Kisah Nabi Nabi

Djo wrote:

Saya pernah diskusi sama bro striker soal ini.

Mana yg duluan jalan ? Hati (iman) duluan atau otak (pikiran) duluan ?

Striker bilang otak duluan, baru setelah itu hatinya masuk.

Kalo saya hati duluan, baru otak belakangan.

What do u think kang ?

Menurut saya hati duluan ... oleh karena itu saya tidak pernah keukeuh menolak pemahaman/iman rekan2 Kristiani tentang inkarnasi .... untuk hal itu saya mengambil posisi lakum diinukum waliyadiin

Djo wrote:

hahhahahaa bisa aja kang. Wallahualam

:face:

striker wrote:

JADI KESIMPULANNYA PEMBAKARAN MUSYAF2 OLEH USTMAN TUK PEMURNIAN AL QUR'AN ITU SENDIRI DARI TERKONTAMINASI PIKIRAN2 MANUSIA YAITU TULISAN PARA SAHABAT2 NABI.

begitu mas tong :)

mungkin tidak pada saat itu ada ayat asli yang tanpa sengaja terbakar ?

Silancah wrote:

Standar banget pertanyaannya, bro?

Analoginya seperti ini ...
Anda dan teman2 Anda hapalkan lima ayat dari alkitab ... gak usah banyak2 deh.

Lalu bakar semua alkitab di seluruh dunia ... apakah sepuluh tahun dari sekarang (dengan asumsi Anda dan teman2 Anda masih hidup) kelima ayat itu akan hilang/punah dari permukaan bumi?

kalau 5 ayat sih mudah ngapalnya.... :)
ini mah satu buku yang awalnya diajarkan untuk dilafalkan dalam 7 cara yang berbeda.
kalau memang gak ada "sesuatu", kenapa gak dibiarkan saja untuk dijadikan perbandingan ?
sedangkan sang penerima wahyu saja pun tidak melakukan standarisasi pada saat wahyu itu diturunkan.
toh semua yang ada dalam Al Quran adalah ajaran bukan sesuatu yang seperti Alkitab yang menceritakan semua kegagalan orang2 besar atw nabi sekalipun ?
atw ada sesuatu yang dengan sengaja ingin dihilangkan para penguasa pada saat itu ???

Wah semakin ramai saja nih...
Mudah-mudahan diskusinya masih dengan hati dan kepala dingin...

Kalo boleh memperjelas ilustrasi dari Djo:
# Djo tidak memperhatikan dulu apakah cerita tentang tangkuban parahu itu benar atau hanya dongeng. Dia hanya menjelaskan ada dua versi cerita tentang tangkuban parahu..
# Cerita pertama dari orang sunda yang mengatakan gunung tersebut berasal dari perahu yang ditendang lalu terbalik
# Cerita kedua dari orang Afrika beberapa abad kemudian yang mengatakan gunung tersebut dari Tong sampah yang terbalik
# Terlepas dari fakta bahwa tidak ada gunung yang berasal dari perahu ataupun tong sampah, Djo ingin menunjukkan cerita dari fihak mana yang secara logika akan lebih patut dipercaya....

# Kang Silancah melanjutkan bahwa kedua-dua cerita tersebut harus dapat dibuktikan dulu. Belum tentu cerita orang sunda itu benar... tapi tentu saja belum tentu juga cerita orang afrika yang benar

# Kalau berdasarkan iman, tentu saja masing-masing penganut mempercayai kitab nya (karena itu ia memakai kitab tersebut sebagai pedoman hidupnya).
# Kalau berdasarkan fakta maka baik PL maupun Alquran tidak dapat dibuktikan sebagai firman Tuhan (apakah bimbingan Tuhan secara tidak langsung ataupun wahyu Allah secara langsung). Terutama bila dilihat dari kacamata pihak lain
# Bagi sebagian orang iman sudah cukup... Bagaimana dengan kita ?

Salam Damai

Silancah wrote:

Menurut saya hati duluan ... oleh karena itu saya tidak pernah keukeuh menolak pemahaman/iman rekan2 Kristiani tentang inkarnasi .... untuk hal itu saya mengambil posisi lakum diinukum waliyadiin

Akurrrr....

samiaji wrote:

Wah semakin ramai saja nih...
Mudah-mudahan diskusinya masih dengan hati dan kepala dingin...

Tujuan kita kan memang meramaikan forum ini bro

Tenang aja bro. Nama Kang Silancah itu jaminan mutu kalo soal hati kepala dingin dan kesalehan

Djo wrote:

striker wrote:

mas bro Djo, kalau boleh tahu menurut mas bro penulisan kisah2 buruk para Nabi terdahulu pd Alkitab itu diwahyukan ataukah penulis melihat sendiri peristiwa tersebut? atau bagaimana? mohon disharing sedikit ilmunya.

sulit bro utk menemukan sumber dari sebuah dongeng turun temurun.
Jujur agak malas sy utk membahas soal perkamen2 yg ditemukan.

striker wrote:

satu contoh saja, tidak masuk diakal saya seorang Nabi dan manusia pilihan Allah seperti Luth bisa mabuk dan berzina dengan anak sendiri, itu bukan lagi kesalah tapi dosa yg sangat BESAR apalagi yg melakukan hal tersebut adalah seorang nabi.

