Kisah Nabi Nabi

striker wrote:

bruce wrote:

striker wrote:

bruce wrote:

Betul, tafsiran Alkitab memang ada, dan adalah baik jika membaca tafsiran Alkitab dari sumber yang bisa dipercaya, sehingga bukan penafiran suka suka dari pengarangnya saja.

Katolik memiliki tafsiran Alkitab yang sangat baik dan lengkap, sayangnya, karena berjilid banyak, maka harganya jadi mahal.

Silahkan check :

[You must be registered and logged in to see this link.]

weh gak ada versi downloadnya ya mas? kan geratis hehehe

Apakah yg Protestan mengeluarkan tafsiran yg sama, ataukah mengikuti kepunyaan Katolik sekarang mas?

Jika saja anda teliti membaca tulisan saya, maka anda pasti sudah mengerti, bahwa saya menulis seperti ini :

adalah baik jika membaca tafsiran Alkitab dari sumber yang bisa dipercaya, sehingga bukan penafiran suka suka dari pengarangnya saja.

Yang artinya, ada orang/pihak yang juga menafsirkan Alkitab, tetapi belum tentu tafsirannya bisa dipertanggung jawabkan.

Di tempat anda ada juga kan, orang yang membuat tafsiran yang ternyata keliru?

loh lha iya mas, tafsir yg anda bilang 'Katolik memiliki tafsiran Alkitab yang sangat baik dan lengkap, sayangnya, karena berjilid banyak', itu ada versi downloadnya gak mas?

Saya sudah coba cari, ternyata ngga ada tuh. Mungkin karena terlalu besar, sehingga ngga ada yang mau secara ilegal membajaknya. Sementara forma aslinya sepertinya karena mahal, juga tidak ada yang mau membagi.

Jadi, ya saya juga belum lihat lengkapnya, walau secara sepotong sepotong sih ada juga yang bisa dilihat.

Salam

striker wrote:

kalau saya baca Al qur'an, ya saya baca arabnya, lalu artinya kemudian kalau mau lebih paham ya baca tafsirnya, tapi kadang banyak and sering baca artinya hehehe... gak begitu pintar sih baca arabnya

Well ....well....well ....

Makanya, dibodoh-bodohi ....ya manut aja ... ketimbang kualat....

well.... well ...well...

heinskle wrote:

striker wrote:

kalau saya baca Al qur'an, ya saya baca arabnya, lalu artinya kemudian kalau mau lebih paham ya baca tafsirnya, tapi kadang banyak and sering baca artinya hehehe... gak begitu pintar sih baca arabnya

Well ....well....well ....

Makanya, dibodoh-bodohi ....ya manut aja ... ketimbang kualat....

well.... well ...well...

di bodoh2i? maksudnya? saya rasa komentar anda yg terlihat sangat BODOH disini

Damai bagi LTBers.

qhuda wrote:

ada kok..memang bukan resmi gereja yang keluarin kayanya contoh bukunya

Quote :

TAFSIRAN ALKITAB MASA KINI 1 Kejadian - Ester
Terjemahan dari “THE NEW BIBLE COMMENTARY – REVISED”
Published by INTER-VARSITY PRESS, London

dan sayangnya bukunya berbayar heheheh

Okke, kalau udah punya uang sisihan dan waktu, akan saya cari. Terima kasih qhuda.

bruce wrote:

Betul, tafsiran Alkitab memang ada, dan adalah baik jika
membaca tafsiran Alkitab dari sumber yang bisa dipercaya, sehingga bukan
penafiran suka suka dari pengarangnya saja.
Katolik memiliki tafsiran Alkitab yang sangat baik dan lengkap, sayangnya, karena berjilid banyak, maka harganya jadi mahal.
Silahkan check :
[You must be registered and logged in to see this link.]

Wah, kayaknya Bruce sudah punya nih. Kalo boleh pinjam suatu saat. Atau, kalau gak boleh pinjam, ya sekedar numpang baca. Untung-untung kalau ditemani si Joni yang suka jalan-jalan itu. Hehhehheee...

Damai, damai, damai.

Daripada mana umat Islam mengetahui kisah para Nabi??

