah yg menceritakan sesuatu secara detil. Al_Quran adalah merupakan petunjuk bagi umat manusia yg menjelaskan secara global mengenai apa diperlukan bagi umat manusia. Jadi tidak semua pertanyaan harus ada jawabannya seperti yg kita inginkan dari al-Quran, dan menganggap al-Quran mesin pencari semacami Mr. Google. Dapatkah kita membayangkan bahwa al-Quran yg ada sekarang ini yg diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun lamanya itu, bilamana al-Quran harus menjelaskan segala sesuatunya secara detil, berapa lama waktu yg dibutuhkan dan betapa tebalnya al-Quran ? Disamping berisi ajaran Ketuhanan, akhlak, hukum halal haram, dsb, ada 25 Nabi yg dikisahkan dalam al-Quran. Bagaimana tebalnya al-Quran, jika mengisahkan kehidupan para Nabi yg begitu banyaknya secara detil seperti penulisan sejarah ? Apalagi kalau kita berbicara tafsir. Seperti halnya tafsir Ibnu Katsir dan tafsir al-Misbah yg rata-rata terdiri 15 jilid buku setebal al-Quran.... Wallahu a’lam Walaupun al-Quran hanya menjelaskan secara global, namun kita dapat mencari tahu segala sesuatunya dari al-Quran, kalau kita mau menggunakan akal pikiran kita... Contoh sederhana, kalau ada pertanyaan, kenapa tiap Nabi diberi mukjizat yg berbeda ? Kalau kita mau cari alasan jawaban langsung di dalam al-Quran, pasti tidak akan ketemu.... tapi kita dapat menggunakan akal pikiran kita untuk mencari tahu di dalam al-Quran dg melihat kisah para Nabi dalam menghadapi musush-musuhnya. Kenapa Nabi Musa dibekali mukjizat tongkat yg dapat berubah jadi ular dan membelah lautan? Kenapa Nabi Isa dibekali mukjizat dibidang kedokteran dan menghidupkan orang mati ? .... Jika kita mau menalaah kisah-kisah itu, kita dapat menyimpulkan dan akan dapat cari tahu jawabannya, kenapa Allah memberikan mukjizat yg berbeda kepada para Nabi. Begitu pula terhadap Kitab-Kitab-Nya. Berfikir itulah kuncinya. Allah berfirman, “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” (QS. An-Nahl : 44). :) | |
| | | Tamu Tamu
| | | | striker Perwira Menengah
Jumlah posting : 1393 Join date : 03.02.11
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 17th April 2011, 10:17 | |
| - Raihan Danielsan wrote:
- T2Y wrote:
-
- Quote :
- Memang tidak ada penjelasan kenapa hanya al-Quran yg dijaga dari segala bentuk perubahan oleh Allah SWT.....
jadi ini cuma merupakan salah satu (dari sekian banyak) self proclaim yang tidak berdasar atw tidak dapat dibuktikan kebenarannya dari sebuah kitab yang konon adalah yang terbenar.
Al-Quran bukanlah buku sejarah yg menceritakan sesuatu secara detil. Al_Quran adalah merupakan petunjuk bagi umat manusia yg menjelaskan secara global mengenai apa diperlukan bagi umat manusia. Jadi tidak semua pertanyaan harus ada jawabannya seperti yg kita inginkan dari al-Quran, dan menganggap al-Quran mesin pencari semacami Mr. Google.
Dapatkah kita membayangkan bahwa al-Quran yg ada sekarang ini yg diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun lamanya itu, bilamana al-Quran harus menjelaskan segala sesuatunya secara detil, berapa lama waktu yg dibutuhkan dan betapa tebalnya al-Quran ? Disamping berisi ajaran Ketuhanan, akhlak, hukum halal haram, dsb, ada 25 Nabi yg dikisahkan dalam al-Quran. Bagaimana tebalnya al-Quran, jika mengisahkan kehidupan para Nabi yg begitu banyaknya secara detil seperti penulisan sejarah ? Apalagi kalau kita berbicara tafsir. Seperti halnya tafsir Ibnu Katsir dan tafsir al-Misbah yg rata-rata terdiri 15 jilid buku setebal al-Quran.... Wallahu a’lam
Walaupun al-Quran hanya menjelaskan secara global, namun kita dapat mencari tahu segala sesuatunya dari al-Quran, kalau kita mau menggunakan akal pikiran kita... Contoh sederhana, kalau ada pertanyaan, kenapa tiap Nabi diberi mukjizat yg berbeda ? Kalau kita mau cari alasan jawaban langsung di dalam al-Quran, pasti tidak akan ketemu.... tapi kita dapat menggunakan akal pikiran kita untuk mencari tahu di dalam al-Quran dg melihat kisah para Nabi dalam menghadapi musush-musuhnya. Kenapa Nabi Musa dibekali mukjizat tongkat yg dapat berubah jadi ular dan membelah lautan? Kenapa Nabi Isa dibekali mukjizat dibidang kedokteran dan menghidupkan orang mati ? .... Jika kita mau menalaah kisah-kisah itu, kita dapat menyimpulkan dan akan dapat cari tahu jawabannya, kenapa Allah memberikan mukjizat yg berbeda kepada para Nabi. Begitu pula terhadap Kitab-Kitab-Nya. Berfikir itulah kuncinya.