Itu Luth mabuk ataukah dibius? secara nalar, saya minum minuman keras 1 teguk saja saya akan tahu minuman itu akan memabukan dan pasti tdk akan minum lagi sisanya, jadi saya terhindar dari mabuk.

Lagian yg bilang Lot itu nabi siapa sih ?
apakah ada ayat di Alquran yg menuliskan ketika Allah mewahyukan sesuatu kpd luth ?

Kalo memang tidak masuk akal bagi anda, ya di ignore aja bro.

striker wrote:

JUJUR dulu saya pernah menjadi pemabuk, saya minum banyak sampai mabuk berat, saya masih ingat mana anak dan mana ibu saya, walau jalan saya sdh tidak tegak lagi, atau mungkin minuman jaman dulu begitu kerasnya sehingga hanya seteguk saja, manusia langsung tdk akan ingat siapa dirinya, dan siapa orang disampingnya? dimana enaknya.. hihi

Mau curhat bro ? jgn disini tempatnya. OOT
Pindah room gih...

striker wrote:

Allah telah mengirimkan Malaikat-Nya tuk menyelamatkan Luth dan anak2nya dari kemarahan Allah kepada umat Luth saat itu, apakah mungkin Allah tdk mengirimkan malaikatnya lagi tuk mencegah hal memalukan yg dilakukan anak2 Luth kepada ayahandanya? Apakah itu artinya Allah merestui apa yg diperbuat anak2 Luth ? itu yg belum masuk diakal saya yg kecil ini mas bro.

Sekali lagi bro, kalo kira2 gak masuk logika anda, di ignore aja.

:)

Luth diutus untuk negeri Sodom.

Beliau disebut Rasul kerana memiliki umat atau kaum dan memiliki kewajiban untuk menyebarkan risalah yang beliau yakini.

Kalau dlm kristen luth disebut sebagai apa?

T2Y wrote:

striker wrote:

JADI KESIMPULANNYA PEMBAKARAN MUSYAF2 OLEH USTMAN TUK PEMURNIAN AL QUR'AN ITU SENDIRI DARI TERKONTAMINASI PIKIRAN2 MANUSIA YAITU TULISAN PARA SAHABAT2 NABI.

begitu mas tong :)

mungkin tidak pada saat itu ada ayat asli yang tanpa sengaja terbakar ?

Ayat2 yg asli sudah dihapal oleh para sahabat (terutama Ali yg masih hidup pada saat itu), bagaimana bisa terbakar? :)

sekali lagi yg dibakar oleh Ustaman itu musyaf2 yg sudah berisikan / terkontaiminasi tulisan buah karya para sahabat , jadi para sahabat (terutama Ali yg masih hidup pada saat itu) setuju, bahwa Musyaf2 mereka dibakar karena takut dibaca oleh umat setelahnya dan dianggap Firman Allah, begitu mas tong :)

LoGika sedrhananya seperti ini mas tong T2Y:

anda dan saya sama2 memiliki teks Pancasila, dan kita berdua juga hapal teks tersebut.

Tapi dng berjalannya waktu saya menulisi teks Pancasila saya denga tulisan saya, mungkin utk mepermudah saya guna mengetahui isi dan makna dari teks tersebut, dan ketika saya meninggal, anda menemukan teks saya sdh berisi tulisan buah pikiran saya, karena anda kuatir teks tersebut dibaca generasi selanjutnya dan dianggap sebagai teks yg asli pula, yg tentu saja lebih banyak tulisannya dari teks yg asli, maka anda membakar teks Pancasila saya, supaya kemurnian teks Pancasila yg ASLI tdk terkontaminasi dengan buah pikiran saya.

paham mas tong T2Y? :)

striker wrote:

LoGika sedrhananya seperti ini mas tong T2Y:

anda dan saya sama2 memiliki teks Pancasila, dan kita berdua juga hapal teks tersebut.

Tapi dng berjalannya waktu saya menulisi teks Pancasila saya denga tulisan saya, mungkin utk mepermudah saya guna mengetahui isi dan makna dari teks tersebut, dan ketika saya meninggal, anda menemukan teks saya sdh berisi tulisan buah pikiran saya, karena anda kuatir teks tersebut dibaca generasi selanjutnya dan dianggap sebagai teks yg asli pula, yg tentu saja lebih banyak tulisannya dari teks yg asli, maka anda membakar teks Pancasila saya, supaya kemurnian teks Pancasila yg ASLI tdk terkontaminasi dengan buah pikiran saya.

paham mas tong T2Y? :)

Maksudnya? Tujuannya untuk MENGHAPUS BARANG BUKTI ? Sehingga bisa disebutkan bahwa yang asli hanya yang berasal dari hafalan anda? Gitu ? He he he he aya aya wae

@striker

striker wrote:

bruce wrote:

T2Y wrote:

Quote :

Mana yang akurat?
Cerita yang disampaikan oleh Sang Khalik sendiri ... yaitu Al Quran.

nah, kalau sampai disini saya jadi mau tanya lagi...
Al Quran versi usman atw versi2 sebelumnya yang sudah dibakar ?

Wallahu a'lam ???

Saya ,alah justru ingin bertanya (disertai dengan permintaan maaf), apakah Nabi Besar Muhamad SAW benar benar pernah membaca kitab Taurat? Atau beliau hanya mendengar sepotong sepotong saja ?

Menurut saya, Nabi tdk pernah membaca Taurat karena ketika pertama beliau menerima wahyu beliau tdk bisa membaca maupun menulis :)

Allah mewahyukan AL Qur'an kepada Nabi, dan disitulah juga diterangkan dan diceritakan ajaran Allah apa saja yg pernah diturunkan kepada para Rasul sebelum beliau.
Dan Al Qur'an itulah intisari semua ajaran Allah yg pernah diturunkan keoada para Rasul sebelumnya.

sepertinya begitu mas bro, mungkin mas bro silancah bisa menerangkan lebih baik :)

Jika menurut anda, nabi TIDAK PERNAH membaca Taurat, dan Nabi menerima kisah nabi nabi sebelum beliau dari Allah saja melalui Alquran, maka pertanyaannya mas, dimana di Alquran terdapat kisah tentang nabi nabi sebelum beliau? Karena saya banyak mendengar 'dongeng' tentang nabi nabi versi Islam yang sangat mendetail, dan juga melihat buku buku 'dongeng' tentang nabi nabi Islam di toko buku. Apakah semua itu hanya khayalan dari sang Uztad atau khayalan penulis buku? Atau punya dasar yang benar? Dan dimana dasarnya?

Mengerti apa yang saya tanyakan ini kan ya?


Salam

bruce wrote:

striker wrote:

LoGika sedrhananya seperti ini mas tong T2Y:

anda dan saya sama2 memiliki teks Pancasila, dan kita berdua juga hapal teks tersebut.

Tapi dng berjalannya waktu saya menulisi teks Pancasila saya denga tulisan saya, mungkin utk mepermudah saya guna mengetahui isi dan makna dari teks tersebut, dan ketika saya meninggal, anda menemukan teks saya sdh berisi tulisan buah pikiran saya, karena anda kuatir teks tersebut dibaca generasi selanjutnya dan dianggap sebagai teks yg asli pula, yg tentu saja lebih banyak tulisannya dari teks yg asli, maka anda membakar teks Pancasila saya, supaya kemurnian teks Pancasila yg ASLI tdk terkontaminasi dengan buah pikiran saya.

paham mas tong T2Y? :)

Maksudnya? Tujuannya untuk MENGHAPUS BARANG BUKTI ? Sehingga bisa disebutkan bahwa yang asli hanya yang berasal dari hafalan anda? Gitu ? He he he he aya aya wae

hehe mungkin analoginya terlalu sedikit orangnya, ibaratlah yg sdh menghapal itu anda, saya, silancah, t2y, djo dan samiaji, bebrapa diantara kita ternyata telah emnaulis2 teks dengan buah pikiran kita masing2 tuk 'mungkin' mempermudah masing2 dari kita tuk mengetahui maknanya.
sehingga setelah anda, saya, t2y, djo sudah meninggal, kemudian silancah dan samiaji menemukan teks KITA sdh terkontaminasi dengan pikiran masing2 dari KITA, maka silancah dan samiaji dan beberapa sahabat yg lain yg juga hapal, bersepakat tuk membakar teks KITA yg sdh meninggal, supaya tdk terbaca kepada genersi kita berikutnya dan dianggap teks yg asli pula, kan jadi kacau nantinya, karena mungkin ada yg menganggap punya anda yg benar, lalu ada yg menganggap punya saya yg benar, ada pula yg menganggap punya t2y yg benar, begitu lho mas bro :)

bruce wrote:

@striker

striker wrote:

bruce wrote:

T2Y wrote:

Quote :

Mana yang akurat?
Cerita yang disampaikan oleh Sang Khalik sendiri ... yaitu Al Quran.

nah, kalau sampai disini saya jadi mau tanya lagi...
Al Quran versi usman atw versi2 sebelumnya yang sudah dibakar ?

Wallahu a'lam ???

Saya ,alah justru ingin bertanya (disertai dengan permintaan maaf), apakah Nabi Besar Muhamad SAW benar benar pernah membaca kitab Taurat? Atau beliau hanya mendengar sepotong sepotong saja ?

Menurut saya, Nabi tdk pernah membaca Taurat karena ketika pertama beliau menerima wahyu beliau tdk bisa membaca maupun menulis :)

Allah mewahyukan AL Qur'an kepada Nabi, dan disitulah juga diterangkan dan diceritakan ajaran Allah apa saja yg pernah diturunkan kepada para Rasul sebelum beliau.
Dan Al Qur'an itulah intisari semua ajaran Allah yg pernah diturunkan keoada para Rasul sebelumnya.

sepertinya begitu mas bro, mungkin mas bro silancah bisa menerangkan lebih baik :)

Jika menurut anda, nabi TIDAK PERNAH membaca Taurat, dan Nabi menerima kisah nabi nabi sebelum beliau dari Allah saja melalui Alquran, maka pertanyaannya mas, dimana di Alquran terdapat kisah tentang nabi nabi sebelum beliau? Karena saya banyak mendengar 'dongeng' tentang nabi nabi versi Islam yang sangat mendetail, dan juga melihat buku buku 'dongeng' tentang nabi nabi Islam di toko buku. Apakah semua itu hanya khayalan dari sang Uztad atau khayalan penulis buku? Atau punya dasar yang benar? Dan dimana dasarnya?