Sebelum kita menjawab persoalan ini mari kita berfikir sebentar. apakah kisah para nabi yang diketahui oleh umat Islam itu 100% menyamai apa yang tercatat dalam bible kristian? Tidak. Contohnya kisah Nabi Ibarahim dibakar dalam api yangbernyala-nyala. Adakah kisah itu dimaklumkan dalam bible kristian? Jika tiada, then daripada mana umat Islam mengetahuinya? Itu akan dijawab selepas ini. Cumanya saya ingin memaklumkan, umat Islam mengetahui kisah para Nabi bukannya bersumberkan bible kristian.

Untuk menjawab persoalan itu, kita harus berfikir, Al-Quran diturunkan ketika Nabi Muhammad masih berada di kalangan umat Islam terawal. Al-Quran juga ada menceritakan kisah para nabi, cumanya ianya tidak sebegitu detail. Ini kerana al-Quran bukan menceritakan kisah para Nabi untuk dijadikan pengetahuan kisah hidup mereka kepada manusia, tetapi Al-Quran menceritakan kisah para nabi untuk memberikan contoh teladan kepada manusia. Then secara terperincinya diketahui daripada mana??
Sudah tentu daripada Nabi Muhammad itu sendiri. Nabi Muhammad sebagai nabi, beliau dibekalkan pengetahuan berkenaan dengan kisah para Nabi seperti yang diketahui oleh umat Islam kini. Sememangnyalah seorang nabi itu dapat mengetahui kisah terdahulu, kisah-kisah ghaib jika di izinkan Allah. Lebih-lebih lagi Nabi Muhammad itu sebagai memberi penerangan ke atas sesuatu ayat Al-Quran yang tidak dapat difahami. Justeru jika ayat al-Quran berkenaan dengan sesuatu nabi, then Nabi Muhammad dapat menjelaskan kisahnya seperti mana yeng terdapat dalam al-Quran ataupun di luar al-Quran.

Kisah Abraham / Ibrahim memang tidak 100% sama dengan yang ada di Alkitab, karenanya saya mencari referensi dari kisah Abraham menurut pemahanan orang yahudi..

Jewishvirtuallibrary.Org wrote:

Abraham
(c. 1813 BCE - c. 1638 BCE)
According to Jewish tradition, Abraham was born under
the name Abram in the city of Ur in Babylonia in the
year 1948 from Creation (circa 1800 BCE). He was the
son of Terach, an idol merchant, but from his early
childhood, he questioned the faith of his father and
sought the truth. He came to believe that the entire
universe was the work of a single Creator, and he began
to teach this belief to others.
Abram tried to convince his father, Terach, of the folly of
idol worship. One day, when Abram was left alone to
mind the store, he took a hammer and smashed all of the
idols except the largest one. He placed the hammer in the
hand of the largest idol. When his father returned and
asked what happened, Abram said, "The idols got into a
fight, and the big one smashed all the other ones." His
father said, "Don't be ridiculous. These idols have no life
or power. They can't do anything." Abram replied, "Then
why do you worship them?"
Eventually, the one true Creator that Abram had
worshipped called to him, and made him an offer: if
Abram would leave his home and his family, then G-d
would make him a great nation and bless him. Abram
accepted this offer, and the b'rit (covenant) between G-d
and the Jewish people was established. (Gen. 12 ).
The idea of b'rit is fundamental to traditional Judaism:
we have a covenant, a contract, with G-d, which involves
rights and obligations on both sides. We have certain
obligations to G-d, and G-d has certain obligations to us.
The terms of this b'rit became more explicit over time,
until the time of the Giving of the Torah . Abram was
subjected to ten tests of faith to prove his worthiness for
this covenant. Leaving his home is one of these trials.
Abram, raised as a city-dweller, adopted a nomadic
lifestyle, traveling through what is now the land of Israel
for many years. G-d promised this land to Abram's
descendants. Abram is referred to as a Hebrew (Ivri ),
possibly because he was descended from Eber or possibly
because he came from the "other side" ( eber ) of the
Euphrates River.
But Abram was concerned, because he had no children
and he was growing old. Abram's beloved wife, Sarai ,
knew that she was past child-bearing years, so she
offered her maidservant, Hagar, as a wife to Abram. This
was a common practice in the region at the time.
According to tradition, Hagar was a daughter of
Pharaoh, given to Abram during his travels in Egypt. She
bore Abram a son, Ishmael, who, according to both
Muslim and Jewish tradition, is the ancestor of the
Arabs. ( Gen 16 )
When Abram was 100 and Sarai 90, G-d promised
Abram a son by Sarai. G-d changed Abram's name to
Abraham (father of many), and Sarai's to Sarah (from
"my princess" to "princess"). Sarah bore Abraham a son,
Isaac (in Hebrew, Yitzchak), a name derived from the
word "laughter," expressing Abraham's joy at having a
son in his old age. (Gen 17 - 18 ). Isaac was the ancestor of
the Jewish people.
[Abraham died at the age of 175.]