Allah berfirman, “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” (QS. An-Nahl : 44).
:) Ilmu yg BERMANFAAT mas BRO :) | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 18th April 2011, 10:56 | |
| |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 18th April 2011, 11:03 | |
| - Raihan Danielsan wrote:
- T2Y wrote:
-
- Quote :
- Memang tidak ada penjelasan kenapa hanya al-Quran yg dijaga dari segala bentuk perubahan oleh Allah SWT.....
jadi ini cuma merupakan salah satu (dari sekian banyak) self proclaim yang tidak berdasar atw tidak dapat dibuktikan kebenarannya dari sebuah kitab yang konon adalah yang terbenar.
Al-Quran bukanlah buku sejarah yg menceritakan sesuatu secara detil. Al_Quran adalah merupakan petunjuk bagi umat manusia yg menjelaskan secara global mengenai apa diperlukan bagi umat manusia. Jadi tidak semua pertanyaan harus ada jawabannya seperti yg kita inginkan dari al-Quran, dan menganggap al-Quran mesin pencari semacami Mr. Google.
Dapatkah kita membayangkan bahwa al-Quran yg ada sekarang ini yg diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun lamanya itu, bilamana al-Quran harus menjelaskan segala sesuatunya secara detil, berapa lama waktu yg dibutuhkan dan betapa tebalnya al-Quran ? Disamping berisi ajaran Ketuhanan, akhlak, hukum halal haram, dsb, ada 25 Nabi yg dikisahkan dalam al-Quran. Bagaimana tebalnya al-Quran, jika mengisahkan kehidupan para Nabi yg begitu banyaknya secara detil seperti penulisan sejarah ? Apalagi kalau kita berbicara tafsir. Seperti halnya tafsir Ibnu Katsir dan tafsir al-Misbah yg rata-rata terdiri 15 jilid buku setebal al-Quran.... Wallahu a’lam
Walaupun al-Quran hanya menjelaskan secara global, namun kita dapat mencari tahu segala sesuatunya dari al-Quran, kalau kita mau menggunakan akal pikiran kita... Contoh sederhana, kalau ada pertanyaan, kenapa tiap Nabi diberi mukjizat yg berbeda ? Kalau kita mau cari alasan jawaban langsung di dalam al-Quran, pasti tidak akan ketemu.... tapi kita dapat menggunakan akal pikiran kita untuk mencari tahu di dalam al-Quran dg melihat kisah para Nabi dalam menghadapi musush-musuhnya. Kenapa Nabi Musa dibekali mukjizat tongkat yg dapat berubah jadi ular dan membelah lautan? Kenapa Nabi Isa dibekali mukjizat dibidang kedokteran dan menghidupkan orang mati ? .... Jika kita mau menalaah kisah-kisah itu, kita dapat menyimpulkan dan akan dapat cari tahu jawabannya, kenapa Allah memberikan mukjizat yg berbeda kepada para Nabi. Begitu pula terhadap Kitab-Kitab-Nya. Berfikir itulah kuncinya. mas, buat yang merasa nuduh tentu merasa gak harus dijelaskan tentang tuduhannya. tapi buat yang merasa tertuduh tentu wajar kalau minta penjelasan dari tuduhan itu. - Quote :
Allah berfirman, “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” (QS. An-Nahl : 44).
:) ayat yang menarik... :) terangin dong bagaimana Allah menjaga Al Quran sedang kitab2 sebelumnya tidak dijaga Allah ? terangin dong tentang kisah penyaliban dan atw siapa orang yang disalib yang menyerupai Dia ? |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 18th April 2011, 11:16 | |
| - Raihan Danielsan wrote:
- T2Y wrote:
jadi apa alasan usman pada saat itu ? apakah usman juga mendapat wahyu atw atas suruhan ruhul qudus dalam menstandarisasi Al Quran atw atas inisiatif sendiri ? saya rasa yang terakhir itulah jawabannya kan ?
Kan udah dijawab pada postingan sebelumnya, mas T2Y. maksudnya atas inisiatif sendiri kan ? nah, ini merupakan campur tangan manusia bukan ? :) - Quote :
- T2Y wrote:
yang saya tekankan adalah, pada saat itu baik hadist atw pun AQ menjadi suatu faktor pendukung dalam perebutan kekuasaan atw politik.