Mengerti apa yang saya tanyakan ini kan ya?


Salam

di Al Qur'an banyak sekali kisah tentang nabi, tapi tuk cerita rinci detailnya, jujur saya tidak menguasainya, mungkin Rasul, para sahabat Nabi dulu, ulama, dan para ustadz lebih mengetahui tafsir nya sehingga bisa menceritakan kembali kepada umat secara detail :)

Kalau mas bro ingin mengatakan cerita2 para Nabi diambil dari alkitab.. Wallahu a'lam

Cuma yg saya tahu cerita2 para Nabi yg dikisahkan dlm Al Qur'an tdk mempunyai sifat2 buruk seperti yg digambarkan dlm alkitab :)

Quote :

Ayat2 yg asli sudah dihapal oleh para sahabat (terutama Ali yg masih hidup pada saat itu), bagaimana bisa terbakar? Smile

sekali lagi yg dibakar oleh Ustaman itu musyaf2 yg sudah berisikan / terkontaiminasi tulisan buah karya para sahabat , jadi para sahabat (terutama Ali yg masih hidup pada saat itu) setuju, bahwa Musyaf2 mereka dibakar karena takut dibaca oleh umat setelahnya dan dianggap Firman Allah, begitu mas tong Smile

darimana anda tahu itu sudah terkontaminasi ?
dari penguasa pada saat itu ?
apakah nabi tidak pernah memberi tahu para sahabat kalau ayat2 dari sebuah kitab dari Tuhan tidak boleh dicampuri tulisan2 manusia seperti yang kalian tuduhkan pada injil dan taurat ?

Quote :

hehe mungkin analoginya terlalu sedikit orangnya, ibaratlah yg sdh menghapal itu anda, saya, silancah, t2y, djo dan samiaji, bebrapa diantara kita ternyata telah emnaulis2 teks dengan buah pikiran kita masing2 tuk 'mungkin' mempermudah masing2 dari kita tuk mengetahui maknanya.
sehingga setelah anda, saya, t2y, djo sudah meninggal, kemudian silancah dan samiaji menemukan teks KITA sdh terkontaminasi dengan pikiran masing2 dari KITA, maka silancah dan samiaji dan beberapa sahabat yg lain yg juga hapal, bersepakat tuk membakar teks KITA yg sdh meninggal, supaya tdk terbaca kepada genersi kita berikutnya dan dianggap teks yg asli pula, kan jadi kacau nantinya, karena mungkin ada yg menganggap punya anda yg benar, lalu ada yg menganggap punya saya yg benar, ada pula yg menganggap punya t2y yg benar, begitu lho mas bro Smile

kan katanya dijaga sendiri oleh Allah keasliannya, kenapa harus ada campur tangan penguasa pada saat itu ?
mungkin ada hubungannya sama ke-politik-an kali yah...

Quote :

Menurut saya, Nabi tdk pernah membaca Taurat karena ketika pertama beliau menerima wahyu beliau tdk bisa membaca maupun menulis Smile

tapi nabi tidak tuli, dia bisa saja mendengar dari orang lain.
dan anda tahu siapa Waraqah bin Naufal ???

T2Y wrote:

Quote :

Ayat2 yg asli sudah dihapal oleh para sahabat (terutama Ali yg masih hidup pada saat itu), bagaimana bisa terbakar? Smile

sekali lagi yg dibakar oleh Ustaman itu musyaf2 yg sudah berisikan / terkontaiminasi tulisan buah karya para sahabat , jadi para sahabat (terutama Ali yg masih hidup pada saat itu) setuju, bahwa Musyaf2 mereka dibakar karena takut dibaca oleh umat setelahnya dan dianggap Firman Allah, begitu mas tong Smile

darimana anda tahu itu sudah terkontaminasi ?
dari penguasa pada saat itu ?
apakah nabi tidak pernah memberi tahu para sahabat kalau ayat2 dari sebuah kitab dari Tuhan tidak boleh dicampuri tulisan2 manusia seperti yang kalian tuduhkan pada injil dan taurat ?

Quote :

hehe mungkin analoginya terlalu sedikit orangnya, ibaratlah yg sdh menghapal itu anda, saya, silancah, t2y, djo dan samiaji, bebrapa diantara kita ternyata telah emnaulis2 teks dengan buah pikiran kita masing2 tuk 'mungkin' mempermudah masing2 dari kita tuk mengetahui maknanya.
sehingga setelah anda, saya, t2y, djo sudah meninggal, kemudian silancah dan samiaji menemukan teks KITA sdh terkontaminasi dengan pikiran masing2 dari KITA, maka silancah dan samiaji dan beberapa sahabat yg lain yg juga hapal, bersepakat tuk membakar teks KITA yg sdh meninggal, supaya tdk terbaca kepada genersi kita berikutnya dan dianggap teks yg asli pula, kan jadi kacau nantinya, karena mungkin ada yg menganggap punya anda yg benar, lalu ada yg menganggap punya saya yg benar, ada pula yg menganggap punya t2y yg benar, begitu lho mas bro Smile

kan katanya dijaga sendiri oleh Allah keasliannya, kenapa harus ada campur tangan penguasa pada saat itu ?
mungkin ada hubungannya sama ke-politik-an kali yah...

Quote :

Menurut saya, Nabi tdk pernah membaca Taurat karena ketika pertama beliau menerima wahyu beliau tdk bisa membaca maupun menulis Smile

tapi nabi tidak tuli, dia bisa saja mendengar dari orang lain.
dan anda tahu siapa Waraqah bin Naufal ???

ternyata logika anda belum jalan mas tong dengan analogi yg saya berikan.

Anda punya bible dan saya punya bible, boleh tidak kita tulisi dengan tulisan tangan kita masing2 tuk keperluan pribadi kita guna mengingat atau tuk mempermudah pemaknaan dari ayat2 di dlmnya?

itu yg saya maksud terkontaminasi, artinya tercampuri dengan dengan tulisan buah pikiran masing2 pemilik kitab.

Nah karena takut akan terjadi seperti taurat dan injil, maka Ustman dan Ali bersepakat memurnikan Musyaf INDUK dengan membakar musyaf2 yg pernah dipegang oleh para sahabat yg lain dan yg didlmnya tercampuri tuliasan2 mereka, karena takut nanti dikemudian hari dibaca oleh umat dan terjadi kontroversi. karena setiap individu memilki bermacam pikiran yg lain2.

Dan tulisan2 para syahabat yg aada mungkin berupa apa yg mereka dengar dari perkataan nabi yg bukan firman Allah, dikumpulkan menjadi Hadist, itu yg saya tahu mas tong!!

ini yg saya dapat mengenai Warakah bin Naufal

Warakah bin Naufal amat dikenali oleh ummat Islam masa kini kerana peranannya yg besar ketika peristiwa penurunan wahyu yg pertama . Beliau adalah seorang Arab Quraisy yg amat cerdas . Beliau amat benci dengan cara kehidupan masyarakatnya itu dan juga aktiviti penyembahan berhala . Warakah menganut agama Nasrani kerana pada ketika itu Agama Nasrani menyembah Allah yg Esa dan mengajar manusia berakhlak mulia .

Warakah membuat perhubungan dengan Syam dan Yaman ,beliau belajar berkenaan Kitab Taurat an Injil drp orang-orang alim di kedua-dua negeri itu . Warakah akan bersama-sama pedagang Quraisy pergi ke Yaman dan Syam tetapi dengan tujuan yg berbeza ,Beliau pergi ke sana untuk mempelajari ajaran Taurat dan Injil.

Warakah bin Naufal dengan kecedasannya itu dapat menguasai ajaran kedua-dua kitab itu bahkan beliau menterjemahkan nya dlm bahasa Arab . Beliau adalah sepupu Saidatina Khadijah bt Khuwaiid. Pada peristiwa penurunan wahyu yg pertama ,Warakah bercita-cita ingin membela nabi drp ancaman orang Kafir Quraisy ,akan tetapi hajatnya tidak kesampaian kerana Allah menjemputnya sebelum beliau merealisasikan cita-citanya .

Ketika Nabi menerima wahyu yg pertama, Khadijah membawa Nabi kepada pamannya tersebut, dan menceritakan tentang apa yg terjadi pada suaminya di Gua Hira.

Warakah bin Naufal mengatakan bahwa yg datang adalah Ruhul Qudus (Malaikat Jibril) yg membawa Wahyu dari Allah.
Dengan keterangan yg jelas dari pamannya tsb, gembiralah hati Khadijah.
....................................................................................................................................................................................

Kalau maksud anda Warakah lah yg mengajari Nabi Muhammad, saya bertanya ITU ASUMSI PRIBADI ATAU PUNYA DASAR YG KUAT MAS TONG??
Kalau ada dasarnya silahkan postingkan disini, kalau hanya berasumsi, saya juga bisa berasumsi mas tong. :afro:

[quote="T2Y"]

darimana anda tahu itu sudah terkontaminasi ?
dari penguasa pada saat itu ?
apakah nabi tidak pernah memberi tahu para sahabat kalau ayat2 dari sebuah kitab dari Tuhan tidak boleh dicampuri tulisan2 manusia seperti yang kalian tuduhkan pada injil dan taurat ?

[quote]

@Mas T2Y

Sepertinya mas T2Y telah lupa bahwa masalah sejarah al-Quran ini pernah kita bahas saat di LT dulu bersama bro Bayi Imut, dan nick saya pada saat itu adalah Anak Ingusan....Tapi tidak apalah untuk merefresh ingatan kita.

Seperti kita ketahui bahwa al-Quran diturunkan bukanlah berupa tulisan, melainkan berupa bacaan yg diturunkan berangsur-angsur kepada Rosulullah SAW, dan disampaikannya wahyu yg beru diterima itu kepada para sahabat, kemudian para sahabat menghafalkannya, sebagian para sahabat yg mempunyai kemampuan baca tulis, menuliskannya di dalam mushaf mereka. Kadangkala para sahabat menambahkan catatan sebagai penjelasan suatu ayat. Dan metode mencatat penjelasan suatu ayat inilah sebagai tonggak perkembangan ilmu tafsir hingga kini. Jadi, catatan penjelasan suatu ayat yg ditulis oleh para sahabat itu jelas bukan bermaksud untuk merubah al-Quran, karena mereka dapat membedakan mana ayat dan mana catatan penjelasannya.


[quote="T2Y"]

kan katanya dijaga sendiri oleh Allah keasliannya, kenapa harus ada campur tangan penguasa pada saat itu ?
mungkin ada hubungannya sama ke-politik-an kali yah...

[quote]

Allah menjaga keaslian al-Quran bisa dg berbagai jalan menurut kehendak-Nya, mas T2Y. Bisa lewat penguasa Islam pada saat itu (Ustman bin Affan), dan dapat juga melalui para hafidz (penghafal al-Quran). :)

[quote="Raihan Danielsan"][quote="T2Y"]

darimana anda tahu itu sudah terkontaminasi ?
dari penguasa pada saat itu ?
apakah nabi tidak pernah memberi tahu para sahabat kalau ayat2 dari sebuah kitab dari Tuhan tidak boleh dicampuri tulisan2 manusia seperti yang kalian tuduhkan pada injil dan taurat ?

[quote]

@Mas T2Y

Sepertinya mas T2Y telah lupa bahwa masalah sejarah al-Quran ini pernah kita bahas saat di LT dulu bersama bro Bayi Imut, dan nick saya pada saat itu adalah Anak Ingusan....Tapi tidak apalah untuk merefresh ingatan kita.

Seperti kita ketahui bahwa al-Quran diturunkan bukanlah berupa tulisan, melainkan berupa bacaan yg diturunkan berangsur-angsur kepada Rosulullah SAW, dan disampaikannya wahyu yg beru diterima itu kepada para sahabat, kemudian para sahabat menghafalkannya, sebagian para sahabat yg mempunyai kemampuan baca tulis, menuliskannya di dalam mushaf mereka. Kadangkala para sahabat menambahkan catatan sebagai penjelasan suatu ayat. Dan metode mencatat penjelasan suatu ayat inilah sebagai tonggak perkembangan ilmu tafsir hingga kini. Jadi, catatan penjelasan suatu ayat yg ditulis oleh para sahabat itu jelas bukan bermaksud untuk merubah al-Quran, karena mereka dapat membedakan mana ayat dan mana catatan penjelasannya.


[quote="T2Y"]

kan katanya dijaga sendiri oleh Allah keasliannya, kenapa harus ada campur tangan penguasa pada saat itu ?
mungkin ada hubungannya sama ke-politik-an kali yah...

Quote :

Allah menjaga keaslian al-Quran bisa dg berbagai jalan menurut kehendak-Nya, mas T2Y. Bisa lewat penguasa Islam pada saat itu (Ustman bin Affan), dan dapat juga melalui para hafidz (penghafal al-Quran). :)

Mungkin mas tong t2y berfikir kalau Al Qur'an itu kitab yg jatuh dari langit 'mak gedebuk' lalu difoto copy oleh para sahabat

striker wrote:

ini yg saya dapat mengenai Warakah bin Naufal
...
Warakah membuat perhubungan dengan Syam dan Yaman ,beliau belajar berkenaan Kitab Taurat an Injil drp orang-orang alim di kedua-dua negeri itu . Warakah akan bersama-sama pedagang Quraisy pergi ke Yaman dan Syam tetapi dengan tujuan yg berbeza ,Beliau pergi ke sana untuk mempelajari ajaran Taurat dan Injil.
...
Warakah bin Naufal dengan kecedasannya itu dapat menguasai ajaran kedua-dua kitab itu bahkan beliau menterjemahkan nya dlm bahasa Arab . Beliau adalah sepupu Saidatina Khadijah bt Khuwaiid. Pada peristiwa penurunan wahyu yg pertama ,Warakah bercita-cita ingin membela nabi drp ancaman orang Kafir Quraisy ,akan tetapi hajatnya tidak kesampaian kerana Allah menjemputnya sebelum beliau merealisasikan cita-citanya .

Mungkinkah ini Kitab Taurat dan Kitab Injil yang murni yang sering dibicarakan oleh umat muslim ?


Salam

samiaji wrote:

striker wrote:

ini yg saya dapat mengenai Warakah bin Naufal
...
Warakah membuat perhubungan dengan Syam dan Yaman ,beliau belajar berkenaan Kitab Taurat an Injil drp orang-orang alim di kedua-dua negeri itu . Warakah akan bersama-sama pedagang Quraisy pergi ke Yaman dan Syam tetapi dengan tujuan yg berbeza ,Beliau pergi ke sana untuk mempelajari ajaran Taurat dan Injil.
...
Warakah bin Naufal dengan kecedasannya itu dapat menguasai ajaran kedua-dua kitab itu bahkan beliau menterjemahkan nya dlm bahasa Arab . Beliau adalah sepupu Saidatina Khadijah bt Khuwaiid. Pada peristiwa penurunan wahyu yg pertama ,Warakah bercita-cita ingin membela nabi drp ancaman orang Kafir Quraisy ,akan tetapi hajatnya tidak kesampaian kerana Allah menjemputnya sebelum beliau merealisasikan cita-citanya .

Mungkinkah ini Kitab Taurat dan Kitab Injil yang murni yang sering dibicarakan oleh umat muslim ?


Salam

kalau kemungkinan, bisa jadi mas bro, kalau kepastian itu yg saya tdk tahu and belum ada ilmunya mas bro.. hehe

T2Y wrote:

kalau 5 ayat sih mudah ngapalnya.... :)
ini mah satu buku yang awalnya diajarkan untuk dilafalkan dalam 7 cara yang berbeda.

Insya Allah banyak yang mampu menghapalkan Al Quran mulai dari jaman Rasulullah SAW sehingga jaman sekarang.
Yang paling mudah (dan ada buktinya) yaitu kisah Anak Ajaib dari Iran yang sudah ada CDnya (bisa dibeli di toko2).
Kalau mau bukti yang lebih nyata lagi mungkin bisa mengunjungi pesantren2 ... di sana insya Allah ada para hafidz (penghapal) Quran.
Contoh pengalaman pribadi ... anak saya yang usia 8 tahun (kelas 2 SD) - dalam waktu 1 tahun - sudah mampu menghapal 20 dari 114 surat di dalam Al Quran padahal metode menghapal hanya dilakukan saat saya mengantarkan dia ke sekolahnya (jarak rumah-sekolah hanya 15 menit) selama dia duduk di kelas 1 SD (karena waktu dia naik kelas 2 saya sudah keburu ditugaskan ke Oman selama 6 bulan lamanya).

Coba bayangkan bila ada orang yang menghabiskan 8-10 jam setiap harinya untuk menghapal Al Quran ... mungkin dalam waktu 1-2 tahun dia sudah menjadi hafidz Quran, bro.

Mudah2an logika anda kini bisa menerima bahwa walaupun saat itu ada mushaf yang dibakar atau dimakan kambing namun niscaya, bila Allah SWT mengizinkan, maka ayat2 itu tidak akan hilang/punah bersama dibakarnya mushaf tersebut.

T2Y wrote:

kalau memang gak ada "sesuatu", kenapa gak dibiarkan saja untuk dijadikan perbandingan ?
sedangkan sang penerima wahyu saja pun tidak melakukan standarisasi pada saat wahyu itu diturunkan.
toh semua yang ada dalam Al Quran adalah ajaran bukan sesuatu yang seperti Alkitab yang menceritakan semua kegagalan orang2 besar atw nabi sekalipun ?
atw ada sesuatu yang dengan sengaja ingin dihilangkan para penguasa pada saat itu ???

Mudah2an jawaban striker dan raihan sudah bisa menjawab pertanyaan2 di atas...

Raihan Danielsan wrote:

Allah menjaga keaslian al-Quran bisa dg berbagai jalan menurut kehendak-Nya, mas T2Y. Bisa lewat penguasa Islam pada saat itu (Ustman bin Affan), dan dapat juga melalui para hafidz (penghafal al-Quran). :)

saya setuju sekali dengan perkataan anda bahwa Allah bisa melakukan apapun menurut kehendak-Nya.
bisa melalui orang yang tidak percaya sekalipun.
cuma jadinya kan gak bisa dibuktikan mana yang asli mana yang palsu kalau mushaf2 yang lain sudah dibakar/ dimusnahkan.

jadi bagaimana menurut anda tentang klaim bahwa Al Quran sama sekali tidak mengalami perubahan, kang ?
dan bagaimana juga tentang tuduhan kalau taurat dan injil sudah ada campur tangan manusia kalau anda juga berpendapat bahwa Allah menjaga keaslian kitab2-Nya bisa dg berbagai jalan menurut kehendak-Nya ?

Djo wrote:

samiaji wrote:

Wah semakin ramai saja nih...
Mudah-mudahan diskusinya masih dengan hati dan kepala dingin...

Tujuan kita kan memang meramaikan forum ini bro

Tenang aja bro. Nama Kang Silancah itu jaminan mutu kalo soal hati kepala dingin dan kesalehan

Yup. Tenang aja bro samiaji ...

Saya dan bro Djo itu teman lama kok ... sudah sering diskusi dan senda-gurau-gak-penting sejak di LT lama
Saya menghormati beliau dan rasanya the feeling is mutual ;)

striker wrote:

ini yg saya dapat mengenai Warakah bin Naufal

Warakah bin Naufal amat dikenali oleh ummat Islam masa kini kerana peranannya yg besar ketika peristiwa penurunan wahyu yg pertama . Beliau adalah seorang Arab Quraisy yg amat cerdas . Beliau amat benci dengan cara kehidupan masyarakatnya itu dan juga aktiviti penyembahan berhala . Warakah menganut agama Nasrani kerana pada ketika itu Agama Nasrani menyembah Allah yg Esa dan mengajar manusia berakhlak mulia .

Warakah membuat perhubungan dengan Syam dan Yaman ,beliau belajar berkenaan Kitab Taurat an Injil drp orang-orang alim di kedua-dua negeri itu . Warakah akan bersama-sama pedagang Quraisy pergi ke Yaman dan Syam tetapi dengan tujuan yg berbeza ,Beliau pergi ke sana untuk mempelajari ajaran Taurat dan Injil.

Warakah bin Naufal dengan kecedasannya itu dapat menguasai ajaran kedua-dua kitab itu bahkan beliau menterjemahkan nya dlm bahasa Arab . Beliau adalah sepupu Saidatina Khadijah bt Khuwaiid. Pada peristiwa penurunan wahyu yg pertama ,Warakah bercita-cita ingin membela nabi drp ancaman orang Kafir Quraisy ,akan tetapi hajatnya tidak kesampaian kerana Allah menjemputnya sebelum beliau merealisasikan cita-citanya .

Ketika Nabi menerima wahyu yg pertama, Khadijah membawa Nabi kepada pamannya tersebut, dan menceritakan tentang apa yg terjadi pada suaminya di Gua Hira.

Warakah bin Naufal mengatakan bahwa yg datang adalah Ruhul Qudus (Malaikat Jibril) yg membawa Wahyu dari Allah.
Dengan keterangan yg jelas dari pamannya tsb, gembiralah hati Khadijah.

anda lihat yang saya bold ?
sedangkan untuk tahu yang datang adalah Ruhul Qudus pun Waraqah yang memberi tahu.

Quote :

Kalau maksud anda Warakah lah yg mengajari Nabi Muhammad, saya bertanya ITU ASUMSI PRIBADI ATAU PUNYA DASAR YG KUAT MAS TONG??

nah, kalau saya balikin pertanyaan nya, apakah anda haqul yakin kalau nabi tidak pernah mendengar apapun tentang kitab2 taurat dan injil dari Waraqah ???

Quote :

Kalau ada dasarnya silahkan postingkan disini, kalau hanya berasumsi, saya juga bisa berasumsi mas tong. :afro:

sok atuh kasih saya bukti dasar yang kuat kalau nabi tidak pernah sedikit pun mendengar tentang taurat dan injil dari waraqah, saya akan mencabut semua asumsi saya...

Silancah wrote:

T2Y wrote:

kalau 5 ayat sih mudah ngapalnya.... :)
ini mah satu buku yang awalnya diajarkan untuk dilafalkan dalam 7 cara yang berbeda.

Insya Allah banyak yang mampu menghapalkan Al Quran mulai dari jaman Rasulullah SAW sehingga jaman sekarang.
Yang paling mudah (dan ada buktinya) yaitu kisah Anak Ajaib dari Iran yang sudah ada CDnya (bisa dibeli di toko2).
Kalau mau bukti yang lebih nyata lagi mungkin bisa mengunjungi pesantren2 ... di sana insya Allah ada para hafidz (penghapal) Quran.
Contoh pengalaman pribadi ... anak saya yang usia 8 tahun (kelas 2 SD) - dalam waktu 1 tahun - sudah mampu menghapal 20 dari 114 surat di dalam Al Quran padahal metode menghapal hanya dilakukan saat saya mengantarkan dia ke sekolahnya (jarak rumah-sekolah hanya 15 menit) selama dia duduk di kelas 1 SD (karena waktu dia naik kelas 2 saya sudah keburu ditugaskan ke Oman selama 6 bulan lamanya).

Coba bayangkan bila ada orang yang menghabiskan 8-10 jam setiap harinya untuk menghapal Al Quran ... mungkin dalam waktu 1-2 tahun dia sudah menjadi hafidz Quran, bro.

perubahan jaman dan perkembangan kebudayaan sangat mempengaruhi hal ini.

Quote :

Mudah2an logika anda kini bisa menerima bahwa walaupun saat itu ada mushaf yang dibakar atau dimakan kambing namun niscaya, bila Allah SWT mengizinkan, maka ayat2 itu tidak akan hilang/punah bersama dibakarnya mushaf tersebut.

yup, inilah Iman bukan fakta atw pun berdasarkan logika.. :)

Quote :

T2Y wrote:

kalau memang gak ada "sesuatu", kenapa gak dibiarkan saja untuk dijadikan perbandingan ?
sedangkan sang penerima wahyu saja pun tidak melakukan standarisasi pada saat wahyu itu diturunkan.
toh semua yang ada dalam Al Quran adalah ajaran bukan sesuatu yang seperti Alkitab yang menceritakan semua kegagalan orang2 besar atw nabi sekalipun ?
atw ada sesuatu yang dengan sengaja ingin dihilangkan para penguasa pada saat itu ???

Mudah2an jawaban striker dan raihan sudah bisa menjawab pertanyaan2 di atas...

gimana usul saya tentang standarisasi hadist, kang ? ;)
sepertinya saya dulu juga pernah usulkan di LT lama.
he..he..he...

striker wrote:

Luth diutus untuk negeri Sodom.

Lot memilih wilayah dekat sodom karena tertarik dgn daerah yg lbh subur krn banyak airnya. Dari sini sdh terlihat bahwa ia kurang menghargai Abraham yg adlh pamannya sendiri.

Kejadian 13 :10
10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar.  —  Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora.  — 
11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.

Jadi bukan karena ia diutus.

striker wrote:

Beliau disebut Rasul kerana memiliki umat atau kaum dan memiliki kewajiban untuk menyebarkan risalah yang beliau yakini.

Lot memiliki umat / kaum ? Bahkan mengajak calon menantunya keluar dr sodom saja, ia tdk mampu.

Seandainya ia memiliki umat 9 org saja, maka sodom gomora aman dari hukuman Allah.

Pengikut lot hanyalah keluarganya sendiri. Istri dan kedua anaknya. Itu pun yg satu dianulir krn melanggar perintah.

striker wrote:

Kalau dlm kristen luth disebut sebagai apa?

Entah lah kalau kristen menyebutnya apa.

Tapi kalo saya pribadi, saya menyebutnya sbg seorang kepala keluarga yg gagal mendidik keluarga.