Jewishencyclopedia.com wrote:

His Birth.
Far more explicit is the story of Abraham's life in his Chaldean home as told by
the Palestinian rabbis of the second century, and afterward further developed
under the influence of Babylonian folk-lore. He was born in Kuta, another name
for Ur of the Chaldees (B. B. 91 a ). On the night when he was born, Terah's
friends, among whom were councilors and soothsayers of Nimrod, were feasting
in his house, and on leaving late at night they observed a star which swallowed
up four other stars from the four sides of the heavens. They forthwith hastened
to Nimrod and said: "Of a certainty a lad has been born who is destined to
conquer this world and the next; now, then, give to his parents as large a sum of
money as they wish for the child, and then kill him." But Terah, who was present,
said: "Your advice reminds me of the mule to whom a man said, 'I will give thee
a house full of barley if thou wilt allow me to cut off thy head,' whereupon the
mule replied: 'Fool that thou art, of what use will the barley be to me if thou
cuttest off my head?' Thus I say to you: if you slay the son, who will inherit the
money you give to the parents?" Then the rest of the councilors said: "From thy
words we perceive that a son has been born to thee." "Yes," said Terah, "a son
has been born to me, but he is dead." Terah then went home and hid his son in
a cave for three years. When, on coming out of the cave, Abraham saw the sun
rising in all his glory in the east, he said to himself: "Surely this is the Lord of the
universe, and Him I will worship." But the evening came, and lo! the sun set and
night befell him, and seeing the moon with her silver radiance, he said, "This,
then, is the Lord of the world, and all the stars are His servants; to Him I will
kneel." The following morning, when moon and stars had disappeared and the
sun had risen anew, Abraham said: "Now I know that neither the one nor the
other is the Lord of the world, but He who controls both as His servants is the
Creator and Ruler of the whole world." Forthwith Abraham asked his father:
"Who created heaven and earth?" Terah, pointing to one of his idols, replied:
"This great image is our god." "Then let me bring a sacrifice to him!" said
Abraham, and he ordered a cake of fine flour to be baked, and offered it to the
idol, and when the idol did not eat it, he ordered a still finer meal-offering to be
prepared, and offered it to the idol. But the idol did neither eat nor answer when
addressed by him, and so Abraham grew angry and, kindling a fire, burned them
all. When Terah, on coming home, found his idols burnt, he went to Abraham
and said: "Who has burned my gods?" Abraham replied: "The large one quarreled
with the little ones and burned them in his anger." "Fool that thou art, how canst
thou say that he who can not see nor hear nor walk should have done this?" Then
Abraham said: "How then canst thou forsake the living God and serve gods that
neither see nor hear?"
Breaks Idols.
According to Gen. R. xxxviii. and Tanna debe Eliyahu, ii. 25 (probably a portion
of Pirḳe R. El.), Terah was a manufacturer of idols and had them for sale. One
day when Terah was absent and Abraham was left to take charge of the shop, an
old, yet vigorous, man came in to buy an idol. Abraham handed him the one on
top, and he gave him the price asked. "How old art thou?" Abraham asked.
"Seventy years," was the answer. "Thou fool," continued Abraham, "how canst
thou adore a god so much younger than thou? Thou wert born seventy years ago
and this god was made yesterday." The buyer threw away his idol and received
his money back. The other sons of Terah complained to their father that
Abraham did not know how to sell the idols, and so Abraham was told to attend
to the idols as priest. One day a woman brought a meal-offering for the idols,
and, as they would not eat, he exclaimed: "A mouth have they but speak not,
eyes but see not, ears but hear not, hands but handle not. May their makers be
like them, and all who trust in them" (Ps. cxv. 5-8, Heb. ), and he broke them to
pieces and burned them. Abraham was brought before Nimrod, who said:
"Knowest thou not that I am god and ruler of the world? Why hast thou
destroyed my images?" Then Abraham said: "If thou art god and ruler of the
world, why dost thou not cause the sun to rise in the west and set in the east? If
thou art god and ruler of the world, tell me all that I have now at heart, and what
I shall do in the future." Nimrod was dumfounded, and Abraham continued:
"Thou art the son of Cush, a mortal like him. Thou couldst not save thy father
from death, nor wilt thou thyself escape it." According to Gen. R. xxxviii, Nimrod
said: "Worship the fire!" "Why not water that quenches the fire?" asked
Abraham. "Very well, worship the water!" "Why not the clouds which swallow the
water?" "So be it; worship the clouds!" Then Abraham said: "Rather let me adore
the wind which blows the clouds about!" "So be it; pray to the wind!" "But," said
Abraham, "man can stand up against the wind or shield himself behind the walls
of his house." "Then adore me!" said Nimrod. Thereupon Nimrod (Amraphel; see
Pesiḳ. R. § 33, 'Er. 53 a ) ordered Abraham to be cast into a furnace. He had a
pile of wood five yards in circumference set on fire, and Abraham was cast into
it. But God Himself went down from heaven to rescue him. Wherefore the Lord
appeared to him later, saying: "I am the Lord who brought thee out of the fire of
the Chaldeans" ( Ur Kasdim, Gen. xv. 7). The legend betrays Persian influence
(compare the Zoroaster legend in Windischmann, "Zoroastrische Studien," pp.
307-313). Regarding the cave in which Abraham dwelt, see ib. p. 113; compare
also B. B. 10 a. The dialogue with Nimrod, pointing from fire, water, the cloud,
wind, and man to God, has its parallel in Hindu legend (see Benfey,
"Pantschatantra," i. 376).
Abraham is thereupon commissioned by God to propagate His truth throughout
the world, and he wins many souls for Him: while he wins the men, Sarah, his
wife, converts the women. In this manner "they made souls in Haran" (Gen. xii.
5, Heb. ). He awakens the heathen from slumber and brings them under the
wings of God. He is the father of the proselytes (Gen. R. xliii; Mek., Mishpaṭim, §
18).

Salam Damai

@samiaji

Justeru apakah kisah Nabi Ibrahim atau Abram (Abraham) itu dibakar dalam nyalaan api, terdapat dalam bible kristian atau tidak??

Apakah kamu ingin mengatakan menurut kitab yahudi, Nabi Ibrahim ada di bakar dalam nyalaan api?? Apakah kitab yahudi itu tidak sama dengan kitab PL bible kristian??

Bagaimana pula dengan kisah Nabi Isa berkata-kata di masa bayi?? Adakah kisah itu terdapat di dalam bible kristian atau dalam kitab yahudi??

Bagaimana pula dengan kisah Nabi Ibrahim membina Kaabah bersama dengan Nabi Ismail?? Ada di dalam bible kristian atau dalamkitab yahudi??

Bagaimana dengan kisah Nabi Ayub yang dijangkiti penyakit?? Bagaimana dengan kisah Nabi Ilyas dan Nabi Ilyasa'??

Namun saya rasa kita sudah sepakat bahawa sumber kisah para nabi menurut Islam bukannya bersumberkan bible kristian.

Quote :

Bagaimana pula dengan kisah Nabi Isa berkata-kata di masa bayi?? Adakah kisah itu terdapat di dalam bible kristian atau dalam kitab yahudi??

Tidak ada dalam Kitab Yahudi dan tidak ada dalam Kitab Suci Kristen

Quote :

Bagaimana pula dengan kisah Nabi Ibrahim membina Kaabah bersama dengan Nabi Ismail?? Ada di dalam bible kristian atau dalamkitab yahudi??

Tidak ada dalam Kitab Yahudi dan tidak ada dalam Kitab Suci Kristen

Quote :

Bagaimana dengan kisah Nabi Ayub yang dijangkiti penyakit?? Bagaimana dengan kisah Nabi Ilyas dan Nabi Ilyasa'??

Terdapat dalam Kitab Suci kedua agama itu.

Quote :

Namun saya rasa kita sudah sepakat bahawa sumber kisah para nabi menurut Islam bukannya bersumberkan bible kristian.

Maka darimanakah kisah nabi nabi anda berasal?

@bruce

Quote :

Maka darimanakah kisah nabi nabi anda berasal?

Daripada Allah yang menyampaikan pengetahuan tersebut kepada Nabi Muhammad.

erusi7 wrote:

@bruce

Quote :

Maka darimanakah kisah nabi nabi anda berasal?

Daripada Allah yang menyampaikan pengetahuan tersebut kepada Nabi Muhammad.

Bagaimana anda yakin bahwa apa yang tertulis itu adalah nyata-nyata pengetahuan yang disampikan Allah?