Saya tidak mengerti kenapa mas T2Y masih berputar-putar pada masalah yg sama, yaitu masalah al-Quran dirubah untuk kepentingan kekuasaan, walaupun sudah dijelaskan menurut sejarah, ayat al-Quran dan logika bahwa perubahan itu tidak pernah ada. Dan pernyataan al-Quran dirubah untuk kepentingan kekuasaan hanyalah sebuah dugaan dari mas T2Y tanpa didukung referensi yg kuat, kecuali hanya satu referensi lemah yg dikemukakan oleh mas T2Y, yaitu riwayat Syiah, yg justru riwayat itu ditolak oleh pengikut terbesar Syiah sendiri, yaitu Syiah Imamiah. Sebagaimana yg terdapat dalam buku Abu Ja’far yg berjudul al-Umm :
“Sesungguhnya keyakinan kami tentang al-Quran yang diwahyukan Allah kepada Nabi-Nya, Muhammad adalah semua yang terkandung dalam mushaf yang ada di tangan kaum muslimin, tidaklah lebih. Jumlah surat yang dikenal kaum muslimin adalah 114 surat, sementara menurut kami, Syiah adalah surat adh-Duha dan surat Asy-Syarh menjadi satu surat, begitu juga surat al-Fill dan surat Quraisy, serta surat al-Anfaal dan surat at-Taubah. Adapun yang dinisbatkan kepada kami, bahwa al-Quran lebih dari itu, maka itu adalah bohong” tuh membuktikan lagi kalau setelah distandarisasi pun masih banyak yang bebeda pendapat. kalau memang gak ada masalah, seharusnya gak ada complain dari pihak islam sendiri dong... :) gimana sih mas Raihan ??? kalau masalah tuduh menuduh siapa yang bohong sih kita gak bisa buktikan karena barang bukti yang lain sudah dihancurkan oleh penguasa pada saat itu. - Quote :
- T2Y wrote:
sebab tidak ada lagi yang bisa kita pelajari dan telaah karena mushaf2 yang lain sudah dibakar dengan sengaja entah untuk alasan yang seperti apa.
Mas T2Y sering menanyakan hal yg sama walaupun telah dijelaskan. Kan sudah diterangkan sebelumnya, alasan kenapa Ustman melakukan pemusnahan mushaf..... Akan saya jelaskan lagi lebih detail, dan saya harap mas T2Y tidak ada lagi melakukan pengulangan pertanyaan yg sama.
Beberapa alasan yg menjadi kebijakan Ustman dalam memusnahkan mushaf :
1. Mengembalikan al-Quran menjadi satu bacaan (dialek) yg tadinya beragam bacaan pada mushaf-mushaf sahabat , yaitu menjadikan al-Quran seperti bacaan yang diterima dari Nabi SAW, karena Ustman melihat adanya potensi perpecahan umat, disebabkan saling mengkalim bahwa bacaannya paling baik dibandingkan bacaan lainnya.
2. Adanya catatan-catatan tambahan mengenai penjelasan suatu ayat pada muhsaf-mushaf para sahabat yg ditaruh pada akhir, di atas maupun di bawah ayat, sedangkan catatan-catatan penjelasan ayat itu masing-masing sahabat redaksinya tidak sama.yg dikhawatirkan bagi yg membacanya dianggap bahwa catatan penjelasan ayat itu bagian dari ayat al-Quran.
3. Adanya ayat-ayat yg dinasakh bacaannya, tapi masih ada dalam mushaf-musahf tersebut.
Kalau masih belum jelas juga, saya tidak tahu harus menerangkan bagaimana lagi. tapi kita tidak bisa memungkiri kalau FAKTANYA ada campur tangan manusia sama seperti kitab2 sebelumnya. :) |
| | | bruce Global Moderator
Jumlah posting : 9231 Join date : 27.01.11
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 18th April 2011, 16:45 | |
| Memangnya ada yang percaya kalau ada sebuah kitab yang ada di bumi ini tanpa campur tangan manusia sama sekali? Bahkan yang nulispun manusia, nah sumbernya yang musti diklarifikasi. Apakah dari dengar dengar, apakah dari baca baca, apakah dari bisik bisik.
:) | |
| | | Raihan Danielsan Calon Perwira
Jumlah posting : 236 Join date : 04.02.11
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 18th April 2011, 16:53 | |
| - T2Y wrote:
- Raihan Danielsan wrote:
- T2Y wrote:
jadi apa alasan usman pada saat itu ? apakah usman juga mendapat wahyu atw atas suruhan ruhul qudus dalam menstandarisasi Al Quran atw atas inisiatif sendiri ? saya rasa yang terakhir itulah jawabannya kan ?
