Kisah Nabi Nabi

bruce wrote:

@lancah / striker

Mungkin bisa dibantu dengan nabi Yahya kang/mas ?

Thanks

Berikut kemuliaan Nabi Yahya as sehingga beliau menjadi Nabi di dalam agama Islam:

Qs Al Imran 3:39 "Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh"

QS Al Anaam 6:85 "dan Zakaria, Yahya, 'Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shaleh."

QS Maryam 19:12-14 "Hai Yahya, ambillah [899] Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah [900] selagi ia masih kanak-kanak, dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa, dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka."

samiaji wrote:

Yang saya tau dari buku Kisah Nabi (versi Islam), mengenai kisah Nabi Ibrahim :
1. Sewaktu kecil, orang-orang di sekitarnya adalah penyembah berhala, ayahnya pembuat patung berhala

QS Al An'aam 6:74 "Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar [489], "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata."

QS Maryam 19:42 "Ingatlah ketika ia (Ibrahim) berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?"

samiaji wrote:

2. Berdasarkan pengertian dan hasil perenungan Ibrahim: Bintang, bulan, dan matahari semuanya terbit & tenggelam, jadi tidak mungkin adalah Tuhan, sehingga tidak patut disembah. Dengan begitu ia jadi mengenal Allah yang Tauhid

QS Al An'aam 6:75-79 ".... Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan."

samiaji wrote:

3. Ibrahim mulai berdakwah mengenai Tuhan, pada hari perayaan keramat, Nabi Ibrahim menghancurkan patung2 berhala. Ia disidang dan dihukum

QS Al Anbiyaa 21:58 "Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya."

QS Al Anbiyaa 21:68 "Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak"

samiaji wrote:

4. Ibrahim dibakar hidup-hidup tetapi tidak terbakar. Beberapa orang dan juga putri Namrud jadi mempercayai Allah. Puteri di lempar ke dalam api, ia mengucapkan syahadat, dan tidak terbakar. Puteri melarikan diri, dikejar oleh raja dan pasukannya.. Pada saat itulah Ibrahim melarikan diri

QS Al Anbiyaa 21:69 "Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim","

QS Al Ankaabut 29:24 "Maka tidak adalah jawaban kaum Ibrahim, selain mengatakan: "Bunuhlah atau bakarlah dia", lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang beriman."

Kalau masalah putri Namrud rasanya tidak dipaparkan di dalam Al Quran.

samiaji wrote:

5. Nabi Ibrahim kedatangan tamu, malaikat, yang menjanjikan kelahiran seorang anak ( Ishaq ? )

QS Ash Shafaat 37:101 "Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar"

Menurut tafsir Ibnu Katsir:
This child was Isma`il, peace be upon him, for he was the first child of whom glad tidings were given to Ibrahim, peace be upon him, and he was older than Ishaq. The Muslims and the People of the Book agree, and indeed it is stated in their Book, that Isma`il, peace be upon him, was born when Ibrahim, peace be upon him, was eighty-six years old, and Ishaq was born when Ibrahim was ninety-nine years old. According to their Book, Allah commanded Ibrahim to sacrifice his only son, and in another text it says his firstborn son. --> Apakah memang tercantum seperti itu di dalam Alkitab?

Ditegaskan lagi di dalam ayat QS Ash Shafaat 37:112 "Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh."

Berdasarkan urutan kisah dari ayat 101-112 , sudah jelas bahwa Ismail merupakan anak sulung (yang diperintahkan untuk dikorbankan di ayat 102) dan Ishak adalah anak kedua.

samiaji wrote:

6. Nabi Ibrahim memiliki istri kedua, Siti Hajar yang melahirkan Ismail, sedangkan Siti Sara belum melahirkan anak (saat Ismail dewasa baru Ishaq lahir)

Mengenai nama istri2 Nabi Ibrahim as tidak disebutkan di dalam Al Quran

samiaji wrote:

7. Ibrahim bermimpi ia harus menyembelih anaknya (penafsiran : Ismail), dan Ismail taat dan tidak keberatan

QS Ash Shafaat 37:102 "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar"."

samiaji wrote:

8. Saat akan disembelih, malaikat mengangkat Ismail dan menggantikannya dengan domba dari surga

QS Ash Shafaat 37:107 "Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar[1286]."

[1286] Sesudah nyata kesabaran dan keta'atan Ibrahim dan Ismail a.s. maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari Raya Haji.

samiaji wrote:

9. Nabi Ibrahim diberi gelar orang yang memperoleh kesabaran

QS AN Nahl 16:120 "Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif [843]. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),"

QS Ash Shafaat 37:111 "Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman."

samiaji wrote:

Arti perintah penyembelihan Ismail biasanya diartikan sebagai ujian untuk mengetahui seebrapa besar ketaatan dan kesabaran Ibrahim.
Tetapi dari khotbah yang saya dengar waktu Idul Adha di TV, perintah itu karena Ibrahim pernah sombong, dan bernazar bahwa jangankan hanya ratusan domba, bahkan anaknya sekalipun akan ia korbankan untuk Allah.

Saya tidak tahu asal usul kisah itu ... mungkin dari hadits?
Yang pasti di Al Quran tidak ada disebutkan hal seperti itu.

samiaji wrote:

mas / kang, kalau ada kesalahan tolong di koreksi saja..
Juga kalau mungkin bisa dilengkapi sumber-sumber pendukung (apakah peristiwa tsb diceritakan di Alquran atau hadits atau lainnya) untuk tiap-tiap peristiwa tersebut di atas..

Salam

Untuk sumber lainnya (hadits atau buku2 cerita Islami) harus saya cari dahulu ...

Kalau membaca ayat yang di post oleh kang lancah, kelihatannya kisah kisah yang berkembang di masyarakat (yang dikotbahkan) justru lebih lengkap dan sangat mendetail. Inilah yang kadang menimbulkan pertanyaan dalam hati, dari mana atau sumber referensi yang mana lagi yang dimiliki oleh para Uztad itu?

Salam

bruce wrote:

Kalau membaca ayat yang di post oleh kang lancah, kelihatannya kisah kisah yang berkembang di masyarakat (yang dikotbahkan) justru lebih lengkap dan sangat mendetail. Inilah yang kadang menimbulkan pertanyaan dalam hati, dari mana atau sumber referensi yang mana lagi yang dimiliki oleh para Uztad itu?

Salam

Mungkin dari hadits ...
Mungkin dari kisah israiliyat yang mereka dapatkan semasa berguru kepada ustadnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Atau bahkan dari Alkitab yang mereka rasakan sesuai dengan apa yang ada di dalam Al Quran

Silancah wrote:

bruce wrote:

Kalau membaca ayat yang di post oleh kang lancah, kelihatannya kisah kisah yang berkembang di masyarakat (yang dikotbahkan) justru lebih lengkap dan sangat mendetail. Inilah yang kadang menimbulkan pertanyaan dalam hati, dari mana atau sumber referensi yang mana lagi yang dimiliki oleh para Uztad itu?

Salam

Mungkin dari hadits ...
Mungkin dari kisah israiliyat yang mereka dapatkan semasa berguru kepada ustadnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Dan kadangkala kang, kisah kisah berbumbu seperti yang dikotbahkan justru lebih dipercaya (lebih diingat) daripada kisah kisah sejatinya yang tertulis di Alquran.

bruce wrote:

Dan kadangkala kang, kisah kisah berbumbu seperti yang dikotbahkan justru lebih dipercaya (lebih diingat) daripada kisah kisah sejatinya yang tertulis di Alquran.

Sayangnya begitu ...
Padahal kisah2 bumbu itu belum tentu benar ...

Silancah wrote:

Atau bahkan dari Alkitab yang mereka rasakan sesuai dengan apa yang ada di dalam Al Quran

Hebat jg ya alkitab ini. Padahal bahkan penulis kitab2 perjanjian lama ini tidak diketahui keabsahannya. Kitab2 yg isinya hanya bisa diterima oleh iman pengikutnya, tanpa bisa dibuktikan secara sah dan meyakinkan asal-usulnya. Kisah2 yg diturunkan dari ayah kpd anaknya, dan begitu seterusnya, tak ubah bagai dongeng cerita rakyat turun temurun.
Tapi ternyata bisa dirasakan sesuai oleh pengikut sebuah kitab yg sudah jelas asal-usulnya. Bahkan dijadikan referensi pula.

Hmm, menarik.

@Djo
Memang Alkitab dijadikan referensi untuk riwayat dalam budaya Islam, tetapi mereka tidak mengambil semuanya, melainkan dipilih dan dipilah..
Semua peristiwa "memalukan" para nabi dalam Alkitab tidak terdapat dalam riwayat Islam
Dengan demikian, seluruh nabi-nabi dalam Islam dikenal sebagai orang-orang yang Saleh, taat, "tidak pernah" berbuat dosa, dll..

Istilahnya "dicandak nu saena, dipiceun nu awonna : diambil yang baiknya, dibuang yang buruknya"

Tapi di sisi lain, umat muslim meyakini cerita versi mereka adalah cerita yang benar. Sedangkan cerita di dalam Alkitab telah terkontaminasi dengan pikiran dan tujuan pribadi orang-orang yang menuliskannya..

Mengenai cerita versi siapa yang benar tidak ada yang benar-benar dapat membuktikan. Hanya iman saja. (mungkin saja dua-duanya salah hehe..)


GBU

samiaji wrote:

@Djo
Memang Alkitab dijadikan referensi untuk riwayat dalam budaya Islam, tetapi mereka tidak mengambil semuanya, melainkan dipilih dan dipilah..
Semua peristiwa "memalukan" para nabi dalam Alkitab tidak terdapat dalam riwayat Islam
Dengan demikian, seluruh nabi-nabi dalam Islam dikenal sebagai orang-orang yang Saleh, taat, "tidak pernah" berbuat dosa, dll..

Sebenarnya saya adalah salah satu yang kurang setuju untuk mengambil kisah para nabi dari luar Al Quran karena seperti yang bri djo katakanlah ... belum tentu dipastikan keabsahannya ... karena memang diceritakan turun temurun.
Seperti yang dikatakan salah satu member non muslim di lt dahulu dalam mengomentari kesahihan hadits "bila dilakukan permainan bisik2an maka apa yang dikatakan orang pertama dan orang kesepuluh pasti berbeda" ... apalagi PL yang disampaikan beberapa generasi sebelum akhirnya dituangkan dalam bentuk tulisan. Bila mau jujur maka kemungkinan salahnya (kisah di PL ini) jauh lebih besar lagi, bukan?

samiaji wrote:

Istilahnya "dicandak nu saena, dipiceun nu awonna : diambil yang baiknya, dibuang yang buruknya"

Ah, tiasa wae si akang mah :face:

samiaji wrote:

Tapi di sisi lain, umat muslim meyakini cerita versi mereka adalah cerita yang benar. Sedangkan cerita di dalam Alkitab telah terkontaminasi dengan pikiran dan tujuan pribadi orang-orang yang menuliskannya..

Mengenai cerita versi siapa yang benar tidak ada yang benar-benar dapat membuktikan. Hanya iman saja. (mungkin saja dua-duanya salah hehe..)

GBU

Wallahu a'lam ...

OO setelah membaca dan menyimak, ternyata pertanyaannya mengarah dan ingin menyatakan bahwa cerita para Nabi dlm Islam itu meniru cerita2 dlm alkitab (bible) to

belum berani komen labih jauh mas bro semua, ikut menyimak dulu aja.
takut salah

striker wrote:

OO setelah membaca dan menyimak, ternyata pertanyaannya mengarah dan ingin menyatakan bahwa cerita para Nabi dlm Islam itu meniru cerita2 dlm alkitab (bible) to

memang kalau secara historis dan kronologis memang Alkitab atw lbh tepat kitab2 orang Israel yang duluan menuliskan kisah2 tersebut.
bahkan ada beberapa ayat dalam Al Quran/hadist yang memang sama pengertiannya dengan apa yang tertulis di Alkitab.

Quote :

belum berani komen labih jauh mas bro semua, ikut menyimak dulu aja.
takut salah

:afro:

@ striker
Sepertinya saya melihat dari dua sudut pandang bukan hanya dari sisi kristen:

Quote :

Tapi di sisi lain, umat muslim meyakini cerita versi mereka adalah cerita yang benar. Sedangkan cerita di dalam Alkitab telah terkontaminasi dengan pikiran dan tujuan pribadi orang-orang yang menuliskannya..

Kisah Abraham versi Kristen:
1. Abram dipanggil Tuhan untuk pergi, meninggalkan kerabat ke tanah perjanjian (tanpa disebutkan ke mana). Tidak ada cerita masa kecil Abram
2. Tuhan menjanjikan keturunan kepada Abram (seperti bintang dilangit), dan menjanjikan keturunannya akan menjadi saluran berkat
3. Abram pernah berbohong, mengatakan Sarai sebagai adiknya karena takut dibunuh di Mesir. Tetapi raja Mesir mengetahuinya dan mengusir Abram dan Sarai
4. Karena Sara sudah tua, Ia meminta budaknya, Hagar untuk melahirkan putera bagi Abram dan Sara. Hagar melahirkan Ismael
5. Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram (lalu mengganti nama jadi Abraham) :
# Tuhan akan memberikan dan memberkati keturunan Abraham dari Ishak
# Keturunan Abraham harus di sunat
6. Abraham kedatangan tamu, malaikat, yang meneguhkan janji mengenai kelahiran keturunannya yaitu Ishak
7. Ishak lahir, Hagar dan Ismael diusir tapi dipelihara oleh Tuhan
8. Allah berfirman agar Abraham mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran. dia berkata kepada Ishak "Allah akan menyediakan domba untuk korban"
9. Saat akan disembelih, malaikat Tuhan berseru dan Ishak digantikan domba jantan yang tersangkut di semak
10. Allah bersumpah demi diriNya sendiri akan memberkati keturunan Abraham
11. Diceritakan pula Ishak dan keturunannya, hingga Abraham meninggal, dst.

Abraham disebut Bapak orang Percaya, karena ia percaya kepada Allah saat dipanggil ke negeri lain, dan juga saat ia berkata bahwa Tuhan akan menyediakan domba korban


Mungkin ada rekan-rekan yang mau melengkapi ?


Salam.

samiaji wrote:

@ striker
Sepertinya saya melihat dari dua sudut pandang bukan hanya dari sisi kristen:

Quote :

Tapi di sisi lain, umat muslim meyakini cerita versi mereka adalah cerita yang benar. Sedangkan cerita di dalam Alkitab telah terkontaminasi dengan pikiran dan tujuan pribadi orang-orang yang menuliskannya..

Kisah Abraham versi Kristen:
1. Abram dipanggil Tuhan untuk pergi, meninggalkan kerabat ke tanah perjanjian (tanpa disebutkan ke mana). Tidak ada cerita masa kecil Abram
2. Tuhan menjanjikan keturunan kepada Abram (seperti bintang dilangit), dan menjanjikan keturunannya akan menjadi saluran berkat
3. Abram pernah berbohong, mengatakan Sarai sebagai adiknya karena takut dibunuh di Mesir. Tetapi raja Mesir mengetahuinya dan mengusir Abram dan Sarai
4. Karena Sara sudah tua, Ia meminta budaknya, Hagar untuk melahirkan putera bagi Abram dan Sara. Hagar melahirkan Ismael
5. Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram (lalu mengganti nama jadi Abraham) :
# Tuhan akan memberikan dan memberkati keturunan Abraham dari Ishak
# Keturunan Abraham harus di sunat
6. Abraham kedatangan tamu, malaikat, yang meneguhkan janji mengenai kelahiran keturunannya yaitu Ishak
7. Ishak lahir, Hagar dan Ismael diusir tapi dipelihara oleh Tuhan
8. Allah berfirman agar Abraham mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran. dia berkata kepada Ishak "Allah akan menyediakan domba untuk korban"
9. Saat akan disembelih, malaikat Tuhan berseru dan Ishak digantikan domba jantan yang tersangkut di semak
10. Allah bersumpah demi diriNya sendiri akan memberkati keturunan Abraham
11. Diceritakan pula Ishak dan keturunannya, hingga Abraham meninggal, dst.

Abraham disebut Bapak orang Percaya, karena ia percaya kepada Allah saat dipanggil ke negeri lain, dan juga saat ia berkata bahwa Tuhan akan menyediakan domba korban


Mungkin ada rekan-rekan yang mau melengkapi ?


Salam.

cuma satu yg disayangkan bahwa alkitab begitu mendeskreditkan Ismael dengan mengatakan keturunannya bak "keledai liar", sedangkan Al Qur'an begitu memuliakan Ishak sebagai salah satu Nabi Allah.

Quote :

cuma satu yg disayangkan bahwa alkitab begitu mendeskreditkan Ismael dengan mengatakan keturunannya bak "keledai liar", sedangkan Al Qur'an begitu memuliakan Ishak sebagai salah satu Nabi Allah.

Seperti itulah yang tertulis dan dinyatakan sendiri oleh Tuhan mas, anda mau protes? Proteslah pada Tuhan kelak.

:)

bruce wrote:

Quote :

cuma satu yg disayangkan bahwa alkitab begitu mendeskreditkan Ismael dengan mengatakan keturunannya bak "keledai liar", sedangkan Al Qur'an begitu memuliakan Ishak sebagai salah satu Nabi Allah.

Seperti itulah yang tertulis dan dinyatakan sendiri oleh Tuhan mas, anda mau protes? Proteslah pada Tuhan kelak.

:)

Wah mana berani protes mas bro, ya kalau alkitab bener, lha kalau ternyata Al Qur'an yg bener? bisa dikemplang ama malaikat mas bro, sambil dimaki2 'Apa kamu gak pernah baca Al Qur'an, mana pernah Allah menghinakan para Nabi dan kekasih-Nya?'
hayo aku lalu jawab gimana mas bro?

striker wrote:

Wah mana berani protes mas bro, ya kalau alkitab bener, lha kalau ternyata Al Qur'an yg bener? bisa dikemplang ama malaikat mas bro, sambil dimaki2 'Apa kamu gak pernah baca Al Qur'an, mana pernah Allah menghinakan para Nabi dan kekasih-Nya?'
hayo aku lalu jawab gimana mas bro?

bukan menghinakan, nabi juga kan manusia biasa yang sering khilaf.
memangnya Al Quran bilang bahwa nabi dan rasul Allah tidak mungkin berbuat salah ?

samiaji wrote:

Dengan demikian, seluruh nabi-nabi dalam Islam dikenal sebagai orang-orang yang Saleh, taat, "tidak pernah" berbuat dosa, dll..

Salam

T2Y wrote:

bukan menghinakan, nabi juga kan manusia biasa yang sering khilaf.
memangnya Al Quran bilang bahwa nabi dan rasul Allah tidak mungkin berbuat salah ?

Islam mengajarkan menghormati dan menghargai serta berkata yg baik terhadap orang lain.

Allah berfirman, “Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula”. (QS. an-Nahl: 125)

Terlebih lagi terhadap utusan Allah, manusia mulia yg dipilih oleh Allah membawa firman-Nya untuk menyelematkan umat manusia..... Jadi orang yg beriman tidak akan mengeluarkan kata-kata yg tidak baik dari mulutnya terhadap orang lain, terlebih terhadap Nabi Allah

Raihan Danielsan wrote:

T2Y wrote:

bukan menghinakan, nabi juga kan manusia biasa yang sering khilaf.
memangnya Al Quran bilang bahwa nabi dan rasul Allah tidak mungkin berbuat salah ?

Islam mengajarkan menghormati dan menghargai serta berkata yg baik terhadap orang lain.

berkata yang baik terhadap orang yahudi jugakah ?

Quote :

Allah berfirman, “Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula”. (QS. an-Nahl: 125)

dengan hikmah dan pelajaran yang baik ya ? :)
dalam ketidak sempurnaan manusia yang sering kali khilaf dan jatuh bangun juga bisa dapat pelajaran yang baik, tergantung bagaimana kita memandang dan menyikapinya.

Quote :

Terlebih lagi terhadap utusan Allah, manusia mulia yg dipilih oleh Allah membawa firman-Nya untuk menyelematkan umat manusia..... Jadi orang yg beriman tidak akan mengeluarkan kata-kata yg tidak baik dari mulutnya terhadap orang lain, terlebih terhadap Nabi Allah

bukan berarti dengan menutup2i apa yang memang terjadi kan ?
justru kita disuruh belajar mengambil hikmah dari kesalahan2 mereka agar tidak jatuh dalam kesalahan yang sama.
bukan berarti menjelek2an atw mengada2 apa yang tdk pernah terjadi.

striker wrote:

Apa kamu gak pernah baca Al Qur'an, mana pernah Allah menghinakan para Nabi dan kekasih-Nya?'

Raihan Danielsan wrote:

Jadi orang yg beriman tidak akan mengeluarkan kata-kata yg tidak baik dari mulutnya terhadap orang lain, terlebih terhadap Nabi Allah

Tunggu...tunggu...

Maksudnya alkitab itu menghina para nabi dgn mengeluarkan kata2 yg tdk baik ttg mereka, begitu ?

Boss, alkitab itu cuma menceritakan kejadian yg terjadi. jika memang ada perbuatan buruk yg dilakukan, ya ditulislah sprti itu tanpa tedeng aling.

Jika surat kabar memberitakan ttg KKN yg dilakukan keluarga cendana, apakah itu berarti surat kabar itu menghina keluarga cendana ?

Justru apa yg dilakukan para nabi bisa dijadikan cth pembelajaran buat umat selanjutnya.

Nabi itu saleh ya ? iya. knp dibilang saleh ? karena nabi itu melakukan ini, itu, begini, begitu.

Kan sulit kalo kita ditanya

Nabi itu saleh ya ? iya. knp dibilang saleh ? ya pokoknya dia saleh. ada tulisannya kok, dia itu tergolong saleh.

Djo wrote:

Tunggu...tunggu...

Maksudnya alkitab itu menghina para nabi dgn mengeluarkan kata2 yg tdk baik ttg mereka, begitu ?

Boss, alkitab itu cuma menceritakan kejadian yg terjadi. jika memang ada perbuatan buruk yg dilakukan, ya ditulislah sprti itu tanpa tedeng aling.

Kalau sudah seperti ini kembali lagi ke pertanyaan saya di thread yang lain ... apakah isi PL itu dijamin benar 100 persen? Apakah PL itu ditulis oleh orang2 yang mengalami langsung atau merupakan cerita yang disampaikan secara turun temurun oleh bangsa Israel sebelum akhirnya didokumentasikan secara tertulis?

Ada kemungkinan bahwa kisah yang dijabarkan di PL itu salah/tidak akurat. Anda sepakat, bro?

Mana yang akurat?
Cerita yang disampaikan oleh Sang Khalik sendiri ... yaitu Al Quran.

Tetapi kalau sudah sampai Al Quran ... hehehe ... lakum diinukum waliyadiin saja ya?

Djo wrote:

Justru apa yg dilakukan para nabi bisa dijadikan cth pembelajaran buat umat selanjutnya.

Setuju ... Semua manusia termasuk nabi tidak ada yang luput dari kesalahan tetapi mereka adalah orang2 yang ma'shum ...bukan dalam artian suci/tidak memiliki kesalahan ... namun dalam artian mereka akan ditegur oleh Allah al Muqtadir atas kesalahannya dan mereka kemudian bertobat dan memperbaiki diri.

Dan kita diharapkan bisa belajar dari kesalahan yang dilakukan beliau2 ini.

Hanya memang ... kesalahan seperti apa yang dilakukan oleh beliau2 ini?
Ini yang menjadi perbedaan antara PL dan Al Quran.

Djo wrote:

Nabi itu saleh ya ? iya. knp dibilang saleh ? karena nabi itu melakukan ini, itu, begini, begitu.

Kan sulit kalo kita ditanya

Nabi itu saleh ya ? iya. knp dibilang saleh ? ya pokoknya dia saleh. ada tulisannya kok, dia itu tergolong saleh.

Sudah pernah dijelaskan definisi saleh itu apa ... dan kesalehan (contohnya) Nabi Ilyasa as tidak akan jauh berbeda dengan kesalehan Nabi Ibrahim as.

Jadi bila kita ingin mengetahui/meneladani kesalehan Nabi Ilyasa as ... kita bisa merujuk kepada contoh2 kesalehan Nabi Ibrahim as di dalam Al Quran atau merujuk kepada Hadits yang menyebutkan tentang Nabi Ilyasa as (kalau ada ... saya sih belum pernah membaca kisah beliau sejauh ini)

Wallahu a'lam

Silancah wrote:

Kalau sudah seperti ini kembali lagi ke pertanyaan saya di thread yang lain ... apakah isi PL itu dijamin benar 100 persen? Apakah PL itu ditulis oleh orang2 yang mengalami langsung atau merupakan cerita yang disampaikan secara turun temurun oleh bangsa Israel sebelum akhirnya didokumentasikan secara tertulis?

Ada kemungkinan bahwa kisah yang dijabarkan di PL itu salah/tidak akurat. Anda sepakat, bro?

Mana yang akurat?
Cerita yang disampaikan oleh Sang Khalik sendiri ... yaitu Al Quran.

Tetapi kalau sudah sampai Al Quran ... hehehe ... lakum diinukum waliyadiin saja ya?

Soal ranah iman tentu gak bisa diganggu gugat ya. kita berhenti di lakum diinukum waliyadiin.

Kita main di ranah logika aja.

Kita tahu gunung tangkuban perahu asalnya dari cerita perahu yg ditendang dan posisinya terbalik.

Tiba2 ada orang dari pedalaman afrika muncul, dan bilang kalo cerita kita itu salah. Yg benar itu tong sampah ditendang lalu terbalik, bukan perahu.

Lantas siapa yg mau kita percayai ?

Orang indonesia kah (khususnya jawa barat) ? atau orang dr afrika itu ?

Para nabi itu orang israel. Yg lebih mengetahuinya ya jelas orang israel jg.

Kira2 begitu kang.

Silancah wrote:

Dan kita diharapkan bisa belajar dari kesalahan yang dilakukan beliau2 ini.

Hanya memang ... kesalahan seperti apa yang dilakukan oleh beliau2 ini?
Ini yang menjadi perbedaan antara PL dan Al Quran.

Lha iya dong. Pelajaran apa yg kita bisa ambil ? Kesalahan seperti apa yg dibuat ? apa yg harus dibuat ?

Pertanyaan2 semacam ini kan seharusnya bisa anda jawab, JIKA memang anda katakan bahwa anda bisa belajar dari kesalahan yg dilakukan beliau2 ini.

Ya jelas beda dong kang. Yg satu tulisan manusia, yg satu lg tulisan Allah semesta alam.

Silancah wrote:

Sudah pernah dijelaskan definisi saleh itu apa ... dan kesalehan (contohnya) Nabi Ilyasa as tidak akan jauh berbeda dengan kesalehan Nabi Ibrahim as.

Jadi bila kita ingin mengetahui/meneladani kesalehan Nabi Ilyasa as ... kita bisa merujuk kepada contoh2 kesalehan Nabi Ibrahim as di dalam Al Quran atau merujuk kepada Hadits yang menyebutkan tentang Nabi Ilyasa as (kalau ada ... saya sih belum pernah membaca kisah beliau sejauh ini)

Suatu ketika om Bruce nolongin nenek2 nyebrang jalan. Setelah sampai disebrang, nenek2 itu bilang, terima kasih ya, kamu baik.

Suatu malam, saya jalan sama Bunga, selingkuhan saya. Saya ngasih coklat ke Bunga. Terus dia bilang ke saya, terima kasih ya, kamu baik.

Yg kami lakukan jelas2 berbeda, tapi kami sama2 disebut baik.

Jadi membahas masalah kitab suci.. ^^

@silancah
Bisa di share mengenai perbuatan konkrete para nabi yang bisa dijadikan pelajaran (misalnya Nabi Ibrahim).. pernahkah ia juga disebutkan melakukan kesalahan ?

apa nabi juga pernah melakukan dosa ?

(sepertinya kata "kesalahan" lebih halus dari kata "dosa", ataukah maknanya memang berbeda ?)

Salam.

Quote :

Mana yang akurat?
Cerita yang disampaikan oleh Sang Khalik sendiri ... yaitu Al Quran.

nah, kalau sampai disini saya jadi mau tanya lagi...
Al Quran versi usman atw versi2 sebelumnya yang sudah dibakar ?

Wallahu a'lam ???

T2Y wrote:

Quote :

Mana yang akurat?
Cerita yang disampaikan oleh Sang Khalik sendiri ... yaitu Al Quran.

nah, kalau sampai disini saya jadi mau tanya lagi...
Al Quran versi usman atw versi2 sebelumnya yang sudah dibakar ?

Wallahu a'lam ???

Saya ,alah justru ingin bertanya (disertai dengan permintaan maaf), apakah Nabi Besar Muhamad SAW benar benar pernah membaca kitab Taurat? Atau beliau hanya mendengar sepotong sepotong saja ?