Bandingkan secara nalar. Ada ajaran Yahudi yang sudah ribuan tahun dan tercatat dalam Taurat. Kemudian ada ajaran Kristen yang hadir, dan identik dengan ajaran Yahudi. Kemudian ada ajaran Islam yang hadir paling belakang, dan ternyata berbeda data dengan dua ajaran sebelumnya.

Mungkin bisa anda jelaskan secara nalar?

Salam

@bruce

Quote :

Bagaimana anda yakin bahwa apa yang tertulis itu adalah nyata-nyata pengetahuan yang disampikan Allah?

Bandingkan secara nalar. Ada ajaran Yahudi yang sudah ribuan tahun dan tercatat dalam Taurat. Kemudian ada ajaran Kristen yang hadir, dan identik dengan ajaran Yahudi. Kemudian ada ajaran Islam yang hadir paling belakang, dan ternyata berbeda data dengan dua ajaran sebelumnya.

Mungkin bisa anda jelaskan secara nalar?

Banyak perkara yang menyebabkan saya yakin itu adalah pengetahuan daripada Allah. Perkara yang utama adalah al-Quran itu sendiri yang terbukti tiada sebarang kesalahan di dalamnya. Yes, sememangnya kelompok kristian tidak bersetuju dengan pernyataan saya ini. Tetapi ketidaksetujuan kelompok kristian itu tidak bermakna pernyataan saya itu sebagai salah.
Di dalam al-Quran tercatat berbagai-bagai. Contohnya al-Quran itu adalah wahyu Allah. Justeru apa yang diketahui daripada Al-Quran itu termasuk kisah para Nabi adalah merupakan wahyu Allah. Begitu juga contohnya di dalam Al-Quran dicatatkan Nabi Muhammad adalah pesuruh Allah dan memiliki akhlak yang terpuji. Justeru pastinya Nabi Muhammad tidak berbohong. Jika beliau mengatakan menerima wahyu, maka pastinya beliau menerima wahyu. Jika kita lihat sejarah hidup beliau, sebelum menjadi rasul pun, beliau sudah terkenal di kalangan penduduk Mekah dengan gelaran al-amin iaitu sebagai seorang yang sangat dipercayai kerana berkata-kata benar. Dikatakan dalam al-Quran, Nabi Muhammad itu ummi, justeru beliau tidak tahu membaca dan menulis, then daripada mana beliau mengetahui kisah para Nabi terdahulu tanpa membaca sesuatu pun jika tidak daripada Allah?
Dan apabila Nabi Muhammad itu adalah seorang rasul, then sudah tentu dia sentiasa dalam bimbingan Allah. Then apa yang dihairankan jika seorang rasul mengetahui perkara atau kisah terdahulu daripada Allah? Dan banyak lagi jika hendak dihuraikan.

Apa yang dihairankan jika saya mendapati ada ajaran islam yang berbeza data dengan ajaran Yahudi dan kristian yang terlebih dahulu darpada Islam itu?? Seperti yang saya katakan, saya percaya kerana yang paling utama adalah al-Quran itu sendiri yang tiada terbukti ketidakbenarannya. Justeru dalam keadaan ini tiada bukti bahawa Al-Quran itu salah. Then jika tercatat di dalam al-Quran bahawa ajaran Taurat dan Injil telah diubah oleh kelompok yahudi terdahulu, then apa yang dihairankan jika saya mendapati ajaran al-Quran tidak sama denga apa yang dikatakan oleh kelompok yahudi dan kristan sebagai ajaran Taurat dan Injil?? Ini kerana jika Taurat dan Injil sudah diubah, then sememangnyalah datanya tidak sama dengan kitab yang masih asli iaitu Al-Quran. Justeru apa yang hairannya??

erusi7 wrote:

@bruce

Quote :

Bagaimana anda yakin bahwa apa yang tertulis itu adalah nyata-nyata pengetahuan yang disampikan Allah?

Bandingkan secara nalar. Ada ajaran Yahudi yang sudah ribuan tahun dan tercatat dalam Taurat. Kemudian ada ajaran Kristen yang hadir, dan identik dengan ajaran Yahudi. Kemudian ada ajaran Islam yang hadir paling belakang, dan ternyata berbeda data dengan dua ajaran sebelumnya.

Mungkin bisa anda jelaskan secara nalar?

Banyak perkara yang menyebabkan saya yakin itu adalah pengetahuan daripada Allah. Perkara yang utama adalah al-Quran itu sendiri yang terbukti tiada sebarang kesalahan di dalamnya. Yes, sememangnya kelompok kristian tidak bersetuju dengan pernyataan saya ini. Tetapi ketidaksetujuan kelompok kristian itu tidak bermakna pernyataan saya itu sebagai salah.
Di dalam al-Quran tercatat berbagai-bagai. Contohnya al-Quran itu adalah wahyu Allah. Justeru apa yang diketahui daripada Al-Quran itu termasuk kisah para Nabi adalah merupakan wahyu Allah. Begitu juga contohnya di dalam Al-Quran dicatatkan Nabi Muhammad adalah pesuruh Allah dan memiliki akhlak yang terpuji. Justeru pastinya Nabi Muhammad tidak berbohong. Jika beliau mengatakan menerima wahyu, maka pastinya beliau menerima wahyu. Jika kita lihat sejarah hidup beliau, sebelum menjadi rasul pun, beliau sudah terkenal di kalangan penduduk Mekah dengan gelaran al-amin iaitu sebagai seorang yang sangat dipercayai kerana berkata-kata benar. Dikatakan dalam al-Quran, Nabi Muhammad itu ummi, justeru beliau tidak tahu membaca dan menulis, then daripada mana beliau mengetahui kisah para Nabi terdahulu tanpa membaca sesuatu pun jika tidak daripada Allah?
Dan apabila Nabi Muhammad itu adalah seorang rasul, then sudah tentu dia sentiasa dalam bimbingan Allah. Then apa yang dihairankan jika seorang rasul mengetahui perkara atau kisah terdahulu daripada Allah? Dan banyak lagi jika hendak dihuraikan.

Apa yang dihairankan jika saya mendapati ada ajaran islam yang berbeza data dengan ajaran Yahudi dan kristian yang terlebih dahulu darpada Islam itu?? Seperti yang saya katakan, saya percaya kerana yang paling utama adalah al-Quran itu sendiri yang tiada terbukti ketidakbenarannya. Justeru dalam keadaan ini tiada bukti bahawa Al-Quran itu salah. Then jika tercatat di dalam al-Quran bahawa ajaran Taurat dan Injil telah diubah oleh kelompok yahudi terdahulu, then apa yang dihairankan jika saya mendapati ajaran al-Quran tidak sama denga apa yang dikatakan oleh kelompok yahudi dan kristan sebagai ajaran Taurat dan Injil?? Ini kerana jika Taurat dan Injil sudah diubah, then sememangnyalah datanya tidak sama dengan kitab yang masih asli iaitu Al-Quran. Justeru apa yang hairannya??

Yupe, jika alasan yang anda pakai adalah circular reasoning seperti itu, anda percaya isi quran karena quran berkata seperti itu, ya sudah, he he he, tentu anda tidak bisa berharap orang dari luar Islam untuk percaya juga. He he he.

@bruce

Kita sememangnya tidak boleh memaksa orang luar mempercayai apa yang kita percaya. Yang penting kita dapat membuktikan bahawa tiada persoalan yang perlu diragukan dari sudut pandang kepercayaan kita sendiri.
Namun jika orang luar itu dapat membuktikan bahawa apa yang kita percayai adalah menyalahi apa yang tercatat dalam kitab agama kita sediri, then saya merasakan kita harus menilai apa yang kita percayai selama ini, jika benar ianya menyalahi apa yang tercatat dalam kitab agama kita sendiri.

Saya melihat di dalam forum Terbuka: Pertanyaan dari memberi kristian ini, tiada prmasalahan yang tidak mampu dihuraikan kerana semuanya hanyalah kerana berbeza pendapat antara Islam dan kristian.

erusi7 wrote:

Saya melihat di dalam forum Terbuka: Pertanyaan dari memberi kristian ini, tiada prmasalahan yang tidak mampu dihuraikan kerana semuanya hanyalah kerana berbeza pendapat antara Islam dan kristian.

Sepertinya ada kemungkinan lain, yaitu sebenarnya pemaknaan pada suatu istilah tertentu tidak sama. Dengan demikian, satu pihak merasa sudah menguraikan dengan pas, sementara sebaliknya dari pihak yang lain, merasa uraian itu belum pas. Meski istilah-istilah yang sama dikemukakan, tetapi interpretasi atau konsepsi atau definisi di masing-masing pendiskusi berbeda arti, yaaa... tidak nyambung.