Kan udah dijawab pada postingan sebelumnya, mas T2Y. maksudnya atas inisiatif sendiri kan ? nah, ini merupakan campur tangan manusia bukan ? :)
- Quote :
- T2Y wrote:
yang saya tekankan adalah, pada saat itu baik hadist atw pun AQ menjadi suatu faktor pendukung dalam perebutan kekuasaan atw politik.
Saya tidak mengerti kenapa mas T2Y masih berputar-putar pada masalah yg sama, yaitu masalah al-Quran dirubah untuk kepentingan kekuasaan, walaupun sudah dijelaskan menurut sejarah, ayat al-Quran dan logika bahwa perubahan itu tidak pernah ada. Dan pernyataan al-Quran dirubah untuk kepentingan kekuasaan hanyalah sebuah dugaan dari mas T2Y tanpa didukung referensi yg kuat, kecuali hanya satu referensi lemah yg dikemukakan oleh mas T2Y, yaitu riwayat Syiah, yg justru riwayat itu ditolak oleh pengikut terbesar Syiah sendiri, yaitu Syiah Imamiah. Sebagaimana yg terdapat dalam buku Abu Ja’far yg berjudul al-Umm :
“Sesungguhnya keyakinan kami tentang al-Quran yang diwahyukan Allah kepada Nabi-Nya, Muhammad adalah semua yang terkandung dalam mushaf yang ada di tangan kaum muslimin, tidaklah lebih. Jumlah surat yang dikenal kaum muslimin adalah 114 surat, sementara menurut kami, Syiah adalah surat adh-Duha dan surat Asy-Syarh menjadi satu surat, begitu juga surat al-Fill dan surat Quraisy, serta surat al-Anfaal dan surat at-Taubah. Adapun yang dinisbatkan kepada kami, bahwa al-Quran lebih dari itu, maka itu adalah bohong” tuh membuktikan lagi kalau setelah distandarisasi pun masih banyak yang bebeda pendapat. kalau memang gak ada masalah, seharusnya gak ada complain dari pihak islam sendiri dong... :) gimana sih mas Raihan ??? kalau masalah tuduh menuduh siapa yang bohong sih kita gak bisa buktikan karena barang bukti yang lain sudah dihancurkan oleh penguasa pada saat itu.
- Quote :
- T2Y wrote:
sebab tidak ada lagi yang bisa kita pelajari dan telaah karena mushaf2 yang lain sudah dibakar dengan sengaja entah untuk alasan yang seperti apa.
Mas T2Y sering menanyakan hal yg sama walaupun telah dijelaskan. Kan sudah diterangkan sebelumnya, alasan kenapa Ustman melakukan pemusnahan mushaf..... Akan saya jelaskan lagi lebih detail, dan saya harap mas T2Y tidak ada lagi melakukan pengulangan pertanyaan yg sama.
Beberapa alasan yg menjadi kebijakan Ustman dalam memusnahkan mushaf :
1. Mengembalikan al-Quran menjadi satu bacaan (dialek) yg tadinya beragam bacaan pada mushaf-mushaf sahabat , yaitu menjadikan al-Quran seperti bacaan yang diterima dari Nabi SAW, karena Ustman melihat adanya potensi perpecahan umat, disebabkan saling mengkalim bahwa bacaannya paling baik dibandingkan bacaan lainnya.
2. Adanya catatan-catatan tambahan mengenai penjelasan suatu ayat pada muhsaf-mushaf para sahabat yg ditaruh pada akhir, di atas maupun di bawah ayat, sedangkan catatan-catatan penjelasan ayat itu masing-masing sahabat redaksinya tidak sama.yg dikhawatirkan bagi yg membacanya dianggap bahwa catatan penjelasan ayat itu bagian dari ayat al-Quran.
3. Adanya ayat-ayat yg dinasakh bacaannya, tapi masih ada dalam mushaf-musahf tersebut.
Kalau masih belum jelas juga, saya tidak tahu harus menerangkan bagaimana lagi. tapi kita tidak bisa memungkiri kalau FAKTANYA ada campur tangan manusia sama seperti kitab2 sebelumnya. :) Yaaa, apa kata sampeanlah, mas ! | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi 18th April 2011, 17:52 | |
| - Raihan Danielsan wrote:
Yaaa, apa kata sampeanlah, mas ! ha..ha..ha... sorry ya, kang... :) seperti itulah kira2 rasanya kalau apa yang kita percayai dan imani dituduhkan salah atw palsu tanpa alasan yang jelas. |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: Kisah Nabi Nabi | |
| |
| | | | Kisah Nabi Nabi | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |